Page 34 - Majalah Berita Indonesia Edisi 96
P. 34


                                    34 BERITAINDONESIA, Edisi 96LENTERALenteraban tahun berlangsung di Al-Zaytun. Hal ini juga yang meyakinkan wartawan majalah ini mengangkat judul di atas. Hanya saja, kali ini dihadiri 157 tokoh dan sahabat lintas agama, suku, ras, bangsa dan golongan. Acara kali ini juga diwarnai penampilan barongsai, walaupun tidak sempat beraksi di pusat acara karena keterbatasan wak tu. Tahun-tahun lalu pernah pula di isi musik gondang dan tortor Batak yang dipadukan dengan gamelan, angklung dan seni musik dari berba gai daerah lainnya. Juga pernah diwarnai alunan suara dari kelompok paduan suara Nasrani (Kristen).Bahkan, ketika para santri asal Afrika bersekolah di ma’had (kampus) ini, bebera pa kali menampilkan seni tarian breakdance. Syaykh Al-Zaytun terjun langsung menanamkan (mengajarkan) kepada santrinya supaya memiliki kecerdasan dan kebebasan ekspresi berkesenian. Sehingga para santri Al-Zaytun meyakini seni sebagai bahasa komunikasi kolektif dan global. Seni menjadi salah satu kebutuhan pencerdasan dan pencerahan hidup.1)Bayangkan, betapa jauhnya lompatan futuristik yang ditampilkan (diwujudkan) Al-Zaytun dibanding banyak lembaga (komunitas) pendidikan Islam lainnya (misalnya masih melarang gamelan  1. Drs.Ch. Robin Simanullang, Al-Zaytun Sumber Inspirasi; Inspirator Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang, Bagian Tujuh Kecerdasan Seni Al-Zaytun, Putaka Tokoh Indonesia, 2015, hlm.449-468.
                                
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38