Page 49 - Majalah Berita Indonesia Edisi 84
P. 49
BERITAINDONESIA, Mei 2011 49LENTERAkedaulatan Indonesia, yakni darikalangan militer yang dalam hal inidiwakili oleh Korem. Namun yang lebihdaripada itu, Syaykh mengucapkansyukur kepada Allah bahwa bangsaIndonesia dari seluruh jajaran danlapisannya, baik sipil maupun militermasih terus bergerak, berpikir, berbuatuntuk memajukan bangsanya,menyejajarkan atau lebih tinggi daribangsa-bangsa dan negara-negara lain.Itu, menurut Syaykh, suatu usahayang dipuji, baik oleh Tuhan maupunoleh sesama manusia. Tuhan selalumemuji orang yang selalu inginmeningkatkan kualitas dirinya, baik diriindividu maupun diri sebagai bangsamaupun diri sebagai negara. Bila bangsadan negara dan rakyatnya terusbergerak di bidang itu, maka menurutSyaykh, tidak ada bahasa yangmenyebutkan Indonesia menjadi lemah.Syaykh menyatakan optimis,seoptimi-optimisnya, paling optimis,bahwa Indonesia akan mencapaikejayaan di masa mendatang. Olehsebab itu, kunjungan-kunjungan yangdilakukan oleh, baik militer maupunpimpinan sipil ke lembaga-lembagapendidikan, itu mencerminkan bahwamemang harus seperti itu. Karenalembaga pendidikanlah yang merupakankawah condrodimuko-nya bangsaataupun negara.Apa pun level daripada pendidikanitu, pesantren atau pendidikanumumkah, semuanya, menurut Syaykh,menginginkan bangsa Indonesia inimenjadi kuat, bermartabat, bangsaIndonesia ini menjadi tahu diri.Sehingga bisa tampil di tataranantarbangsa dengan sebaik-baiknya. Itufungsi daripada pendidikan. Jadi kalaupihak Korem semua berkunjung kependidikan atau ke kampus-kampuspendidikan atau pesantren-pesantren,itu menurut Syaykh, memang tepat. Danzaman-zaman seperti ini, kader bangsake depan, menurut Syaykh, haruslahkader berpengetahuan dan berbudaya.Tatkala kader yang berpengetahuan ituakan lebih berkulitas, maka kader itukemudian harus ditopang oleh budaya.Bangsa Indonesia memiliki kebudayaanyang harus dipegang teguh dan harusdikedepankan dan harus menjadi ciribangsa. Maka bangsa dan kader kedepannya berpengetahuan. Artinya,berilmu pengetahuan danberkebudayaan tinggi. Itulah yang akandihormati oleh bangsa-bangsa lain.Ditambahkan Syaykh, itu jugalah visidaripada kedaulatan negara kita, yakniikut menciptakan kestabilan seluruhtataran internasional, kestabilan dunia.Oleh sebab itu, anggota Koremberkunjung ke tempat pendidikan, itujuga menurut Syaykh, memberikancermin bahwa pimpinan-pimpinannegara dari segala lapisan, baik tingkatpusat, tingkat provinsi, tingkatkabupaten daerah, dan lain sebagainyamemerhatikan daerah-daerah di manaada pendidikan di dalamnya.Harapan Syaykh, kunjungan Danremdan rombongan dengan semangatseperti yang sudah dinyatakan,membawa manfaat besar di kejayaanIndonesia. Tidak berbicara hanyaIndramayu maupun Cirebon, tapiIndonesia. Karena Indonesia ini besar.Tidak hanya dimiliki oleh sekelompokorang. Negara yang sekian besarnya,pulaunya beribu-ribu, pemimpinnyacuma satu, presiden.Menguraikan keistimewaan Indonesia, Syaykh mengatakan, cobadibayangkan, New Zealand yang kecilpunya pimpinan sendiri, Vanuatu yangpenduduknya hanya ribuan saja punyapresiden sendiri, Timor Leste yang kitalepaskan itu, entah sengaja atau tidaksengaja, juga punya presiden sendiri.Indonesia yang punya ribuan pulau,presidennya cuma satu. Jadi harapandan himbauan Syaykh, mudahmudahan bangsa ini mau mengerti, maumemilih presiden, mau jugamenaatinya. Sebab, bangsa yangbegitulah bangsa yang akan maju.Bangsa yang mau memilih dan maumenaati. Bukan mau memilih dankemudian kuyo-kuyo di belakang. Kalauitu yang terjadi, sampai kapan punkemajuan itu akan terhambat.“Kita terus berdoa, mudah-mudahanpemimpin nasional ini, yang dipilihmutlak oleh bangsanya, ditaati pulasecara mutlak oleh bangsa. Sehinggaprogram-program yang digagas bisaberjalan dengan baik. Toh, akhirnyamuaranya adalah kesejahteraan bangsaIndonesia,” ujar Syaykh.Mengakhiri sambutannya, Syaykhmengucapkan terimakasih ataskunjungan Danrem Kol. Rochmandengan semua jajarannya. Ataskunjungan Korem ini Syaykhmengatakan Al-Zaytun sudah punyaSGSL. Artinya, saguh, dimana AlZaytun sudah sanggup menerimarombongan Korem. Kedua, gupuh,yakni dari pagi Syaykh sudah dudukmenunggu rombongan sakinggupuhnya. Ketiga, lungguh, yakniwalaupun seadanya tapi bisa diduduki.Kemudian suguh, walaupun hanya ubi,rombongan Korem sudah disuguhi. Dankunjungan militer yang pertama datangke masyikhoh adalah Danrem danDandim yang didului oleh Kasdim.Karena apa? masyikhoh, yakni tempatsyaykh atau tempatnya kasepuhan inibaru diduduki. Belum satu tahun.Dijelaskan Syaykh, umur membangunmasyikhoh tersebut sama dengan masamenanam di Al-Zaytun. Kini tanamansudah bisa melindungi, bangunan barujadi. Mashikoh dibangun selama 11tahun dan yang anyari justru Danremdan Dandim. Jadi kalau sudah dianyarioleh Danrem dan Dandim, yang jagapun nanti, harap Syaykh, adalahDanrem dan Dandim. BI/MS/BHSKolonel Rochman mendengar penjelasan Ustad Abdul Halim tentang Waduk Istisqo’.