Page 13 - Majalah Berita Indonesia Edisi 87
P. 13


                                    BERITAINDONESIA, Maret 2013 13YBERITA UTAMAorang yang ingin orang lain celaka. Sementara,lawan Sengkuni dalam lakon Mahabarata versiJawa adalah Semar. Semar adalah seorangpembantu atau punakawan para Pandawa.Semar adalah simbol dari seseorang yangmelayani Pandawa dengan tulus dan tanpapamrih. Semar bertubuh gempal, berbedadengan Sengkuni yang kurus. Sengkuni dalamperang Baratayuda tewas di tangan Bima.Pakar komunikasi politik Effendi Gazalimenilai, status politik para Sengkuni itumenyiratkan sebagai bentuk perlawanan Anas.“Saya bukan ahli Jawa. Tapi, sekilas saya baca,itu simbol dari perlawanan,” ujar Effendikepada sejumlah wartawan di MahkamahKonstitusi (MK), Rabu (6/2/2013).Pengamatan lebih tegas dikemukakan pengamat politik Sugeng Soerjadi Syndicate(SSS), Toto Sugiarto kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/2/2013) malam. Dia menilaibahwa sosok Sengkuni yang disebut Anas dalam status BlackBerry Messenger-nya tersebuttidak dapat dipandang remeh. Menurut Toto,penyebutan Sengkuni tersebut berkorelasidengan lawan politik Anas di Partai Demokrat.Menurut Toto, Anas menyerang lawanlawan politiknya di internal partai. “Iamenyerang Syarief Hassan dan Jero Wacikdengan menganalogikan mereka sebagaipatih Sengkuni yang amat licik, itu demimengejar kepentingan dirinya,” kata Toto.Menurut Toto, ungkapan politik SengkuniBambang Widjojanto, Busyro Muqoddas,dan Adnan Pandu Praja.Namun, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas saat dikonfirmasi perihal beritayang menyebutkan Anas telah ditetapkansebagai tersangka membantah isu yangberedar tersebut. Busyro mengatakan,belum ada surat perintah penyidikan atasnama Anas Urbaningrum. “Belum adasprindik (surat perintah penyidikan), jadibelum tersangka,” ujar Busyro kepadapers, Jumat (8/2/2013) siang.Sementara itu, beredar pula copySprindik yang telah ditandatangani olehtiga pimpinan KPK yakni Abraham Samad, Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja.Belakangan Adnan mengaku telah mencabut tanda tangannya setelah mengetahui belum ada gelar perkara kasus itu.Berbagai spekulasi pun berkembangsekitar penetapan Anas sebagai tersangkatersebut. Tidak hanya media nasional yangmengangkatnya menjadi berita hangat.Media asing juga ramai memberitakannya.Seperti Washington Post, The Wall StreetJournal, BBC, ABC News, Bernama (Malaysia) dan lain-lain. Washington Postmemberitakannya dengan judul ‘KPKTetapkan Ketua Partai Berkuasa SebagaiTersangka dalam Kasus Korupsi.’Washington Post menulis bahwa penetapan Anas sebagai tersangka adalahpukulan baru terhadap reputasi PartaiDemokrat serta sang pendiri yang kinimenjabat sebagai Presiden yang dalamkampanye Pemilihan Presiden dan WakilPresiden RI (Pilpres RI) 2009, SBY danDemokrat mengusung slogan anti korupsi.Sementara, itu Sabtu (23/2/2013) sekitar pukul 03.00 dini hari, akun Facebook milik Anas Urbaningrum diisi status baru berbunyi ‘Nabok Nyilih Tangan’.Peribahasa ‘nabok nyilih tangan’ itusecara harfiah berarti memukul denganmeminjam tangan orang lain. Peribahasayang digunakan untuk menyindir secaratidak langsung orang yang mencelakakanorang lain, biasanya untuk tujuan tertentu, tetapi seolah-olah orang lainlahyang melakukan.Praktik seperti ini biasanya terjadi dalam politik oleh orang yang tidak kesatria,untuk menyingkirkan lawan politiknya,dengan menggunakan tangan orang lain.Sehingga dia seolah-olah terkesan sebagaiorang yang bersih, baik, suci, santun dancerdas.Siangnya, Sabtu (23/2/2013) pukul14.00 di kantor DPP Partai Demokrat,Anas Urbaningrum menyampaikan pidato tanpa teks pernyataan pengundurandirinya sebagai Ketua Umum PartaiDemokrat. Inikah akhir perjalanan politikAnas? Anas dalam rangkaian pernyataannya menegaskan, barangkali ada yangberpikir bahwa ini adalah akhir darisegalanya. “Hari ini, saya nyatakan inibaru permulaan. Hari ini saya nyatakanini baru sebuah awal langkah-langkahbesar. Hari ini saya nyatakan ini baruhalaman pertama. Masih banyak halaman-halaman berikutnya yang akan kitabuka dan baca bersama.” (Selengkapnyapidato Anas, baca: Partai Demokrat,Santun atau Sadis?)Malam harinya Sabtu ( 23/2/2013 ) diPuri Cikeas, Bogor, SBY memimpin rapatMajelis Tinggi Partai Demokrat yang jugamengikutsertakan menteri-menteri dariPD dan Ketua Fraksi Demokrat di DPR,menyikapi pernyataan pengunduran diriAnas Urbaningrum sebagai Ketua UmumDPP Partai Demokrat pasca ditetapkansebagai tersangka dugaan korupsi proyekHambalang oleh KPK.Rapat yang berlangsung hingga dinihari itu dirumuskan dalam tujuh poin.Kali ini, SBY memilih lebih bijaksana,santun dan cerdas mengkalkulasi strategipolitiknya. Tidak sebagaimana lazimnyaSBY yang menyampaikan langsung hasilrapat kepada pers, tetapi kali ini hanyadipercayakan kepada Direktur EksekutifDPP Toto Riyanto. (Baca: Tujuh SikapMajelis Tinggi PD).Tampaknya, SBY tidak mau terseretbegitu mudah dalam rentak irama politikAnas Urbaningrum yang didendangkandalam pidato pengunduran diri tersebut.Dia malah mempersilakan pihak lain,terutama KPK, untuk menjelaskan apakahdalam penetapan Anas sebagai tersangkaada rekayasa dan intervensi. Harus diakui,oleh teman atau lawan politik, senang atautidak, SBY sangatlah (paling, ter) piawaidalam mengelola politik. Siapa pun tidakpantas memandangnya remeh. Terbukti,SBY bisa menduduki jabatan presidendalam dua periode, melalui pertarunganpolitik bebas pada era reformasi di negeriini. Q mbi-crsmerupakan serangan balik Anas bagi kubuyang menginginkan dirinya lengser dari kursikekuasaannya di Partai Demokrat. Di mataToto, penyebutan Sengkuni oleh Anasmembuktikan bahwa struktur Demokratsedang goyah, retak akibat adanya faksi diDemokrat yang pro dan kontra Anas.Para Sengkuni tampaknya berusaha menjadikan Anas sebagai kambing hitam merosotnya elektabilitas Partai Demokrat. Anassendiri mengakui merasakan hal itu. Menurutnya, pergantian Ketua Umum bukanlahsolusi atas merosotnya elektabilitas partai.Solusi terhadap masalah itu adalah denganmelakukan konsolidasi menghadapi Pemilu2014. “Kini bukan saatnya bagi kader PartaiDemokrat mencari kambing hitam,” katanya.Menurut Anas, kasus korupsi yang menjerat kader Demokrat memang menjadi faktoryang turut membuat elektabilitas partaimerosot. Namun, hal itu bukan satu-satunyafaktor. “Banyak faktornya. Semua orangyang berpikir jernih pasti sudah tahu, tidakperlu saya katakan,” katanya. Beberapapihak menilai, kinerja pemerintahan SBYmenjadi salah satu faktor penyebab merosotnya elektabilitas PD. „ mbi-crs
                                
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17