Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 84
P. 53
BERITAINDONESIA, Mei 2011 53BERITA DAERAHfoto: dok. humas berauHaus di Bawah Air TerjunKabupaten Berau merupakan wilayah terluas diKalimantan Timur. Memiliki sumber daya alam melimpah,tetapi tetap miskin dan ketinggalan. Mengapa?r Jiangbit, hampir saja tidak mampumencurahkan isi hatinya tentangnasib warganya yang tinggal di beberapa desa di Kecamatan Segah. Setahun lalu, Kepala Adat Suku DayakKabupaten Berau ini berharap, keterisoliran yang menimpa warganya selamaini akan berakhir dengan adanya rencanapemerintah membuka akses jalan dariTepian Buah, ibu kota Kecamatan Segah.Betapa tidak, jika dulu, untuk tiba di DesaLong La-aie dari Tanjung Redeb memakan waktu satu minggu perjalanan naikperahu.Tapi sekarang, ikut jalan perusahaan PTSumalindo Lestari Jaya, hanya membutuhkan waktu beberapa jam,” katanya.Namun, itu hanya sampai di Base Campperusahaan. Sebab yang dimaksud Jiangbit adalah - membuka jalan dari basecamp menuju Desa Long La-aie yangjaraknya 12 kilometer. “Saya dengarrencana Pemda Berau sudah matanguntuk ini,” kata Jiangbit.Upaya Pemerintah Daerah (Pemda)Berau untuk infrastruktur jalan memangsudah ada dalam program multi years,termasuk rencana pembangunan jalanmenghubungkan desa ke desa di sepanjang Sungai Segah. Tetapi, sepertidikatakan Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Berau, H IrTaufan, MM, mereka terbentur denganstatus hutan. “Untuk membuka jalan dariBase camp PT Somalindo ke desa LongLa-aie harus ada ijin dari Menteri Kehutanan, kita sedang menunggu,” ujarnyamenjawab kekecewaan tokoh adat DayakBerau.Selain itu, Taufan menilai permasalahan pembangunan di wilayahnyabukan sekadar pendanaan, juga kultursosial masyarakat yang belum mampumenangkap ekonomi berorientasi pasar,di samping luasnya wilayah KabupatenBerau. “Terlalu luas wilayahnya. Butuh 12ribu Km jalan untuk menghubungkan 14kecamatan di Berau. Sehingga dengandana yang ada jadi terbatas,” ucapnya.Setidaknya, menurut Taufan, PemdaBerau dalam tahun ini sudah akan selesaimengaspal jalan dari Tanjung Redeb kewilayah pesisir pantai. Jarak TanjungRedeb – Teluk Suleman sekitar 250 Km.Artinya. Dengan dihotmixnya jalan, akanmembuka wilayah witata. Di sana, selainpantai berpasir putih, terdapat dua danau,yakni Labuan Cermin dan Labuan Kelambu.Berau, memang memiliki potensi yangsangat luar biasa. Beberapa perusahaanseperti tambang batu bara, perusahaankayu, perkebunan kelapa sawit belummemberi kontribusi kepada daerah.Setidaknya inilah yang membuat parapolitisi di DPRD Berau seperti dikangkangi. “Kita memiliki sumber daya alam(SDA) melimpah, tetapi miskin,” ujar HajiRustam kepada wartawan April 2011 lalu.Menurut politisi dari Partai Demokrat ini,isi perut bumi Berau dikuras, sementararakyatnya tidak dapat apa-apa.Namun, Rudi P Simangunsong, tidaksependapat jika daerah dikatakan tidakkebagian. Politisi dari PDI Perjuangan inimelihat aturan yang ada. “Kita berharapagar semua undang-undang dan peraturan yang menghalangi daerah untukikut menikmati hasil SDA di daerahnyaditinjau kembali,” ujarnya. Mengenai usulagar diterbitkan Peraturan Daerah (Perda) retribusi, Simangunsong yang jugaKetua Baleg DPRD Berau ini mengakuibahwa pungutan retribusi di alur sungaiatau jalan merupakan wewenang provinsi.Sesuai aturan, setiap perusahaan diwajibkan memperhatikan masyarakat disekitarnya dengan apa yang disebut Community Development atau dana corporatesocial responsibility (CSR) yang dialokasikan perusahaan bekerjasama denganPemda. “Sebenarnya ini yang harusdiawasi apakah perusahaan benar-benarmelaksanakannya,” katanya.Namun, beberapa tokoh masyarakatyang berkecimpung dalam LembagaSwadaya Masyarakat (LSM) di TanjungRedeb berpendapat, tanpa diusulkan punsudah merupakan kewajiban pemdamemungut retribusi sebagai pendapatanasli daerah. “Masak di bawah air terjunorang bisa kehausan. Jangankan hal yangbaik-baik, orang menyapu kandang sapisaja pun mulut kepercik kotorannya,”katanya membuat kiasan.Memang, ada rencana pemekaran Berau menjadi dua kabupaten. Pansuspemekarannya sendiri sudah bekerja. Timindependen sudah melakukan pengkajiandi lima kecamatan di wilayah pesisirTimur Berau, seperti di Kecamatan Tabalar, Biatan, Batu Putih, Talisayan, danBiduk-biduk. Dari hasil kajian terhadaplima kecamatan ini diharapkan bisamemberi gambaran, layak tidaknya menjadi kabupaten. “Sumber daya alammelimpah dan sangat mendukung, dansumber daya manusianya tidak perludikuatirkan,” kata H Drs Mappasikra,Kabag Humas Berau, kepada SL Pohanwartawan Berita Indonesia, Selasa, 12April 2011 lalu.“Tapi, pemekaran saja belum merupakan jaminan terentaskannya kemiskinan,”lanjut Mappasikra. Menurut dia, keberhasilan pemekaran bukan sekadarpersetujuan dari pemerintah provinsi danDepartemen Dalam Negeri, (Depdagri)tapi kultur sosial masyarakat harus jugamampu menangkap ekonomi berorientasipasar. SLPIPantai di Pesisir Iimur Berau – Sumber daya alam melimpah.