Page 45 - Majalah Berita Indonesia Edisi 87
P. 45


                                    BERITAINDONESIA, Maret 2013 45Y OPINI EKUINyang berarti antara tingkat suku bunga satu bulandibandingkan dengan dua belas bulan. Implikasinya, struktur DPK perbankan terkonsentrasi (77%)pada deposito satu bulan. Ini menyebabkanpenyaluran dana perbankan juga terkonsentrasi kepembiayaan jangka pendek.Selain pentingnya kita memperbaiki struktursuku bunga, ke depan saya memandang perlunyaperbaikan governance industri perbankan kita.Sebagaimana berlaku di beberapa negara ASEANlain, sudah saatnya dilakukan penerapan kebijakan pemberian izin berjenjang atau multi-license.Termasuk di dalamnya adalah penataan permodalan bank, pengaturan governance melalui pembatasan kepemilikan per pihak, proses persetujuanproduk dan aktivitas bank, dan proses persetujuanpembukaan jaringan kantor bank.Di beberapa negara misalnya, diberlakukan ketentuan, bank perlu menyesuaikan cakupanproduk dan aktivitasnya sesuai kelompok di manabank tersebut berada, serta wajib memperoleh izinuntuk dapat melaksanakan produk dan aktivitaslainnya. Dalam hal bank ingin tetap menjalankanproduk dan aktivitas sesuai cakupan yang dilaksanakan saat ini namun tidak didukung denganpermodalan yang cukup, maka bank wajib memenuhi kekurangan permodalan tersebut dalamjangka waktu yang ditentukan.Apakah Kita Siap?Lantas, apakah apabila dilakukan penyempurnaan berbagai regulasi membuat kita menjadi siapmenghadapi integrasi perbankan pada 2020nanti? Siap atau tidaknya kita juga bergantung dariadanya peran aktif industri perbankan sendiri.Bagaimanakah visi dan pandangan jangka panjangperbankan terhadap rencana bisnisnya terkaitintegrasi ini?Terkait dengan hal itu, pertanyaan-pertanyaanberikut patut kita lontarkan agar mendorong kitauntuk terus melakukan retrospeksi. Pertama,mampukah perbankan Indonesia ’bersaing secaraefisien’ dengan bank-bank dari negara ASEAN lainyang akan beroperasi di dalam negeri?Sebagai salah satu ukuran daya saing dapatdilihat dari Net-Interest Margin (NIM). NIMperbankan Indonesia (5,44%) masih cukup lebarapabila dibandingkan dengan NIM perbankanThailand (3,41%) dan Malaysia (2,61%).Dengan NIM yang lebar, tidak mengherankanrata-rata ROA untuk 14 bank besar di Indonesiamencapai 2,46%, tertinggi di antara lima negaraASEAN (Tabel). Bahkan, ROA untuk keseluruhanbank (industri) mencapai 3,03%. Ini menjadikanIndonesia sebagai lucrative market bagi perbankan luar negeri.Kedua, perlukah perbankan Indonesia melakukan ekspansi ke negara ASEAN lain? Sebaliknya,sudah optimalkah perbankan kita memberikankontribusinya bagi perekonomian nasional?Kontribusi perbankan dapat kita ukur dari rasiokredit terhadap PDB, dan rasio kredit/PDB di Indonesia (29,6%) masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan Thailand (90,6%) dan Malaysia(116,1%).Rendahnya rasio kredit perbankan terhadapPDB seharusnya membuka peluang besar bagiperbankan kita dalam pembiayaan perekonomiannasional. Jangan pernah lupa, populasi Indonesiamencapai 40% dari total populasi ASEAN yangberjumlah hampir 600 juta jiwa.Dengan populasi terbesar, dengan jumlah usiaproduktif terbanyak, dan dengan masyarakatmenengahnya yang terus tumbuh, Indonesiaadalah pasar yang amat menggiurkan. Denganposisi Indonesia sebagai pasar terbesar di kawasan,kita harus bisa menjadikan hal ini menjadi aset,bukannya sebagai beban.Dalam konteks ini, saya juga melihat adanyapeluang yang cukup potensial bagi perbankan kitauntuk terus menggerakkan sektor UMKM. Sektorini terbukti memiliki ketahanan yang cukup kuatdi masa krisis global. Per Maret 2012, pangsa kreditUMKM dalam total kredit perbankan baru mencapai 20,8%2 dan pertumbuhannya mencapai 17,4%(yoy). Tantangannya adalah bagaimana menurunkan suku bunga UMKM ini yang masih terlalutinggi.Demikian pokok-pokok pemikiran dalam menyikapi peluang dan tantangan ke depan terkaitkesiapan industri perbankan kita dalam menghadapi integrasi perbankan ASEAN 2020.Disampaikan pada Diskusi dan PeluncuranBuku ‘Inovasi 17 Bank’ di Jakarta, 21 Mei 2012.RETROSPEKSI:Pertama,mampukahperbankanIndonesia’bersaingsecaraefisien’dengan bankbank darinegaraASEAN lainyang akanberoperasi didalam negeri?Kedua,perlukahperbankanIndonesiamelakukanekspansi kenegaraASEAN lain?Tabel Indikator Beberapa Bank Besar ASEAN2 Definisi baru: mencakup kredit Usaha Mikro. Kecil, dan Menengah(UMKM) yang penetapannya berdasarkan skala usaha dan kekayaanbersih perusahaan.
                                
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49