Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 96
P. 30
30 BERITAINDONESIA, Edisi 96BERITA TOKOH30Panutan Prajurit TNI ProfesionalMantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Dr. Moeldoko seorang panutan prajurit yang selalu bertindak profesional. Selama masih aktif sebagai Panglima TNI, mantan Pangdam Siliwangi dan Kepala Staf AD ini tak pernah tergoda dengan politik praktis. Dia Panglima TNI yang menjunjung tinggi Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Kini mulai dijagokan menjadi Capres atau Cawapres Pilpres 2019.Tapi saya menjadi prajurit adalah prajurit yang profesional dan tak tergoda oleh hal lain (politik),” ujar Moeldoko usai menjadi pembicara di Dies Natalis Politeknik Negeri Malang, Kamis 28 September 2017.Lulusan terbaik Akabri 1981 yang meraih gelar Doktor dengan predikat sangat memuaskan di bidang Ilmu Administrasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Depok, Rabu (15/1/2014), itu terbilang sebagai Panglima TNI yang memiliki jenjang karier cemerlang. Hanya tiga bulan menjabat Kepala Staf TNI AD (22 Mei- Agustus 2013, melejit mencapai puncak menjadi Panglima TNI.Perjalanan karier jenderal kelahiran Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957 itu melejit sejak menjabat Kasdam Jaya (2008). Bahkan pada tahun 2010, dia mengalami tiga kali rotasi jabatan dan kenaikan pangkat mulai dari Pangdiv 1/Kostrad (Juni-Juli 2010), menjadi Pangdam XII/Tanjungpura (Juli-Oktober 2010) dan Pangdam III/Siliwangi (Oktober 2010-Agustus 2011). Lalu Agustus 2011 menjabat Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional sebelum menjabat Wakasad (Februari 2013) hingga dipercaya sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD) 22 Mei 2013.Semula, sampai dia menjabat Wakil Gubernur Lemhannas, tidak banyak orang yang memprediksi Moeldoko akan menjadi pengganti Laksamana TNI Agus Suhartono sebagai Panglima TNI. Bahkan ketika Moeldoko dilantik jadi Wakasad pun masih hampir tidak ada yang memprediksi dia akan menjadi Panglima TNI. Banyak orang justru mengira ipar Presiden SBY, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (Kepala Staf TNI Panglima TNI periode 2013-2015 itu menegaskan saat ditanya pendapatnya tentang adanya manuver politik oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo: “Saya tak mau kasih komentar orang lain. Panglima TNI Jenderal Dr. Moeldoko