Page 10 - Majalah Berita Indonesia Edisi 87
P. 10
10 BERITAINDONESIA, Maret 2013BERITA UTAMAZkepada ‘orang istana’ atau intelijen ataupihak berkepentingan. Pihak pegawaiistana yang rupanya kebagian copy sprindik ini sempat diduga sebagai pembocorkepada media (publik), walaupun kemudian jubir istana membantah bahwa itubukan atas sepengatuan lembaga kepresidenan (istana). Lalu siapa yang membocorkan copy sprindik itu sehingga menyebar ke berbagai media? Berat dugaanhal ini merupakan produk kerja intelijenyang bertujuan ganda. Bisa saja si penerima copy sprindik dari oknum petinggiKPK sengaja melanggar janjinya untuktidak membocorkan Sprindik itu ke pihaklain. Sebab justru bocornya draf sprindikinilah salah satu bagian penting dari jalancerita (skenario), yang berdampak ganda.(Baca: Berita Terdepan, Dampak GandaBocornya Sprindik).Sementara itu, di tengah desakan loyalisSBY soal status hukum Anas Urbaningrum, di kalangan pers, beredar pesanpendek (SMS) yang disebut dari PresidenSBY selaku Ketua Majelis Tinggi PartaiDemokrat ketika berdoa di MasjidilHaram, Makkah, Arab Saudi (5/2/2013).Pesan pendek SBY yang diterima MajalahBerindo di Jakarta, Rabu (6/2/2013)tersebut ditujukan kepada Para AnggotaMajelis Tinggi Partai, Ses Wanhor, SekjenPD, dan Ketua Fraksi PD DPR. Anehnya,tidak ikut ditujukan kepada Ketua UmumPartai Demokrat Anas Urbaningrum.Setelah SMS itu beredar di berbagaimedia, dari Arab Saudi, Presiden SBYmenyatakan bahwa dia selaku KetuaMajelis Tinggi telah memiliki langkahstrategis (solusi) untuk menyelamatkanPD yang akan segera dilaksanakannya setelah tiba di tanah air. Solusi itu akandibicarakan dengan Majelis Tinggi.Setelah SBY tiba di tanah air, Kamis (7/2/2013) pagi, malam harinya dia mengumpulkan menteri dari PD dan tokoh senior PD di Cikeas, tanpa mengikutkanAnas. Sumber Berindo menyebut tak heran bila dalam pertemuan ini, SBY memaparkan langkah yang akan diambilnyauntuk ’mempreteli’ kewenangan Anas Urbaningrum selaku Ketua Umum PD.Tidak diberhentikan, tetapi kewenangannya dipreteli (dilumpuhkan). Sementara,pada saat bersamaan, Anas didatangi beberapa pengurus pusat dan daerah di rumahnya di Duren Sawit. Ketegangan antara kubu SBY dan Anas dalam tubuh PDmencuat ke permukaan bagai lahar panas.Besoknya, Jumat (8/2/2013) SBYselaku Ketua Majelis Tinggi PD mengumpulkan jajaran Majelis Tinggi, termasukAnas, di kediamannya di Puri Cikeas,Bogor. Majelis Tinggi PD terdiri darisembilan orang yakni SBY sebagai ketua,Ketua Umum DPP Anas Urbaningrumsebagai wakil ketua, Wakil Ketua DewanPembina Marzuki Alie, Sekretaris DewanPembina Jero Wacik, Sekretaris DewanKehormatan TB Silalahi, dua Wakil KetuaUmum DPP Max Sopacua dan JhonnyAlen, Sekretaris Jenderal DPP EdhiBaskoro Yudhoyono, dan Direktur Eksekutif DPP Toto Riyanto.Setelah mengadakan rapat tertutupMajelis Tinggi yang diperluas (dihadiriKetua Fraksi PD di DPR dan menterimenteri yang berasal dari PD), SBY dalamjumpa pers yang digelar pukul 22.30 malam menyampaikan delapan solusi yangdisebut sebagai langkah penyelamatanpartai. Intinya, bahwa kendali partaidiambil-alih oleh Ketua Majelis Tinggi.“Ketua majelis tinggi partai bertugas,berwenang, dan bertanggung jawab untukmemimpin penyelamatan dan konsolidasipartai,” tegas SBY.Anas tidak diberhentikan sebagai ketuaumum, namun kewenangannya dipreteli.Walaupun Anas sebagai Ketua Umumjuga menjabat Wakil Ketua Majelis Tinggi. Sementara dalam poin tujuh disebutKetua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum diberi kesempatan untukmemfokuskan diri menghadapi masalahdugaan hukum di Komisi PemberantasanKorupsi. Padahal saat itu, Anas belum menyandang status hukum apa pun di KPK.Jangankan sebagai tersangka, sebagaisaksi pun tidak. Hanya saja, terpidanakorupsi Nazaruddin, mantan BendaharaUmum DPP Partai Demokrat, seringmenuding-nuding Anas terlibat dalamkorupsi termasuk pernah menerimamobil Harrier dari sebuah perusahaanBUMN. Nazar yang semula sempat menyebut nama Ibas, putera SBY, yangmenjabat Sekjen DPP PD, belakangantidak lagi. Nazar tampak getol menyasarAnas. Apakah ini bagian dari rangkaianskenario cerita, bisa ya, bisa tidak!Namun, Anas bukan anak ingusandalam politik. Dia menghormati delapansolusi Ketua Majelis Tinggi itu, sebagaibagian kerja semua tim dalam tubuh PD.Majelis Tinggi, Dewan Pembina, DewanPertimbangan, Dewan Pengawas yangsemuanya diketuai SBY silakan melaksanakan perannya, begitu juga DewanPimpinan Pusat, Daerah dan Cabang,secara bersama-sama melaksanakanperannya demi kemajuan partai.Besoknya, Sabtu (9/2/2013), Anastetap melaksanakan tugasnya sepertibiasa selaku Ketua Umum dalam kegiatanPD di Lebak, Banten. Dia menghadiripelantikan Pengurus Anak Cabang (PAC)se-Kabupaten Lebak dan deklarasi calonBupati Lebak. Anas juga melakukanpenanaman pohon kedelai di Desa Gunung Anten, Desa Cimarga, Lebak. Menurut Anas, hal itu menjadi bukti kewenangannya tidak dipreteli oleh SBY. Diamenegaskan kondisi internal PD tidakada masalah, hanya sedang berusahabangkit dari banyaknya anggapan negatifyang mengakibatkan turunnya elektabilitas partai berdasarkan survei.Dia tak mau banyak komentar terkaitdelapan solusi penyelamatan partai yangdisampaikan Ketua Majelis Tinggi PDtersebut. Menurut Anas, hal tersebutmerupakan persoalan internal partaiyang tidak bisa dibeberkan ke hadapanpublik. “Yang harus saya lakukan adalahTATAPAN: SBY dan Anas saling bertatapan: Persahabatan atau perseteruan?BERITA UTAMAZ