Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 96
P. 24
24 BERITAINDONESIA, Edisi 96BERITA POLITIK24Moeldoko menjawab pertanyaan pers mengatakan prajurit TNI wajib berpedoman pada Sapta Marga. “Semuanya harus dalam satu komando, tegak lurus. Gampang koq jadi prajurit itu, kuncinya adalah Sapta Marga dan sumpah prajurit, patuh dan taat pada pimpinan,” kata Moeldoko di Jember, Rabu sore, 27 September 2017.“Kalau saya jadi prajurit, pedoman saya hanya Sapta Marga dan sumpah prajurit. Pimpinan tertinggi saya hanya presiden, bukan yang lain,” kata Jenderal (Purn) Dr. Meoldoko.Pernyataan Moeldoko yang mencerah kan itu disambut TNI Angkatan Udara melalui akun Twitter resminya @_TNIAU: “I do agree with him, based on our constitution the Pregak patuh panglima TNI.” Cuitan ini disahut @_TNIAU: “No, you are wrong, all TNI personnel are under control “Panglima TNI”, no one can doubt it and the president is the supreme commander.”Selain itu, perihal polemik ins truksi Panglima TNI yang mewajibkan prajurit TNI menonton fi lm ‘Pengkhi anatan G30S/PKI’, Moeldoko mengatakan instruksi tersebut harus dilihat konteksnya. “Lihat konteksnya saja. Kalau konteksnya adalah pendidikan, itu tidak apa-apa. Tapi kalau konteksnya digoreng jadi isu politik, itu yang berlebihan,” kata Moeldoko.Reaksi paling bernyali dan terang-bende rang dikemukakan pengamat pertahanan (militer) dari Universitas Indonesia Dr. Connie Rahakundini Bakrie. Connie yang dikenal dekat dengan para jenderal dan intelijen itu menilai berbagai gerakan dan pernyataan Gatot sebagai upaya untuk menghimpun dukungan politik. Connie menilai, beberapa kali Gatot melakukan manuver yang membawa TNI berpolitik, di antaranya, saat ia mengumpulkan para purnawirawan TNI itu. Maka, Connie pun meminta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pensiun dini dan bergabung ke partai politik. “Dalam harapan saya, stoplah Panglima TNI itu menggunakan baju seragam Panglima TNI membuat chaos semacam ini. Dia senang sekali menggunakan drama politik,” kata Connie dalam Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (25/9/2017). Connie memandang ada beberapa hal yang dilanggar oleh Gatot terkait pernyataannya adanya institusi negara yang membeli 5.000 pucuk senjata. Pertama, karena yang di sampaikan adalah data intelijen A1 (diyakini kebenarannya), berarti yang dapat menerima laporan itu hanya Presiden Joko Widodo yang merupakan Panglima Tertinggi TNI.Kedua, sebagai tentara, Gatot terikat pada sumpah prajurit, yakni mesti memegang teguh rahasia. Connie menganggap Gatot bersalah karena membuka informasi sangat rahasia (A1) di depan publik.Ketiga, dia tidak boleh mengeluarkan pernyataan untuk menyerbu institusi lain.Menurut Connie, salah satu bentuk konkrit pertanggungjawaban Gatot adalah membuktikan bahwa senjata itu memang ada lima ribu karena kalau itu data dari A1 melesetnya tidak boleh segitu banyak. Kalau tidak bisa dibuktikan, yang kena imbasnya TNI, dianggap tidak kompeten apalagi intelijennya seolah-olah kacau balau.Selain itu, Connie mengatakan kalau dianggap ada pisident is our supreme commander!”(Saya setuju dengan dia, berdasarkan konstitusi kita Presiden adalah panglima ter tinggi kami!)Lalu, seseorang berkomentar: “This twit is plintirable, bahwa Airmin Dr. Connie Rahakundini Bakrie