Page 35 - Majalah Berita Indonesia Edisi 96
P. 35


                                    BERITAINDONESIA, Edisi 96 35LENTERAdan sebagainya). Bandingkan pula dengan kondisi di Kerajaan Arab Saudi dimana masih banyak kalangan konservatif yang menganggap mendengarkan musik adalah dosa.2)Bukan hanya penampilan seni musik dan tari yang digelar dengan kecerdasan (keadaban) kebebasan di dalam Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin ini. Dalam banyak kesempatan, ketika pendeta dan jemaat kristiani berkunjung masuk ke dalam masjid ini, juga diminta untuk berdoa demi kelancaran pembangunan masjid dan kokohnya persekutuan kemanusiaan di antara umat beragama. Pendeta dan jemaat kristiani berdoa di dalam masjid. Bayangkan, ketika di tempat lain yang nonmuslim itu disebut kafi r, di sini disebut orang-orang beriman bahkan diminta berdoa di dalam masjid. Beginilah Al-Zaytun mengawali implementasi (wajah) Islam milenium ketiga yang rahmatan lil ‘alamin itu.Ini bukan retorika. Bukan! Karena memang begitulah Al-Zaytun mengimplementasikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin itu. Lihat saja gapura yang sudah terpancang di pintu gerbang masjid ini sejak awal pembangunannya (bukan dibuat belakangan). Di situ tertulis: Di sini orang-orang beriman membangun. Jangankan orang yang belum percaya Tuhan, bahkan orang yang tidak percaya Tuhan pun dihormati di sini, atas nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Syaykh Al-Zaytun mengajarkan bahwa kemanusiaan harus ditegakkan sebagai akidah (keyakinan pokok) dalam beragama, apa pun agamanya.Bukan itu saja. Jemaat kristiani dari Bekasi pernah menyelenggarakan Kebaktian Perayaan Natal di Wisma Al-Islah, Kampus Al-Zaytun ini. Bahkan, untuk menghormatinya, Syaykh ikut hadir dan bernyanyi. Bagi Syaykh, orang masuk dan berdoa di dalam masjid, tidak harus menjadi Islam. Sebaliknya, orang masuk ke gereja dan bernyanyi, tidak harus menjadi Kristen.Prosesi Silatrurahim KemanusiaanSebelum mengawali acara Silaturahim Tahun Baru Hijriah 1439 tersebut dengan pembacaan ayat suci Al --Quran oleh dua orang santri rijal, sepasang pembawa acara menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh hadirin, terutama para tokoh nasional dan tokoh lintas agama dan budaya. Satu persatu nama para tokoh dan sahabat itu disapa dengan penuh hormat, berjumlah 157 tokoh.Kemudian, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza. Duapuluhan ribu hadirin bangkit berdiri, dengan khidmat mengumandangkan lagu Indonesia Raya di Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin berkapasitas 150 ribu jamaah itu. Jamaah kali ini memenuhi lantai dasar dan sebagian lagi di lantai dua.Di Kampus ini, lagu kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza sudah dinyanyikan jauh sebelum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mewacanakan akan mewajibkan setiap sekolah menyanyikan Indonesia Raya dengan lengkap (tiga stanza). Bahkan bukan hanya menyanyikan tetapi diinternalisasikan bagaimana memaknai dan menjiwainya sebagai pernyataan kesepakatan, janji dan ikrar setia untuk Indonesia Raya. Syaykh Al-Zaytun tak pernah jemu menjelaskan dan menanamkan makna  2. BBC: Siaran Pertama Konser Penyanyi Perempuan di TV Arab Saudi Picu Polemik, http://www.bbc.com/indonesia/majalah-41484265LANDSCAPE AL-ZAYTUN
                                
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39