Page 49 - Majalah Berita Indonesia Edisi 86
P. 49
BERITAINDONESIA, Februari 2013 49Y BERITA MANCANEGARAdan Jerusalem Timur. Perlawanan Intifada inidiprakarsai oleh Hamas.1988Pada 15 November 1988, diumumkanberdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kotaAljazair, berbentuk negara Republik Parlementer. Ibu kotanya Yerussalem Timur dan YasserArafat sebagai Presiden pertamanya. SetelahYasser Arafat wafat, digantikan oleh MahmoudAbbas. Dewan Nasional Palestina, yang identikdengan Parlemen Palestina beranggotakan 500orang. Namun PBB tidak mengakui berdirinyanegara Palestina tersebut.Lalu pada Desember 1988, AS membuka dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidaklangsung mengakui eksistensi Israel denganmenuntut realisasi resolusi PBB Nomor 242 padawaktu memproklamirkan Republik Palestina dipengasingan di Tunis.1991-1993Maret 1991, Yasser Arafat menikahi Suha,seorang wanita Kristen. Lalu perkembanganmenarik terjadi ketika PLO mulai mengubahtaktik perjuangannya dari cara-cara kerasbersenjata dengan cara diplomasi sejak awal1990-an. Diawali serangkaian perundinganrahasia Israel dan PLO di Oslo, Norwegia, awal1993. Dilanjutkan surat Pemimpin PLO YasserArafat kepada PM Israel Yitzhak Rabin yangantara lain berisi kehendak PLO mengakui hakhidup Israel dan secara resmi meninggalkancara-cara perjuangan bersenjata, pada 9 September 1993.Kemudian Perjanjian Oslo ditandatanganiYasser Arafat dan Yitzhak Rabin disaksikanPresiden AS Bill Clinton di Washington DC, 13September 1993. Yasser Arafat dan YitzhakRabin pun bersalaman. Bagian penting dariPerjanjian Oslo ini adalah terbentuknyapemerintahan Otorita Palestina yang membawahi Jalur Gaza dan Tepi Barat. Palestinaberhak membentuk pemerintahan, kepolisian,dan parlemen. Sebagai imbalannya, OtoritaPalestina harus mempromosikan toleransiterhadap Israel dan mengakui keberadaan Israel serta meninggalkan cara-cara kekerasandalam perjuangan. Yasser Arafat, Yitzak Rabindan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaianatas usahanya tersebut.Namun, Hamas dan sejumlah faksi radikalPalestina menentang kesepakatan ini danmenyatakan siap melakukan perjuanganbersenjata, termasuk aksi bom bunuh diri demikemerdekaan Palestina.1995-sekarangYitzak Rabin dibunuh oleh Yigar Amir,seorang Yahudi fanatik, 1995. Ia digantikanShimon Peres (4 November 1995-22 November1995). Kemudian, Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partaikanan, Likud, 1996. Netanyahu mengulur-ulurwaktu pelaksanaan perjanjian perdamaian. Iamenolak adanya negara Palestina. PerdanaMenteri Israel setelah Benjamin Netanyahu (18Juni 1996-6 Juli 1999) adalah Ehud Barak (6Juli 1999-7 Maret 2001), Ariel Sharon (7 Maret2001-21 November 2005), Ehud Olmert (14April 2006-31 Maret 2009). Lalu, kembali lagike Benjamin Netanyahu (31 Maret 2009-sekarang).Sedangkan faksi utama di Palestina adalahPLO, Al-Fatah, dan Jihad Islam Palestina (JIP).Presiden Otoritas Nasional Palestina adalahYasser Arafat (5 Juli 1994-11 November 2004);Rauhi Fattouh (11 November 2004-15 Januari2005); dan Mahmoud Abbas, Fatah berbasis diRamallah (15 Januari 2005-sekarang), dan AzizDuwaik, Hamas berbasis di Jalur Gaza (Januari2006-sekarang).Atas kegigihan Presiden Palestina MahmoudAbbas, Sidang Majelis Umum PBB di New York,Kamis 29/11/2012, akhirnya mengakui peningkatan status Palestina sebagai negara pemantaunonanggota dari status sebelumnya sebagaientitas pemantau yang diwakili PLO. Peningkatan status sebagai negara tersebut diputuskanmelalui voting yang mendapat dukungan 138anggota Majelis Umum PBB, dan hanyasembilan yang menolak dan 41 abstain. BERINDO-tsl, dari berbagai sumber.isi Arab versus Israel yang berlangsung selamancatan senjata antara Israel dengan Mesir, Leba949, Bangsa Palestina eksodus dari tanah airnyangsi Palestina tak diizinkan kembali ke wilayaha ke wilayah negara-negara Arab lainnya. Merekamp pengungsi di Tepi Barat (Jordania), Jalur Gazapraktis menjadi sebuah bangsa tanpa tanah air.agi-bagi oleh Israel dan beberapa negara Arab.AKTE NEGARA PALESTINA: Ribuan warga Palestina menyambut terbitnya ‘akte kelahiran’negara Palestina, dengan mengusung foto Yasser Arafat dan Mahmoud Abbas.

