Page 47 - Majalah Berita Indonesia Edisi 84
P. 47


                                    Pada acara ramah tamah,Danrem 063/Sunan GunungJati, Kolonel TNI ADRochman dalamsambutannya, mengaku sangat banggadan senang atas keberadaan Al-Zaytundan atas kesediaan dan ketulusanSyaykh Abdussalam Panji Gumilangserta staf menyambut kunjunganmereka. Di samping itu, ia jugamenyebut bahwa kunjungannya kali inimerupakan pembuka atau mengawalirencana Pangdam Siliwangi yang dalamwaktu dekat hendak berkunjung kekampus Al-Zaytun.Setelah mengucapkan salam danhormat kepada Syaykh AS PanjiGumilang serta hadirin sekalian,Danrem yang baru kurang lebih enambulan memimpin Korem Sunan GunungJati, ini mengucapkan syukur terhadapTuhan Yang Maha Kuasa atas nikmatDanrem 063/SGJ Kol. TNI AD Rochman bersama Syaykh AS Panji Gumilang saatberkunjung ke Kampus Al-Zaytun (20/4/2011).LENTERADanrem Awali KunjunganPangdam SiliwangiKunjungan Danrem 063/Sunan Gunung Jati,Kolonel TNI AD Rochman dan rombongan ke AlZaytun, Rabu 20 April 2011, merupakan pembukaatau mengawali rencana kunjungan PangdamSiliwangi.Islam dan nikmat sehat serta bisamasuk di wilayah Al-Zaytun, yangmenurutnya, sungguh luar biasasejuknya.Selanjutnya, lulusan Akabri tahun1984 yang sebelumnya bertugas diRindam III Siliwangi, ini sekilasmenerangkan tentang wilayah tugasnya.Ia menyebut bahwa sebagai KomandanKorem 063/SGJ, ia memiliki wilayahpaling luas di antara empat korem yangada di Kodam Siliwangi, yakni memilikidelapan Kodim. Sementara kalauKorem Garut, Bogor dan Serang, hanyaempat atau lima Kodim. Sehinggasungguh luar biasa luasnya daerah yangharus ia bina, juga anggota danmasyarakat yang harus ia perhatikan.Dalam menjalankan tugas, ayah tigaputri dan satu putra ini mengaku selaluberusaha mendekatkan diri kepadaseluruh komponen masyarakat, tanpamembedakan latar belakangnya.Berkisah tentang kunjungannya ke AlZaytun kali ini, putra bangsa dariSemarang ini mengatakan bahwadirinya terpanggil datang ke Al-Zaytun.Diakuinya, kalau pesantren di daerahCirebon sudah lebih dulu ia kunjungi.Setelah dikunjungi, ia dan PanglimaDaerah Militer (Pangdam) Siliwangiberkoordinasi tentang apa yang terbaikdiperbuat untuk pesantren. Pangdam,katanya, mengajukan bibit tanamanpada Kodim. Untuk itu, ia punkemudian terus berkeliling ke pondokpondok pesantren untukmenindaklanjuti keinginan Pangdam.Danrem yang pernah bertugas diAmbon, Sulawesi, Irian dan Jakarta inimenjelaskan, bahwa Pangdam Siliwangipernah menyampaikan bahwapimpinan nasional ke depan berasaldari beberapa sumber. Ada dari politisi,ada dari TNI. Yang tidak lupa, ada daripondok-pondok pesantren umat Islamyang sungguh luar biasa. Lebih lanjutRochman menjelaskan, bahwa Panglimamengatakan, tanpa orang perkirakan,pemimpin nasional maupun stafnyayang ada ini, banyak keluaran daripondok pesantren. Oleh karenanya,Panglima mengatakan, mari, tanpamembedakan siapa mereka yang ada dijajaran politik ini, seperti RI satu danlingkungannya, kita dekat semuanya,jangan sampai seperti apa yang dahulumungkin dikatakan, pondok pesantrendianggap cuma merusak agama atauhanya mendalami Al-Qur’an. Tapi takdisangka-sangka, mereka-mereka inimuncul jadi pemimpin negara ini.Dengan situasi demikian, Panglimamengatakan pondok pesantren memilikipotensi. Mereka juga adalah calon-calonpemimpin nasional.Di satu sisi, TNI menurut Pangdam,memiliki hal itu, memiliki bagaimanadoktrin, bagaimana bekal untukmenjadi seorang pemimpin. Olehkarena itu, Panglima ingin turun untukmembekali calon-calon pemimpin.Bukan hanya mahasiswa dan jajaranpolitikus, tapi yang sekarang seringdilupakan, pondok pesantren.Pondok pesantren, katanya, memilikihal yang sangat bagus untuk wawasankepemimpinan, tapi TNI lebih punya.Jadi yang lebih bagus menurutBERITAINDONESIA, Mei 2011 47
                                
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51