Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 97
P. 39
BERITAINDONESIA, Edisi 97 39LENTERAbalik pikirannya sehingga ia mengajukan pertanyaan itu? Pasti dia seorang santri yang telah dibekali kecerdasan iman yang memadai. Dia santri yang jauh dari pikiran picik pecah-belah. Dia santri yang cinta persatuan, toleransi dan perdamaian. Dia (mereka) santri yang tidak lagi hanya memikirkan kebaikan untuk diri sendiri dan kelompoknya, melainkan juga memikirkan kebaikan untuk orang lain, tanpa batas. Santri yang telah menempatkan diri supaya berguna bagi orang lain, menjadi rahmat bagi semesta alam. Itulah icon kecerdasan iman santri Al-Zaytun.Pendeta Douglas L Rutt memberi jawaban yang juga cerdas. Dia menyebut selalu ada usaha untuk mempersatukannya (rekonsiliasi), namun (masih) ada ajaran (tafsir) yang berbeda antara Kristen Katolik dan Kristen Protestan. Memang, pada prinsipnya Martin Luther tidak meng hendaki adanya pemisahan gereja dengan reformasi yang dicetuskannya. Dia hanya menginginkan adanya perubahan yang berpegang pada Sola Gratia (hanya anugerah), Sola Fide (hanya iman) dan Sola Scriptura (hanya kitab suci).Sebagai simbol rekonsiliasi Gereja Katolik dan Protestan, tahun lalu (2016) Paus Fransiskus, pimpinan tertinggi Gereja Katolik, menghadiri dan ikut beribadah dengan umat Protestan pada perayaan 500 tahun gerakan Reformasi Protestan yang digelar Federasi Lutheran Sedunia (Lutheran World Federation) di kota Lund, wilayah selatan Swedia. Acara di kota Lund itu juga meru pakan bagian dari 50 tahun dialog gereja Katolik dan Lutheran (Protestan) untuk menyepakati beberapa hal yang menyebabkan gerakan reformasi gereja.Pada 1999, Gereja Katolik dan Protestan (Lutheran) telah menyepakati beberapa isu teologis yang menjadi akar dari permasalahan. Hal yang dibicarakan termasuk pertanyaan apakah umat manusia berkesempatan masuk ke dalam surga jika berbuat kebaikan semasa hidupnya atau pengampunan dosa hanya bisa diterima atas perkenan Tuhan. Ch. Robin SimanullangBERITA INDONESIACENDRAMATA: Syaykh Al-Zaytun dan Pendeta Doughlas saling memberi cendramata. berindo-rukmana berindo-rukmana