Page 36 - Majalah Berita Indonesia Edisi 87
P. 36
36 BERITAINDONESIA, Maret 2013 L ENTERAL ENTERADengan kalkulasi ini, seharusnya Indonesia tidak mengalami kekurangan pangan.Tetapi mengapa Indonesia sampai saat inimasih mengimpor beras? “Ya memang sengaja ingin impor. Padahal apa yang dilakukan oleh Al-Zaytun kalau dijadikan sampel,itu sudah cukup,” katanya.Televisi Pertanian IndonesiaMenurut Syaykh, kalau melihat besarnyakonsumsi per kapita 0,135 kg, berartibangsa kita tidak makan makanan yang lainlainnya, hanya makan beras. Sedangkanperut perlu adanya pelbagai asupan. Jadiperlu disosialisasikan harus ada makananlain, goreng pisang, goreng ubi, gorengsingkong, goreng talas, kacang rebus,kedelai rebus dan lain sebagainya yang bisamengenyangkan, menguatkan, menyehatkan. Kalau tidak mau digoreng atau direbusbisa dibikin kue.Untuk menanamkan kesadaran ini, menurutnya, semestinya negara memberikaninformasi yang cukup untuk membantupetani. “Kalau dahulu memberikan penyuluhan melalui penyuluhan lapangan, PPL disetiap kecamatan, bahkan ada yang di desa,alangkah baiknya sekarang diganti denganTelevisi Pertanian Indonesia yang memberikan informasi tentang pertanian. Kalauada iklan, ya iklan pertanian. Mengudara 24jam, karena waktu kita itu ada tengah, timurdan barat. Nah itu akan memberikan informasi bagaimana cara makan yang baik, caratanam padi yang baik, mengonsumsi selainberas. Menanam padi di lahan tumpangsari. Kalau diberikan percontohan semuaakan berjalan,” kata Syaykh yakin.Menurutnya, petani kita itu sudah pintarpintar. Dia menegaskan, Televisi PertanianIndonesia itu bisa diterbitkan oleh negara.Sekarang ini, katanya, TVRI sudah tidakmendukung untuk program pertanian,karena TVRI sekarang isinya campuran.“Kalau perlu TVRI diganti TV Pertanian saja.Pertanian dan berita. Beritanya internasional,” saran Syaykh.Kelompok TaniDalam rangka memperkuat posisi petani,baik dalam proses produksi maupun pengolahan dan pemasaran hasil panen pertanian, Syaykh Panji Gumilang menyarankanperlunya petani dikoordinasikan. Diadakankelompok tani yang betul-betul kelompoktani. Kemudian, kelompok tani tersebutmenjual hasil pertaniannya tidak berupagelondongan gabah. Paling tidak dijualberbentuk beras maka petani akan mempunyai lebihan (nilai tambah) menir dan katul.Sekamnya juga bisa untuk pupuk dan lainsebagainya. Katulnya untuk ternak, makanan tambahan dari menirnya. Ini merupakanproduk turunan padi.Dengan demikian, negara juga bisa lebihmudah dan efektif melindungi petani danproduknya. Syaykh memberi contoh, jikaBulog sanggup membeli produk luar jutaanton, mestinya sanggup membeli produk petani juga. Oh, kalau dibilang kualitasnya rendah, kurang ini dan itu. Tingkatkan saja.“Kalau kita mencela hasil petani Indonesiasama saja mencela negaranya sendiri. Kitabilang, produk luar negeri lebih baik, itujuga mencoreng muka sendiri, karena tidakada bimbingan bagi petani,” tegas SyaykhPanji Gumilang.Dia memisalkan, disebut kadar air petanikita sering menipu. Menurutnya, ini terjadikarena tidak ada fasilitas pengukur kadarair padi. Bagaimana bisa mengukur kadarSIGROMILIR:Potensi bulirSigromilir 1,sebanyak 350sampai 500.Sementara,Sigromilir 2,berlebih, 200sampai 250 bulirdibandingkansigromilir 1