Page 60 - Majalah Berita Indonesia Edisi 83
P. 60


                                    60 BERITAINDONESIA, Maret - 10 April 2011BERITA KESEHATANBeri InsulinSejak AwalMenurut paradigma baru pengobatan diabetes, pemberianinsulin idealnya diberikan lebih awal sebelum terjadipenurunan fungsi pankreas tahap lanjut.akan ini tidak boleh, makanitu tidak boleh. Banyak pantangannya. Padahal waktumuda, saya bisa makan semua jenis makanan. Sekarang setelahterkena diabetes, rasanya merana sekali.Mau makan saja dipilih-pilih. Kalaupunboleh dimakan, porsinya hanya sedikit.”Begitulah keluhan Ibu Sella (55) saatbicara soal penyakit diabetes yang dideritanya lima tahun terakhir ini. Neneksatu cucu ini terlihat lemas dengan wajahlebih tua dari usia sebenarnya. Diabetesyang dideritanya sangat mempengaruhikesehatan dan kebugarannya. Dulu saatmasih bekerja sebagai guru SD, ia terkenalaktif dan gesit. Berbeda sekali dengankondisinya saat ini.Setiap tahunnya, penderita diabetes(diabetisi) di dunia seperti Ibu Sella terusbertambah. WHO memperkirakan, jumlah diabetesi akan mencapai 366 juta orang pada 2030, meningkat jauh jikadibandingkan dengan tahun 2000 sebanyak 171 juta orang. Di antara jumlah itu,sebagian besar berada di wilayah Asia.Mengenai angka prevalensi di Asia yanglebih tinggi daripada di Barat, Dr. DanteSaksono Harbuwono SpPD, PhD, menjelaskan, “Terdapat perbedaan pola genetik orang Asia dan Barat. Secara genetik, orang Asia cenderung mengalamiresistensi insulin dibandingkan dengankulit putih.”Masih menurut data WHO, di Indonesia, jumlah diabetisi pada tahun 2000sebanyak 8,4 juta orang dan diperkirakanmeningkat menjadi 21,3 juta orang ditahun 2030. Angka tersebut menjadikanIndonesia berada di peringkat empatdalam urutan negara dengan populasidiabetisi terbanyak.Diabetes yang dalam kedokteran disebut Diabetes Mellitus (DM) merupakankelainan metabolisme akibat kekurangan/ketiadaan hormon insulin (DM tipe I) ataukarena efek kerja insulin yang tidaksempurna (DM tipe II). Dalam keadaannormal, insulin dihasilkan oleh pankreasdan berfungsi memasukkan gula dalamdarah ke dalam sel-sel tubuh untukdipakai dalam proses metabolisme.Diagnosis diabetes ditegakkan berdasarkan gejalanya yaitu 3P (polidipsi/banyak minum, polifagi/banyak makan,poliuri/banyak kencing) dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan kadargula darah yang tinggi (tidak normal).Seseorang dikatakan menderita DM bilahasil pemeriksaan kadar gula darahpuasanya >126mg/dl. Normalnya kadargula darah puasa seseorang <100mg/dl.Bila nilainya antara 100mg/dl sampai125mg/dl sudah masuk kategori pradiabetes. Orang dalam kategori ini rentanmenjadi penderita DM. Jika pemeriksaandilakukan dalam kondisi tidak puasa,kadar gula darah >200mg/dl baru dikategorikan penderita DM.Menurut konsultan endokrin metabolikdan diabetes Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, EM Yunir, pada diabetisi tipe I,pankreas tidak mampu menghasilkan insulin, untuk itu perlu suntikan insulin dariluar tubuh. Dengan penyuntikan insulin,gula dalam darah dapat dimasukkan kesel-sel tubuh, sehingga kadar gula dalamdarah tidak meningkat terus. Sedangkan,pada diabetisi tipe II terjadi ketidakpekaan tubuh terhadap insulin (resistensi). Jadi insulin tersedia tapi tidakmampu bekerja memasukkan gula dalamdarah ke sel-sel tubuh.Sejauh ini, penyakit Diabetes Mellitusbelum dapat disembuhkan. Yang dapatdiusahakan adalah menjaga kadar guladarah agar tetap dalam batasan normal.Dokter spesialis gizi klinik Erwin Christianto menjelaskan, untuk mencegah DMtipe I, jangan beri makanan berbahangandum sebelum usia 1 tahun, hindarimakanan yang dibakar atau dipanggang.Sedangkan untuk mencegah DM tipe II,pola makan sehat, perbanyak olahragadan hindari obesitas. Diketahui kurangnya aktivitas tubuh dan timbunan lemakmenyebabkan resistensi sel terhadap insulin.Diabetes Mellitus dikenal dengan sebutan The Silent Killer karena penyakit inimerusak semua pembuluh darah dalamtubuh secara bertahap dan terus-menerus. Komplikasi yang ditimbulkanbersifat jangka panjang dan mematikan.Dr. Dante Saksono Harbuwono SpesialisPenyakit Dalam dari Divisi Metabolik danEndokrin FKUI/RSCM menjelaskan,komplikasi terbanyak penderita diabetestak terkontrol adalah gangguan padapembuluh darah jantung. Kadar guladarah yang tidak terkontrol cenderungmenyebabkan kadar lemak dalam darahmeningkat sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plaklemak di dalam pembuluh darah). Aterosklerosis ini 2-6 kali lebih sering terjadipada penderita diabetes.Sirkulasi darah pun menjadi buruk dandapat terjadi di pembuluh darah besar(makroangiopati) seperti otak dan jantung, juga pembuluh darah kecil (mikroangiopati) seperti pada mata, ginjal, kaki,saraf dan kulit. Gangguan pada jantungdan otak sering terjadi dan mematikanyaitu serangan jantung dan stroke.Kerusakan pada pembuluh darah matabisa menyebabkan gangguan penglihatanakibat kerusakan pada retina mata (retinopati diabetikum). Kelainan fungsi ginjalbisa menyebabkan gagal ginjal sehinggapenderita harus menjalani cuci darah(dialisa). Kerusakan pada saraf yangmenuju ke tangan dan kaki (polineuropatidiabetikum), menyebabkan lengan dantungkai bisa dirasakan kesemutan ataunyeri seperti terbakar. Tak hanya itu, diabetes tak terkontrol menyebabkan dis-“Mfoto-foto: reproTERUS MENINGKAT: Badan Kesehatan Dunia (WHOmencapai 366 juta orang pada tahun 2030
                                
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64