Page 28 - Majalah Berita Indonesia Edisi 96
P. 28
28 BERITAINDONESIA, Edisi 96BERITA POLITIK28calonkan Prabowo, kecuali Prabowo legowo jadi Cawapres atau tidak mencalonkan diri lagi.Dari koalisi partai pendukung pemerintah (Jokowi): PDI-P sudah pasti mengusung kembali kadernya sendiri, kecuali Jokowi menyimpang dari garis perjuangan partainya; Nasdem, Hanura, Golkar dan PKPI sudah memutuskan dalam Rapimnas ma sing-masing akan mencalonkan kembali Jokowi. PKB dan PPP belum memastikan mengusung kembali Jokowi. Tapi rasanya sulit bagi Gatot menarik kedua partai ini agar meninggalkan Jokowi, walaupun kemungkinan selalu terbuka.Partai baru: Perindo sudah me nyatakan akan mendukung Jokowi, kalaupun tidak jadi, sangat sulit dibayangkan Perindo tidak mengutamakan ketua umumnya atau daripada mendukung Gatot masih lebih mungkin mendukung Prabowo atau Jokowi. PSI, partai anak muda ini sudah menyatakan mendukung Jokowi. Partai Idaman, didirikan untuk mengusung Rhoma Irama jadi Capres, tapi kemungkinan mencalonkan Gatot terbuka, karena sentimen asal bukan Jokowi.Kedua, jika Mahkamah Konstitusi menolak permohonan penghapusan presidential threshold, sudah tentu peluang Gatot sangat kecil menjadi Capres. Mungkin hanya akan ada dua atau tiga pasangan Capres-Cawapres. Jika hanya dua pasangan, peluang terbesar ada di tangan Jokowi dan Prabowo. Jika tiga pasangan peluangnya ada di tangan Jokowi, Prabowo dan AHY atau kerabat SBY.Peluang Gatot sangat kecil. PKS dan PAN tidak cukup suara untuk mengusung pasangan Capres-Cawapres. Peluangnya masih terbuka jika Golkar ingkar janji dengan membangun koalisi baru meng usung Gatot. Tapi rasanya sa ngat kecil kemung kinannya. Sebab Golkar saat ini bukan lagi Golkar seperti era Orba yang dikendalikan oleh jalur ABRI. Golkar saat ini sudah benar-benar parpol supremasi sipil.Lalu, bagaimana peluangnya menjadi Cawapres? Sa ngat lebih terbuka. Walaupun untuk menjadi Cawapres pendam ping Jokowi (koalisi PDIP) rasanya sudah hampir tertutup aki bat manuver kemarin. Menjadi Cawapres pendamping Prabowo (koalisi Gerindra) lebih terbuka. Tapi rasanya kurang strategis untuk menyaingi Jokowi. Tanpa Gatot, misalnya, mereka yang menolak pembubaran HTI, Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat konferensi pers