Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 83
P. 18
18 BERITAINDONESIA, Maret - 10 April 2011BERITA UTAMASensasiPemerintah Indonesia menggunakan hak jawab atas beritaheadline Koran Australia The Age berjudul YudhoyonoAbuse Power. Hak jawab itu diterbitkan The Age Sabtu(12/3/2011) dengan judul Rejects Corruption Claim.Pemerintah RI membantah pemberitaan tersebut denganmenyebut kadar (konten) berita itu penuh sensasi danmenghina, semuanya omong kosong.alam bantahan (hak jawab)tersebut, dijelaskan bahwapemerintah Indonesia telahmenuntut dan menerima ungkapan penyesalan dari Duta Besar AS diJakarta (11/3) seiring pernyataan tegasPresiden Susilo Bambang Yudhoyonoyang menyanggah tuduhan dari kawatdiplomatik AS bahwa dirinya dan keluargaterlibat dalam korupsi.Dubes AS Scot Marciel secara resmimenyatakan penyesalan. Dalam konfrensipers Scot Marciel mengatakan kamimengungkapkan penyesalan terdalamkepada Presiden Yudhoyono dan padawarga Indonesia atas pemublikasian darikawat-kawat diplomatik yang sangat tidakbertanggung jawab.Marciel mengatakan, secara umum,kawat-kawat seperti itu mengandunginformasi yang apa adanya dan sering kalimasih mentah’ yang juga ‘kerap tidaklengkap dan belum terbukti kebenarannya.Presiden SBY mengatakan media itutelah melanggar kode etik jurnalisme universal, dengan menerbitkan rincian datadari Wikileaks tanpa meminta konfirmasikepadanya. “Presiden sama sekali tidaksenang dengan ulasan palsu, penuhkebohongan, yang dimuat dalam TheSydney Morning Herald dan The Age,”tulis The Age berdasarkan pernyataanyang dikirim atas nama Presiden SBY,oleh staf khusus, Daniel Sparingga. “Kadar(konten) berita itu penuh sensasi danmenghina (tidak menghormati), semuanya omong kosong,” katanya.Menurut Daniel Sparringa kepada persdi Indonesia, pemberitaan itu penuhsensasi dan seronok yang menjadikanbualan sebagai pemberitaan. “Kamisangat menyesalkan kecerobohan The Agedan menganggapnya sebagai skandalpemberitaan yang memalukan karenamemuat berita dengan sumber yang tidakbisa divalidasi,” katanya. Dia menjelaskan, koran terbitan Australia itu mencobaberlindung di balik sifat kerahasiaan yangsesungguhnya kontroversial. “Kami prihatin tetapi juga gusar oleh sikap The Ageyang bertentangan dengan kode etikjurnalistik universal,” tegas Daniel.Terkait dengan pemberitaan itu, kataDaniel, Istana Presiden akan melakukansemua langkah yang perlu untuk meluruskan kembali semua yang dijungkirbalikkan oleh pemberitaan tersebut. Termasukklarifikasi dari kedubes AS di Jakarta.Menurut Daniel, Presiden SBY juga meminta TB Silalahi, segera memberikan klarifikasi kepada publik terkait posisinya dengan pemberitaan di koran Australia itu.Atas kesediaan The Age dan SydneyMorning Herald memuat hak jawabtersebut, meski hak jawab itu hanyadimuat di halaman 16, Presiden SBYmengapresiasi dan menghargainya sebagai komitmen media itu memberikankesempatan untuk memperbaiki informasi yang tidak benar. Juga sebagaibentuk penegakan prinsip cover both sidedalam jurnalistik. “Ini sebagai penjelasankepada publik atas berita dengan rujukanWikileaks yang tidak akurat,” kata JuruBicara Kepresidenan Julian Aldrin Pashakepada pers. Selain itu, Presiden jugamengapresiasi sikap pemerintah AmerikaSerikat melalui kedutaannya yang memberikan penjelasan soal kawat diplomatikyang secara mentah diambil Wikileaks.Beberapa menteri, pejabat dan stafkhusus presiden serta elit Partai Demokrat juga dengan tegas membantah tuduhan omong kosong itu. Hanya beberapasaat setelah berita The Age dan SydneyMorning Herald, para elit Partai Demokrat segera menyerukan agar KedutaanAmerika Serikat bisa secepatnya memberikan klarifikasi. “Demokrat berharapKedubes AS bisa secepatnya klarifikasi.Itu semua berita bohong,” tegas WakilSekjen Partai Demokrat Saan Mustofadalam diskusi Polemik Trijaya di KafeWarung Daun, Sabtu (12/3/2011).Juru Bicara Presiden bidang LuarNegeri Teuku Faizasyah Jumat (11/03/2011) mengatakan pemberitaan tersebutbersifat gosip semata. Berupa informasiyang tidak memiliki kredibilitas.Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden sangat terkejutatas pemberitaan media di Australia itu.Dia mengatakan artikel yang ditulis keduakoran tersebut sangat tidak akurat.Menurut Julian, tidak hanya SBY dan BuAni yang terkejut membaca berita tersebut, tetapi sejumlah nama yang disebutkan dalam artikel tersebut diyakini jugaakan memiliki keterkejutan yang sama.Julian Pasha Minggu (13/3/2011) malam kembali menegaskan meski sangatdirugikan dengan pemberitaan The Agedan Sydney Morning Herald yang merilisbocoran Wikileaks, Presiden Susilo SBYberusaha untuk berjiwa besar. “Beliautetap dirugikan, tapi apa boleh buattelanjur sudah dipublikasikan. Tapi beliauberjiwa besar tentang hal itu,” kata JulianAldrin Pasha. Julian juga mengatakanbahwa Pemerintahan Amerika Serikatsangat meminta maaf dan sangat menyesal paling dalam tentang pemberitaantersebut.Kendati kemudian Selasa (15/3), JulianAldrin Pasha, menegaskan, Presiden SBYtidak akan menggugat kedua koran AusOmong KosongDJuru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha