Page 44 - Majalah Berita Indonesia Edisi 84
P. 44
BERITAINDONESIA, Mei 2011LenteraL ENTERAlum, di Al-Zaytun sudah punya yangagak lebih. Contoh, hak azasi manusiamisalnya belum diajarkan di manamana, di Al-Zaytun sudah ajarkan.Kemudian, kemandirian dibangunkan.Sebab, yang pegawai negeri itu cumasedikit, sementara yang sekolah banyak.Kemudian mengenai guru ataupengajar, karena Al-Zaytun tidakmemiliki sekolah pendidikan guru,maka guru diminta dari mana-mana.Ada dari ITB, IPB dan yang theologinyadari UIN.Apa Susahnya Buat GerejaKarena di Al-Zaytun belum ada yangdari Nasrani, jadi menurut Syaykhbelum ada guru Nasrani. Sudahdiumumkan tapi belum ada. “Ya…sudah, anak-anak bapak kirim kemari.Saya buatkan gereja di sini. Apasusahnya buat gereja. Nggak pakai izin,di sini nggak pakai izin. Tapi nggak adakan pak? Anak bapak belum dipercayakan ke sini. Ya karena itu, baru mesjidyang ada. Jadi tinggal nunggu saja,”kata Syaykh.Tentang biaya sekolah, Syaykhmengatakan yang di rumah dipindahkan, itu saja. Artinya, jika di rumahpakai biaya, maka di Al-Zaytun juga. “Dirumah biasanya habis berapa, pindahkan ke sini. Nah, untuk lebih memudahkan, maka di sini US$ 3.500 untukenam tahun. Setahun tidak sampai US$600 dolar. Itu berikut makan, semuatinggal di sini. Ya makan, ya tidur,semua. Enam ratus dolar saja, makannya tiga kali, snacknya tiga kali. Buku,pakaian seragam dikasih, 600 dolar.Makanya bukan biaya, itu nyumbangsaja. Bagusan seperti itu daripadamahal-mahal,” jelas Syaykh.Mendengar jumlah biaya tersebut,anggota Perhimpunan PengusahaKristiani kembali bertanya, apakah ituberarti anak-anak tersebut disubsidi?Terhadap pertanyaan tersebut, Syaykhmenyatakan bukan disubsidi istilahnya.Kalau subsidi itu kesannya rendah,orang yang dikasih itu merasa rendah.Syaykh mengatakan, istilahnya bersama-sama ditanggulangi.“Kira-kira biaya itu darimana?”kembali anggota rombongan bertanya.Tentang pertanyaan itu, Syaykhmengatakan, nanti (setelah berkeliling)bisa ditengok semua. Kira-kira menghasilkan apa semua itu.Sedangkan mengenai pertanyaandarimana tenaga-tenaga kerja direkrut,Syaykh mengatakan, melalui pengumuman, siapa yang mau bekerja di AlZaytun. Syaratnya satu, tidak merokok.Sanggup itu, boleh. Pendidikannyabagaimana? Kalau pendidikannya SMP,masuk. Tapi harus mau sekolah lagi.Maka di Al-Zaytun, kata Syaykh, sejakawal dibuat sekolah kelas dewasa. Jaditidak boleh tidak sekolah. Yang dariawalnya ijazah cuma SD, sekarangsudah masuk perguruan tinggi. Sehingga yang SMA sudah ada yang menjadiguru, sambil bekerja. Bekerja sambilbelajar, tidak pernah putus. Itulah di AlZaytun . Jadi kalau tanya biaya,menurut Syaykh, keliling saja, nanti itubisa menjawab.Mengenai darimana beras yang 3500kilogram setiap hari, Syaykh jugamengatakan keliling saja di lokasi AlZaytun, itu nanti bisa jawab. Dijelaskan,Al-Zaytun punya padi banyak. AlZaytun menanam. Kalau 3.500 kilogramsehari itu beli ke Jakarta, cepat habisuangnya. Sedangkan Al-Zaytun cumadapat 600 dolar satu tahun. Jadi 600dolar itu dibuat modal, menanam.Berkembang lagi, sisanya dimakan.Jadi tidak habis. Mengapa bisa begitu?Karena Al-Zaytun punya tanah luas.“Nanam saja. Siapa yang nanam, pastihasil. Kecuali kalau kena penyakit. Tapikan Tuhan tidak selamanya kasihpenyakit,” ujar Syaykh.Soal luas Al-Zaytun, Syaykh mengatakan cuma 1200 hektare. Dua ratusuntuk kampus, seribu untuk tanamansekaligus pohon. Ada sayur, ada padi,ada sapi, semuanya. Jahitan juga bisaibu-ibu.Burung bangau juga ada. DariAustralia, darimana-mana, mampirnyadi Al-Zaytun. Makanya di Al-Zaytun,menurut Syaykh, bahasa burung bisa.Kalau di Jakarta bahasa burungnya,tembak. Di Al-Zaytun tidak boleh. Di AlZaytun, tentara juga tidak ada yangPendidikanIndonesia: Jangandiberi seragam danjangan dibatasioleh agama.Didiklahkemanusiaan danapa yang tumbuhdari manusia itu,dan agamatanamkan untukpribadinyaSantri Al-Zaytun mempersembahkan kidung Eveniu Syalom Elehem (Salam Damaidari Kami) menyambut kedatangan Perhimpunan Pengusaha Kristiani.44