Page 9 - Majalah Berita Indonesia Edisi 87
P. 9


                                    BERITAINDONESIA, Maret 2013 9YBERITA UTAMARuntuhnya adalah isu kasus korupsi yang melanda kader PD, termasuk sering disebutnyanama Anas terseret dalam kasus korupsiHambalang. Survei SMRC itu melibatkan1.220 responden di seluruh Indonesiadengan rentang kesalahan plus-minus 3persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.Hasil survei ini membuat SBY danpendukung fanatiknya terlihat amatgalau. Menurut SBY sendiri, ini elektabilitas PD terendah. Padahal, dalam Pemilu2009 lalu, PD masih mendapat 21 persensuara. “Atas hasil ini, terus terang beberapa kader mangatakan SOS, sudah beradadalam lampu merah,” ujar SBY mengondisikan posisi PD.Pernyataan SBY itu diawali kegalauanterbuka para elit PD yang merupakanloyalis SBY, seperti Jero Wacik dan SyarifHasan. Menteri ESDM Jero Wacik yangjuga Sekretaris Dewan Pembina PartaiDemokrat itu secara khusus menggelarkonferensi pers di Kementerian ESDMmenyikapi hasil survei tersebut. Saat itu,Jero mengatakan, untuk menyelamatkanPD akan lebih baik jika Anas mundur darijabatannya. Jero menyebut nama Anasyang kerap dikait-kaitkan dalam kasusdugaan korupsi proyek Hambalang turutberkontribusi pada rendahnya apresiasipublik.Sungguh di luar kelaziman, Jero Wacikdan Syarief Hasan bahkan berani meminta SBY untuk segera turun tangan menyelamatkan PD. Keberanian Jero dan Syarief ini di mata pengamat politik TjiptaLesmana dari Universitas Pelita Harapandan Gun Gun Heryanto dari UniversitasIslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,mengindikasikan sangat mungkin sesungguhnya SBY tahu atau bahkan merestui apa yang dilakukan Jero dankawan-kawannya. Sebab, menurut GunGun (Jumat 8/2/2013 ), tak mudah bagiaktor di luar SBY untuk membuat manuver di luar kehendak SBY. Mereka tidakakan berani bersikap begitu tanpa izindari SBY.Senada, Tjipta Lesmana (Kamis 7/2/2013) mengatakan Pak Syarief Hasan danPak Jero Wacik waktu konferensi persMinggu (3/2/2013) pasti sudah kontakdengan SBY, dan pasti dapat lampu hijau.Kalau tidak demikian, menurut Tjipta,kedua tokoh Partai Demokrat itu tak akanberani bertindak seperti itu. MenurutTjipta, pernyataan Jero merupakan keinginan SBY berdasarkan desakan kaderDemokrat, untuk melengserkan Anasdemi menyelamatkan partai ini. Apakahini sebuah lakon skenario? Entah ya atautidak!Namun yang jelas tampak di permukaan, pernyataan Jero inilah yang dijadikanalasan oleh SBY untuk segera turuntangan menyelamatkan PD dari kondisiSOS tersebut. Langkah pertama, PresidenSBY pun menyerukan kepada KPK untuksegera menuntaskan kasus-kasus dugaankorupsi yang diduga melibatkan kaderPD, termasuk Ketua Umum PD AnasUrbaningrum. Sebuah taktik jitu melibatkan KPK. Bisa saja petinggi KPK menyadari atau tidak menyadari langkah (skenario) ini. Tentu, seruan ini telah dipertimbangkan secara matang untung ruginya bagi Partai Demokrat.Kemudian, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang memilikiinsting dan nalar politik standar tinggi,telah mengendus arah seruan kepadaKPK tersebut. Lalu, dia pun mengekspresikannya dengan menuliskan ‘Politik ParaSengkuni’ dalam status BlackBerry Messenger (BBM) miliknya. Diduga lakonpolitik Sengkuni itu tidak sekadar ditujukan kepada Jero Wacik dan Syarief Hasan. Tampaknya, Anas yang sudah merasadisudutkan dan didorong supaya segeraditetapkan KPK sebagai tersangka, berusaha melakukan perlawanan. Dalampercakapan dengan Wartawan Berindobeberapa waktu lalu, sudah diungkapkannya beberapa indikasi bahwa sebagaiKetua Umum PD, dia ibarat bayi yangkelahirannya tidak dikehendaki. MeskiAnas sendiri mengatakan bahwa politikSengkuni tidak ada kaitannya denganramainya desakan beberapa elit PDmenanggapi survei tersebut. “Apa kaitannya, tidak ada. Jangan dihubungkan,meskipun Anda bebas hubungkan itu,”kata Anas yang mengaku secara kebetulantengah membaca cerita Mahabarata.(Baca: Politik Para Sengkuni).Ironisnya, tampaknya KPK meresponcepat seruan Presiden SBY tersebut.Walaupun Ketua KPK Abraham Samaddan Juru Bicara KPK Johan Budi secaranormatif menampik mengikuti seruandan irama SBY: “KPK tidak ada urusandengan politik!” Namun, berselang beberapa hari beredar (bocor) pula copy drafsurat perintah penyidikan (Sprindik) yangmencantumkan nama Anas Urbaningrumsebagai tersangka. Amat memprihatinkankarena diduga, Sprindik ini sengaja’diberikan’ salah seorang pimpinan KPK SIAPA MENYUSUL: Iklan Partai Demokrat pada Pemilu 2009, ‘Katakan Tidak pada Korupsi!’BERPIKIR: SBY penat mencari solusiYBERITA UTAMA
                                
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13