Page 26 - Majalah Berita Indonesia Edisi 96
P. 26


                                    26 BERITAINDONESIA, Edisi 96BERITA POLITIK26Panglima TNI Gatot Nurmantyo safari mohon doa kepada para ulama agar TNI kuat lindungi bangsamemikul tanggung jawab (beban) berat. Sekaligus menyikapi manuver politik yang dilakukan oleh siapa pun yang berpotensi atau berkeinginan jadi pesaingnya di Pilpres 2019 mendatang. Termasuk yang terkesan dilakukan kepercayaannya sendiri, Panglima TNI Gatot Nurmantyo.Kembali ke kalkulasi atau persepsi untuk menjawab pertanyaan di atas, pijakannya adalah suatu hal yang amat pantas bila siapa pun apalagi seorang mantan atau Panglima TNI berambisi jadi presiden. Jadi amat pantas bila Jenderal Gatot ingin menjadi presiden. Walaupun ketika ditanya wartawan Gatot berulangkali menyatakan tidak etis kalau ia menjadi pesaing Presiden Jokowi yang saat ini masih sebagai pimpinannya.Namun manuver yang dilakukan oleh Gatot, tampaknya tanpa disadarinya mengindikasikan terlalu percaya diri bakal bisa menjadi pesaing Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Sebab jika tidak berambisi atau targetnya (harapannya) cukup menjadi Cawapres pendamping Jokowi, tak perlu ia melakukan manuver seperti itu. Ia cukup membuktikan loyalitas (Sapta Marga dan Sumpah Prajurit), kapabilitas dan kinerjanya sebagai Panglima TNI yang dengan sendiri nya akan meningkatkan elektabilitas politiknya.Tetapi tampaknya (terkesan, jika) Gatot percaya diri bisa menjadi Capres menyaingi Jokowi. Sesungguhnya, itu sebuah kekuatan. Sayang manuvernya dilakukan dalam posisinya masih aktif sebagai Panglima TNI. Hal ini mungkin luput dari pertimbangannya bersama timnya (kalau sudah ada), sehingga kesan kurang etis dan overconfi dence sulit dina fi kan.Manuver yang membawa-bawa militer ke ranah politik, su dah tidak ampuh dilakukan saat ini. Reformasi telah menyepakati demokrasi dengan su premasi politik sipil. Dalam me nyikapi hal ini (militer berpolitik) para pihak yang tadinya berseberangan bisa menjadi satu suara, menolak. Dalam kasus ini, terlihat jelas dari reaksi elit Partai Demokrat yang menunjukkan penolakan atas manuver yang mencoba membawa-bawa militer ke ranah politik praktis.Partai Demokrat kelihatannya konsisten dalam hal ini. Itu telah dibuktikan ketika AHY melepas peluangnya (potensial) jadi jenderal ketika maju menjadi Cagub DKI Jakarta. Partai Demokrat telah memberi contoh, bila prajurit TNI mau berpolitik, silakan mundur (pensiun) dulu dari TNI. Patut juga diketahui bahwa SBY mempunyai andil besar dalam merancang reposisi TNI pada awal reformasi. Manuver yang mencoba membawa TNI kembali ke politik praktis seperti zaman Orba, tampaknya tidak akan banyak mendapat dukungan. Kendati (antara lain) prajurit dan pemuda disuguhi menu kepahlawanan jenderal dan TNI AD dalam fi lm penumpasan G-30-S/PKI.Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan pada awal reformasi, masyarakatlah yang mendorong TNI supaya tidak berpolitik praktis, tetapi saat justru internal TNI sendirilah yang mendorong supaya TNI tidak berpolitik.
                                
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30