Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 86
P. 18
18 BERITAINDONESIA, Februari 2013BERITA WAWANCARAZkemarin perlu dikaji ulang. Hal ini bukanhanya tanggung jawab MPR dan pemerintah, tetapi tanggung jawab seluruh wargabangsa. Seluruh warga bangsa ini harusterpanggil.Jadi sekali lagi, kini struktur kenegaraan sudah beda. MPR dipermak, bukan lagilembaga tertinggi. Sekarang sudah hanyalembaga negara, sama dengan lembaganegara yang lain. Dulu MPR itu lembagatertinggi, yang lain lembaga tinggi negara.Kenapa dikasih tertinggi? Karena MPRitu tempatnya rakyat berdaulat. Jadi adafilosofi dan artinya. Kini sudah dibongkar.Katanya, lebih demokratis karena presidennya dipilih langsung. Dulu melaluiperwakilan yang musyawarah mufakatmemilih presiden dan wakil presiden. Jaditidak ada istilah partai koalisi dan partaioposisi, karena yang memilih semuanyamelalui musyawarah mufakat. Bukanberarti tidak ada dan tidak boleh berbedapendapat. Beda pendapat boleh. Tetapisetelah kita ketemu, bermusyawarah,sepakat dan akhirnya mendukung bersama. Kemudian DPR diberi kewenanganuntuk mengawasi dan mengoreksi. Namun, tidak ada partai koalisi atau oposisi.Itu liberal. Banyak partai itu liberal,sistem oposisi juga liberal. Lalu, sekarangutusan daerah diganti jadi Dewan Perwakilan Daerah, memangnya kita negara federal?Bahkan mereka (anggota DPD)tersebut menyebut diri sebagaisenator?Tidak ada istilah senator, nggak adasenat kita, nggak ada negara bagian di sini.Ini Negara Kesatuan Republik Indonesia.Hal ini sudah dipikir matang oleh founding fathers kita. Kenapa memilih negarakesatuan, bukan negara serikat, ataukerajaan. Karena negara kita itu sangatbanyak pulau dan sukunya. Jadi kitabukan negara continental, seperti Amerika, satu benua sulit untuk pecah. Tapikalau kita, terdiri dari puluhan ribu pulau,maka kita harus hati-hati dan menyatudalam negara kesatuan.Makanya kita cari satu konsep, bagaimana Indonesia itu tetap utuh, yaituPancasila. Menghargai suku, menghargaiagama, ras, budaya dan kebijakan lokalyang beda. Tapi punya kerucut yangnamanya budaya nasional.Ini yang harus dipegang. Lepas dari sini,misalnya jadi federal, akan berantakan.Apalagi kalau komunis, tambah berlawanan dengan Pancasila. Makanya sekarang, komunis itu jangan dikasih ruangbebas. Akhir-akhir ini ada dialog ditelevisi, katanya, itu tipuan dulu OrdeBaru, nggak ada itu peristiwa G 30/S PKI.Katanya, itu peristiwa angkatan daratsendiri. Gila itu. Yang ngomong kayak gituitu anaknya Aidit. Anaknya Aidit, tahu apadia. Katanya bukan salah PKI, tapi angkatan darat sendiri yang berkelahi.Tapi untung ada angkatan 66, bereaksi. Untung ada tokoh 66 yang dulu ikutmenumpas PKI. Tapi kita harus waspada, sebab sampai kapan pun PKI tidakbisa cocok sama Pancasila. Mengapa?Kalau PKI itu orientasinya komunis, ituadalah komunal, orang itu semua, masyarakat yang diutamakan, bahkan negara.Tidak boleh perusahaan pribadi, swasta,semua negara. Perusahaan negara, tentara negara. Lalu hilangkan pribadi. Sementara liberal, hak individu sangatmenonjol, sangat bebas. SedangkanPancasila menghargai hak individu tapimengutamakan kepentingan umum.Tapi belakangan Pancasila mau dirombak dan dilupakan. Untung masih adapreambule, pembukaan UUD 1945. IbuMega ngomong ke saya, “Pak Try, sayamohon maaf, saya sebagai presidenmaupun sebagai ketua PDI, tidak bisamelarang orang melakukan amandemen.Tapi 100 persen anggota Fraksi PDIP,berhasil mempertahankan mukadimah.”Saya bilang, bagus bu, itu pokok. Tetapi,kalau kepalanya manusia, dadanya monyet, bagaimana? Preambulenya tetapPancasila, batang tubuhnya dibongkar.MPR-nya dipreteli. Karena struktur ituyang menentukan bentuk. Kalau rumahbegini, rumah Manado begitu, rumahBatak begitu. Itu struktur. Tapi kalaustrukturnya berubah, namanya rumahapa ini?Jadi apa yang sebaiknya kita lakukan sekarang, supaya kondisi inijangan bertambah buruk?Yang harus dilakukan, itu tadi, mengkaji ulang amandemen UUD 1945. Sekarang ini kita sudah terlalu liberal. Setelahamandeman tersebut kemudian lahirundang-undang yang bukan organik dantidak konsekuen dengan Pancasila. Lihatsaja ekonomi, kini makin kapitalis. Nahitu harusnya dibetulkan, setelah konsepbesarnya dikaji ulang, UU organiknyaditata kembali.Kita sudah kasih saran, apa lembaganya, dan bagaimana programnya. Kitajuga banyak orang pintar. Tinggal menunggu kemauan dari pemerintah danMPR, untuk membentuk komite nasional.Tapi jangan kayak dulu pada masanyaAmien Rais, hanya orang MPR. Tokohtokoh masyarakat harus diikutsertakan.Bicara dengan benar, mana yang baik dantidak baik, itu dikaji ulang.Tapi harus disadari pula bahwa kita inisemua tidak hidup dalam ruang hampa.Kalau ditanya, apa yang harus kita lakukan? Tidak bisa kita katakan, hei, berhentidulu nafas, nggak. Jadi dalam hal kajiulang, kita harus simultan. Konsep diperbaiki, kehidupan terus bergerak. Jadikonsepnya dikaji dan dibetulkan sertadikoreksi sambil terus berjalan.Kini ada istilah empat pilar. Apakomentar Pak Try?Ya. Ketika saya ketemu Ketua MPRTaufiq Kiemas, beliau menjelaskan bahwa kini MPR tengah giat memasyarakatkan empat pilar itu. Apa empat pilaritu? Yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI,dan Bhinneka Tunggal Ika. Saya bilangbahwa saya senang karena mereka memasyarakatkan hal tersebut.Tapi kalau kita renungkan, apa caramenempatkannya dengan memakai katapilar itu betul? Menurut saya, janganpakai kata pilar. Kalau mau, ada empatpokok yang harus tetap dipegang teguh.Atau istilah lain, tapi jangan kata pilar.Sebab pilar semacam tiang yang berdirisejajar. Padahal Pancasila itu memilikifungsi sebagai filosofi, ideologi, dasarnegara, dan way of life, pandangan hidup.Jadi bukan sekadar sebagai pilar. Pancasila itu landasan dasar. bi-bhsINDONESIA UTUH: Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno dalam percakapan dengan Wartawan Berita Indonesia mengatakan bagaimana Indonesia harus dijaga supaya tetap utuh, yaitu dengan Pancasila.