Page 16 - Majalah Berita Indonesia Edisi 86
P. 16


                                    16 BERITAINDONESIA, Februari 2013BERITA WAWANCARAZry Sutrisno berbicara panjanglebar dalam percakapan denganWartawan Berindo (Berita Indonesia) Ch. Robin Simanullang danBantu Hotsan di rumah kediamannyaJalan Purwakarta, Menteng, JakartaPusat, pada Rabu malam (28/11/2012).Tampaknya, beliau sengaja meluangkanwaktu pada malam hari selepas magrib.Dengan amat bersahaja, mantan Pangdam Jaya (1982-1985), Wakasad (1985-1986) dan Kasad (1986-1988) itu membuka percakapan dengan Berindo. Santaidan bebas. Dia terlihat masih segar,kendati usianya sudah lebih 77 tahun(lahir di Surabaya 15 November 1935).Setelah mempersilakan duduk di ruangtamu, Ibu Try (Tuty Sutiawati) yang telahmendampinginya sejak 21 Januari 1961,dengan tampilan yang amat bersahajadatang menghampiri dengan menyuguhkan sendiri teh hangat.Kemudian, setelah beberapa saat percakapan berlangsung, Ibu Try mengundang untuk makan malam. Tampaknya,kedua orang tua ini sudah sengaja memilih waktu selepas magrib menerimaWartawan Berindo yang juga mengelolaWebsite TokohIndonesia.com tersebut.Tentu saja Wartawan Berindo tanpa basabasi menyambut senang hati ajakanmakan dari Ibu Try tersebut. BukankahIbu Try sudah amat terkenal sebagai jurumasak yang handal! Beliau adalah suhunya ibu-ibu yang pintar masak. Masakannya amat enak dan sehat. Ada mie kuahspesial, dengan tahu, daging dan sayuran.Entah mie apa namanya. Seumur-umur,itulah mie masak yang paling enak didunia. Dan beberapa jenis makanan enakdan sehat lainnya.Percakapan pun berlanjut di mejamakan, tentang banyak hal, masa lalu,masa kini dan masa depan. Sampai halhal ’ringan’ tentang kehidupan berumahtangga bagi seorang prajurit hinggaberhasil menapaki kariernya ke puncaktertinggi. Pak Try mengakui keberhasilannya sangat terdukung oleh peran isteri.Ibu Try memang terkenal sebagai seorangibu yang amat bersahaja, bijak dan peduli.Sebagian isi percakapan di ruang makan tersebut yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara, kami sajikanberikut ini.Dalam pandangan Pak Try, apayang tidak nyambung dari pemerintahan Presiden Soeharto (OrdeBaru) dengan era reformasi saatini?Menurut saya, yang tidak nyambungitu, sistem politik sudah beda. Denganadanya amandemen UUD 1945, MajelisPermusyawaratan Rakyat (MPR) sudahdiubah status dan tugasnya. Itu berartisecara struktur kenegaraan sudah beda.Kalau dulu, MPR itu tempatnya rakyatbermusyawarah, penjelmaan seluruhrakyat, dari semua golongan. Sebab tidakmungkin rakyat yang berjumlah 250 jutajiwa berkumpul dan bermusyawarahsemua di satu tempat, harus ada satubadan, lembaga negara tertinggi, yaituMPR. Makanya, anggota MPR itu selaindari anggota DPR juga ada utusan daerahdan utusan golongan. Di MPR itu bermusyawarah membuat konsep pembangunan Indonesia itu seperti apa dandirumuskan dalam GBHN (Garis BesarHaluan Negara).Setelah GBHN ditetapkan, kemudianMPR memilih presiden, sebagai KepalaPemerintahan dan Kepala Negara sertaMandataris MPR. Artinya, MPR selakupenjelmaan seluruh rakyat memberikanmandat kepada presiden. Jadi dulu, PakHarto bukan ngarang membangun OrdeBaru, itu perintah GBHN, agar menjabarkan dalam pelita-pelita. Jadi jangandikatakan Pak Harto itu, ini jelek-jelek.Mandataris MPR itu menjalankan amanat rakyat yang tertuang dalam GBHNdan dipertanggungjawabkan tiap limatahun.Lulus atau tidaknya diketok oleh MPR.Apakah pidato lima tahun (pertanggungjawaban presiden/mandataris MPR),diterima atau tidak. Semua pertanggungjawaban Presiden Soeharto diterimaMPR. Sementara pertanggungjawabanPresiden BJ Habibie ditolak MPR, sehuSegera Kaji Ulang AmandTMantan Wakil Presiden (1993-1998) dan Panglima ABRI (1988-1993) Jenderal(Purn) Try Sutrisno, menegaskan sikapnya tentang amandemen UUD 1945.Menurutnya, amandemen itu sebaiknya segera dikaji ulang. Sekarang ini kitasudah terlalu liberal. Sudah banyak undang-undang tidak konsekuen denganPancasila. Tidak ada lagi GBHN dan fungsi MPR telah dipreteli.WAWANCARA TRY SUTRISNO
                                
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20