Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 84
P. 56


                                    56 BERITAINDONESIA, Mei 2011BERITA DAERAHGuna melengkapi kebutuhan nasabah yang kian beragam dalam perencanaan biayapendidikan, Bank Kesawan meluncurkan produk baru Tabungan Pendidikan. PenandatangananMOU Kerjasama antara Bank Kesawan dengan Asuransi Mega Life di Jakarta tanggal 21 Juni2008.Business Director Bank Kesawan - Entjik S.Djafar menjelaskan, melalui Tabungan Pendidikandiharapkan nasabah dapat merencanakan biaya pendidikan anak lebih baik. Jangkawaktu yang diberikan sangat fleksibel yaitu mulai dari 1 tahun sampai 20 tahun dan usiapenabung pada saat jatuh tempo adalah 65 tahun, dan setoran rutin setiap bulan besarnya mulaidari Rp. 100.000,- atau kelipatannya dengan maksimum sampai dengan Rp5 juta.Mudah melakukan setoran rutin karena secara otomatis Bank Kesawan akan mendebet rekeningTabungan atau Giro setiap bulannya.Selain kemudahan-kemudahan di atas, Tabungan Pendidikan Bank Kesawan juga memberikanperlindungan asuransi jiwa. Dalam hal ini apabila penabung meninggal dunia maka setoranrutin bulanannya akan diteruskan oleh Asuransi Mega Life. Jika nasabah mengalami kecelakaanyang mengakibatkan cacat tetap atau meninggal dunia maka ahli waris akan mendapatkansantunan duka sebesar 250% dari kumulatif saldo tabungan atau maksimum Rp500 juta,dan manfaat santunan rawat jalan/inap sebesar biaya rumah sakit atau maksimum 25% dari saldoTabungan Pendidikan.Sesuai dengan visi Bank Kesawan untuk menjadi Bank terdepan di kelasnya, kini lebihmemantapkan posisi dalam kancah persaingan perbankan nasional. Hal ini didukung oleh 32jaringan layanan yang tersebar di 10 kota di Indonesia dan ATM Kesawan yang siap untukmemberikan pelayanan selama 24 jam sehari serta bebas biaya transaksi ATM untuk infosaldo, tarik tunai dan transfer antar rekening Bank Kesawan. Akses jaringan ATM Kesawan tersebardi lebih dari 12.000 mesin ATM yang berlogokan ATM Bersama di seluruh Indonesia.Informasi lebih lanjut mengenai Tabungan Pendidikan Bank Kesawan, dapat menghubungi Customer Service kami yang terdekat di kota Anda:Bank Kesawan Luncurkan Tabungan PendidikanJAKARTA: 021-350.8888; MEDAN: 061-415.2929; BANDUNG: 022-422.0618; SURABAYA: 031-568.7530;DENPASAR: 0361-233.777; PEKANBARU: 0761-33308; BATAM: 0778-456.112; TANJUNG BALAI: 0623-92688 dan PEMATANG SIANTAR: 0622-29666.Petani Tuban HarapkanProteksi Produk PanganPerlu ada standarisasi harga produk pangan agar tidakterjadi perbedaan harga antara daerah, juga antara hargawaktu panen dan tidak panen.erikat Petani Tuban (SPT) berharap pemerintah melakukanproteksi terhadap produk panganuntuk menjaga instabilitas pasar.Menurut Ketua SPT, Drs. M. Ali Imron,(26/04/2011), proteksi tersebut sangatperlu dilakukan karena pasar produkpangan sampai saat ini selalu tidak stabil.Akibatnya, petani sebagai produsenproduk pangan tidak pernah memilikiterhadap pasar.Imron melanjutkan, selama pemerintahtidak turun tangan untuk melindungiproduk pangan, petani tidak akan pernahlepas dari masalah kesejahteraan. Lantaranpasar produk pangan sepenuhnya dikuasaipemilik modal. Ironis, petani sebagai produsen pangan justru seringkali kesulitanmemenuhi kebutuhan pangannya, lantaranharga produk mereka selalu rendah saatmenjual, namun harus membayar denganharga dua kali lipat saat membeli bahanpangan tersebut untuk dikonsumsi.Yang lebih menyedihkan lagi, kata AliImron, petani saat ini dipaksa untukmenggunakan bibit bikinan pabrik. Menurutnya, itu semakin memperburuk nasibpetani lantaran mau tak mau petani harusmenjual seluruh hasil panennya karenabibit buatan pabrik tidak bisa digunakanuntuk pembibitan ulang. Karena tidak adapilihan lain, mereka terpaksa menerimapola produksi seperti itu. Bibit keluaranpabrik umumnya memiliki keunggulankuantitas, dengan jangka waktu panen yanglebih pendek. Karena itu ia berpendapat,“Jika petani tidak mau menggunakan bibitpabrik, ia akan mengalami kerugian karenawaktu tanamnya lebih lama. Selain itu hasilpanennya pun tidak banyak.”Bentuk proteksi yang mereka maksudkanberupa standarisasi harga produk pangan agartidak terjadi perbedaan harga antara daerahsatu dengan daerah lainnya, juga antara hargawaktu panen dan waktu tidak panen.Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan pemusatan penjualan produkpangan. Hal ini perlu dilakukan untukmemotong alur distribusi produk panganyang dinilai terlalu panjang yang dipandang sebagai faktor penyebab utamakesenjangan harga produk pangan.Menurut Ali Imron, Pemkab bisa melakukan proteksi itu tanpa harus menungguPemerintah Pusat. UU Nomor 32 Tahun2004 mengatur kewenangan Pemdauntuk melakukan perlindungan terhadapproduk-produk vitalnya, seperti produkpangan. Tuban sendiri, menurut catatanDinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan (DPPK), tergolong daerah penghasilpangan terbesar di Jawa Timur. Tahun2010, total produksi pangan tercatat432.096 ton, dengan luas area panen73,016 hektar. Tahun ini, kata KepalaDPPK, Ir. H. Koesno Adiwijoto, ditargetkan kemampuan produksi bisa ditingkatkan hingga 5 persen. „ MULIS
                                
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60