Page 46 - Majalah Berita Indonesia Edisi 86
P. 46


                                    46 BERITAINDONESIA, Februari 2013BERITA MANCANEGARAZnya seorang ulama yang anti-Inggris dan antiZionisme asal Suriah, Izz al-Din al-Qassam,pada November 1935. Dia membekali parapetani dengan latihan militer. Pasukan alQassam ini bentrok dan menewaskan seorangpolisi Inggris pada November 1935. Lalu, polisiInggris memburu dan menewaskan Al-Qassamyang dengan cepat menyulut kemarahan wargaArab di Palestina.Kemarahan warga Arab di Palestina jugadipicu ditemukannya kiriman senjata dalamjumlah besar di pelabuhan Jaffa yang ditujukanuntuk Haganah, pasukan paramiliter Israel. Halini memperkuat dugaan bahwa Israel telahmempersiapkan diri untuk mengambil alihPalestina. Apalagi kala itu (1935), imigrasiYahudi ke Palestina sudah makin meningkat.Diperkirakan antara 1933-1936 sekitar 164.000imigran Yahudi tiba di Palestina. Sehingga pada1936, populasi warga Yahudi telah mencapai370.000 orang.Revolusi Arab tersebut mulai memuncak pada15 April 1936. Saat itu konvoi truk dari Nablusmenuju Tulkarm diserang dan menewaskan duawarga Yahudi. Sehari kemudian, Haganah(kelompok bersenjata Yahudi) balas menyerangdan membunuh dua pekerja Arab di dekatPetah Tikva. Aksi saling serang terus meluasdan para pemimpin Arab menyatakan perang.Pemerintah Inggris berusaha mengatasikeadaan. Atas bantuan Haganah, pasukanInggris di Palestina bisa mengakhiri RevolusiArab pada 1939. Revolusi ini menelan korban5.000 warga Arab, 300 warga Yahudi dan 262polisi Inggris tewas dan lebih 15.000 orang lukaluka.Kemudian penguasa Inggris melakukansejumlah investigasi atas terjadinya pertumpahan darah selama tiga tahun itu. Di antaranya,investigasi yang dilakukan Komisi Peel (1936-1937) yang merekomendasikan agar Palestinadibagi dua, satu bagian untuk bangsa Yahudidan satu bagian lainnya diberikan bagi bangsaArab. Komisi Peel merekomendasi Negara ArabPalestina akan meliputi Transjordania, Yudea,Samaria, Lembah Jordania, dan Negev.Sementara Negara Yahudi meliputi kawasanpantai, Lembah Jezreel, Beit She’an, danGalilea. Para pemimpin Arab dengan tegasmenolak rekomendasi solusi dua negara ini.Sedangkan para pemimpin Yahudi pendapatnyaterbelah, sebagian menyetujui dan sebagian lagimenolak.Kemudian, pada Mei 1939, Inggris kembalimenawarkan solusi satu negara Palestina yangdikenal dengan dokumen White Paper. Dokumen ini pada intinya adalah Inggris mempersiapkan sebuah negara Palestina yang kelakdikelola warga Arab sendiri. Antara lainmengatur kuota jumlah imigran Yahudi yangbisa memasuki Palestina, hanya 75.000 oranghingga 1944. Hanya 10.000 imigran per tahundan bisa menjadi 25.000 orang jika dalamkondisi darurat pengungsi. Selain itu, Inggrisjuga melarang imigran Yahudi membeli tanah dari warga Arab.1939-1945Beberapa saat kemudian, PerangDunia II pecah (1939-1945) yangdiikuti holocaust (pemusnahan massal bangsa Yahudi) di Eropa. Nazi Jermanmenganggap bahwa pengkhianatanYahudi Jerman adalah biang keladikekalahan mereka pada PD I. Makamereka perlu ’penyelesaian terakhir’(endivsung). Ratusan ribu keturunanYahudi dikirim ke kamp konsentrasi.Hal ini memaksa semakin banyakwarga Yahudi yang berupaya meninggalkan Eropa. Untuk itu, para pemimpin Yahudi merancang imigrasiilegal ke berbagai negara, terutamaPalestina. Saat itu, sekitar 100.000orang Yahudi menggunakan 120 kapal mencoba masuk ke Palestina. Namun, Inggris yangtelah memblokade perairan di sekitar Palestinaberhasil menggagalkannya. Para imigrantersebut akhirnya ditahan di kamp pengungsidi Siprus, dan beberapa ribu ditahan diPalestina dan Mauritius.Kemudian dengan kekalahan Jerman dalamPerang Dunia II, sekitar 250.000 orang Yahudiyang tersebar di berbagai kamp konsentrasimilik Jerman, ingin dibawa para pemimpinZionis ke Palestina. Namun, Inggris masihbersikukuh membatasi imigrasi Yahudi kePalestina sesuai mandat White Paper 1939.Tindakan Inggris tersebut membuat Organisasi Zionisme marah. Para pemimpin Zionismetersebut berkumpul di Hotel Biltmore, New Yorkpada 1942. Mereka menganggap Inggrissebagai musuh yang harus diperangi. Berbagaikelompok bersenjata Yahudi seperti Haganah,Irgun dan Lehi bersatu menentang kekuasaanInggris di Mandat Palestina.Kelompok bersenjata Yahudi tersebutREVOLUSI ARAB: Revolusi ini berlangsung selama tiga tahun, mulai memuncak 15 April 1936, menelankorban 5.000 warga Arab, 300 Yahudi, 262 polisi Inggris tewas, dan lebih 15.000 orang luka-luka.TENTARA ISRAEL: Setelah menyerang Semenanjung Sinai dalam perang enam hari, 1967
                                
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50