Page 21 - Majalah Berita Indonesia Edisi 86
P. 21
BERITAINDONESIA, Februari 2013 21YBERITA POLITIKbatas parlemen) sehingga punya posisitawar dalam peta politik Capres-Cawapres.Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional(PAN), dan Partai Hanura tampaknyasangat berharap bisa mengusung Capressendiri pada Pilpres 2014. Sementarabeberapa partai lainnya tampaknya cukuprealistis bila hanya menargetkan punyaposisi tawar (lolos PT) ikut bergabungdengan koalisi Capres-Cawapres yanglain.Dengan demikian, peta politik CapresCawapres 2014 diperkirakan sebagaiberikut:Koalisi Capres PDIPPartai Demokrasi Indonesia PerjuangSurya Paloh (Nasdem), Suryadharma Ali(PPP), atau Hatta Rajasa (PAN).Sedangkan Puan Maharani lebih terbuka sebagai Cawapres yang berpasangandengan Prabowo Subianto (Capres Gerindra), Pramono Edhie Wibowo (CapresDemokrat), Aburizal Bakrie (CapresGolkar), atau Sutiyoso (atas dukunganaliansi parpol).Sementara Jokowi, kendati berpotensimendulang suara, tapi kemungkinanPDIP tidak akan mengambil risiko melepas jabatan Gubernur DKI. Kecuali adasuatu kondisi, terutama desakan dandukungan publik membesar, Jokowi akandiusung sebagai Capres bukan Cawapres.Kemungkinan Jokowi akan berpasangandengan Cawapres: Puan Maharani (PDIP),Pramono Edhie Wibowo atau Anas Urbaningrum (Demokrat), Hidayat Nurwahidatau Lutfi Hasan (PKS), Puan Maharani(PDIP), Suryadharma Ali (PPP), HattaRajasa (PAN), Muhaimin Iskandar (PKB),atau Din Syamsuddin (Muhammadiyah).Namun, masih terbuka kemungkinanAburizal Bakrie tak jadi diusung Golkarsebagai Capres. Maka dia akan menjadiCawapres dari Capres Partai Demokratyakni Kristiani Herawati (Istri PresidenSusilo Bambang Yudhoyono), jika perolehan suara Demokrat lebih besar dariGolkar). Tapi melihat kondisi Demokratsaat ini kemungkinan ini sangat sulit. Disisi lain, kemungkinan suara Golkar akanterpecah apabila Jusuf Kalla diusungpartai lain sebagai Capres atau Cawapres.Partai Amanat Nasional (PAN) diperkirakan akan berpeluang memimpinkoalisi Capres-Cawapres kendati perolehan suaranya di bawah 10% ataubukan yang terbesar di antara partai koalisi. Keunikan koalisi PAN inimemungkinkan karena faktor Hatta Rajasa pribadi. Sebagai orang dekatdan besan Presiden SBY, sangat memungkinkan Demokrat akanmemberi dukungan (berkoalisi) dengan PAN untuk mengusung HattaRajasa sebagai Capres.Sementara, Akbar Tanjung (politisi kawakan selaku Ketua Dewan Pembina Golkar)akan lebih berperan sebagai king makeryang memainkan pencapresan AburizalBakrie. Tak tertutup kemungkinan Aburizal Bakrie ’dikondisikan’ mundur danakan digantikan oleh Akbar sendirimenjadi Capres atau lebih berpeluangsebagai Cawapres (koalisi PDIP atauDemokrat).Koalisi Capres DemokratMasih terbuka peluang Partai Demokrat memimpin satu koalisi CapresCawapres jika masih meraih suara urutan tiga pada Pemilu Legislatif. Kemungkinan Demokrat akan mengusung: 1)Kristiani Herawati (Istri Presiden SusiloBambang Yudhoyono); 2) Pramono EdhieWibowo (Kepala Staf TNI AngkatanDarat); 3) Sudi Silalahi (Mensesneg); 4)Hatta Rajasa (Ketua Umum PAN/BesanSBY); 5) Anas Urbaningrum (KetuaUmum Partai Demokrat, jika lolos daridugaan korupsi).Kristiani Herawati mempunyai peluanglebih besar diusung sebagai Capres ketimbang nama lain sesuai urutan. Tampaknya, Ibu Ani tidak disiapkan sebagaiCawapres. Namun tiga nama lainnya,selain sebagai Capres bisa mungkinan (PDIP) sampai saat ini belum menetapkan Capres 2014. Ada tiga nama yangpotensial diusung partai ini menjadiCapres dan Cawapres, yakni: 1) MegawatiSoekarnoputri (mantan Presiden/KetuaUmum PDIP); 2) Puan Maharani, sebagai Cawapres (Putri Megawati Soekarnoputri/kader PDIP); 3. Jokowi (GubernurDKI Jakarta/kader PDIP).Partai ini diprediksi akan memimpinsatu koalisi dalam pencapresan 2014.Peluang Megawati sebagai Capres dariPDIP masih lebih terbuka lebar ketimbang Puan dan Jokowi. Megawati kemungkinan akan menggandeng PramonoEdhie Wibowo (Demokrat), Sutiyoso(PKPI), atau Jusuf Kalla (atas dukunganpartai lain), Akbar Tanjung (Golkar),atau Pramono Edhie Wibowo (Demokrat),Surya Paloh (Nasdem), Hatta Rajasa(PAN), Suryadharma Ali (PPP), atauYenny Wahid (NU-PKBIB). Namun besarkemungkinan Jokowi lebih dipersiapkanuntuk Capres 2019.Koalisi Capres GolkarPartai Golkar juga diprediksi akanmemimpin satu koalisi sebagai pesaingbagi koalisi lain. Golkar telah menetapkanKetua Umumnya Aburizal Bakrie sebagaiCapres, kendati elektabilitasnya masihlebih rendah dari Jusuf Kalla (mantanKetua Umum Golkar) yang berpotensisebagai gangguan pencapresannya. Aburizal kemungkinan akan menggandengJusuf Kalla (Golkar) Sutiyoso (PKPI) Hanura (Hanura) Pramono (Demokrat) Puan Maharani (PDIP)

