Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 96
P. 53
BERITAINDONESIA, Edisi 96 53BERITA EKONOMIrasal dari pinjaman luar negeri (sebagian besar berasal dari Bank Dunia, Jepang, Bank Pembangunan Asia) sebesar Rp732,37 triliun, sedangkan sisanya berasal dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp5,48 triliun.Jadi sebagian besar utang tersebut berasal dari masyarakat Indonesia sendiri. Pemerintah berutang kepada rakyatnya sendiri. Mungkin sebagian masyarakat tidak menyadarinya karena merasa tidak pernah membeli Surat Utang Negara secara langsung (individual). Tetapi melalui simpanan di bank, baik tabungan maupun deposito (juga reksadana dan dana pensiun), dananya sebagian digunakan oleh pihak Bank untuk berinvestasi dengan membeli Surat Utang Negara (SUN). Artinya, melaui SUN oleh bank dana masyarakat itu diinvestasikan sebagai pinjaman kepada pemerintah Indonesia. Rakyat meminjamkan dananya kepada pemerintah melalui SUN atau SBN. Ternyata, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, masyarakat punya daya beli untuk membeli surat utang negara. Hal itu juga berarti bahwa kepercayaan dan dukungan masyarakat kepada pemerintah Indonesia sangat besar. Setiap kali pemerintah menerbitkan SBN selalu ramai disambut oleh masyarakat. Dengan demikian, kata Menkeu, kekuatiran akan didikte dan dikuasai asing atas besarnya utang pemerintah tidak perlu dikuatirkan.Di samping itu, DJPPR Kemenkeu menilai, utang pemerintah masih relatif terkendali dengan proyeksi rasio utang Indonesia terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) hingga akhir tahun sebesar 28,1 persen. Rasio itu masih lebih rendah diban dingkan negara tetangga di kawasan ASEAN seperti Malaysia (56 persen), Thailand (41,8 persen), dan Filipina (32,6 persen). Indonesia juga masih lebih unggul jika dibandingkan de ngan Amerika yang memiliki rasio utang terhadap PDB 107 persen, dan Jepang mencapai 239 persen. Demikian pula rasio utang per kapita Indonesia, menurut Menkeu, tergolong rendah. PDB per kapita Indonesia pada Mei 2017 mencapai US$ 3.604, tapi utang per kepala US$ 1.004. Sedangkan Jepang memiliki pendapatan per kapita hampir US$ 40 ribu, tapi dibebani utang US$ 93 ribu per kapita.Sri Mulyani mengatakan utang Indonesia dalam kondisi aman dipicu angka defi sit yang kecil dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. PDB Indonesia pada April 2017 mencapai 5,6, persen dengan defi sit fi skal 1,6 persen. Sementara, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017, pemerintah menargetkan defi sit 397,23 triliun atau 2,92 persen terhadap PDB. Sebagaimana tertulis dalam paparan DJPPR, dalam pengelolaan risiko utang, pemerintah senantiasa melakukannya dengan hati-hati dan terukur, termasuk juga menjaga risiko pembiayaan kembali, risiko tingkat bunga, serta risiko nilai tukar dalam posisi yang terkendali.Mengapa Harus Utang?Selama hampir tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), jumlah utang pemerintah Indonesia bertambah Rp1.216,99 triliun, dari Rp2.608,8 triliun tahun 2014 menjadi Rp3.825,79 triliun (akhir Agustus 2017). Mengapa dan untuk apa? Menteri Keuangan Sri Mulyani: 80,7 persen utang pemerintah dalam bentuk Surat Berharga Negara dan Surat Utang Negara.