Page 40 - Majalah Berita Indonesia Edisi 97
P. 40
40 BERITAINDONESIA, Edisi 97L ENTERALenteraReformasi Martin LutherMartin Luther seorang profesor teologi, komponis, imam, rahib dan tokoh paling berpengaruh dalam Reformasi Protestan. Dia lahir 10 November 1483 di Eisleben, Sachsen, Kekaisaran Romawi (sekarang Jerman). Meninggal di Wittenberg 18 Februari 1546 pada umur 62 tahun.Dibaptis 11 November 1483 dengan nama Martinus Luther. Ayahnya Hans Luther seorang petani. Ibunya bernama Margaretta. Pada 1484 keluarga ini pindah ke Mansfeld. Di kota inilah Luther memperoleh pendidikan dasar. Ayahnya juga terpilih sebagai anggota Dewan Kota Mansfeld. Luther melanjut ke pendidikan menengah di Magdeburg.Pada 1501, ketika usianya 17 tahun, Luther memasuki Universitas Erfurt, suatu universitas terbaik di Jerman pada masa itu. Di universitas ini ia belajar fi lsafat terutama Filsafat Nominalis Occam dan teologia skolastika. Di perpustakaan universitas inilah Luther pertama kalinya membaca Alkitab Perjanjian Lama. Orang tuanya menyekolahkan Luther di Erfurt ini untuk persiapan memasuki fakultas hukum. Ayahnya menginginkannya menjadi seorang ahli hukum.Luther menyelesaikan studi persiapannya pada 1505 dan ia boleh memasuki pendidikan ilmu hukum. Namun, pada 2 Juni 1505 terjadi suatu peristiwa yang mengubah rencananya. Dalam perjalanan pulang dari Mansfeld ke Erfurt, tiba-tiba turun hujan lebat yang disertai dengan petir yang gemuruh. Luther sangat ketakutan sehingga ia merebahkan diri ke tanah sambil memohon keselamatan dari bahaya petir tersebut. Luther berdoa kepada Santa Anna, yaitu orang kudus yang dipercayai sebagai pelindung dari bahaya kilat. “Santa Anna yang baik, tolonglah aku! Aku mau (berjanji) menjadi biarawan,” doa dan nazarnya.Lalu, pada 16 Juli 1505 ia memasuki biara Serikat Eremit Augustinus di Erfurt, diantar oleh sahabat-sahabatnya. Orang tuanya tidak turut meng antarkannya karena tidak menyetujui keputusan Luther tersebut. Di biara itu, Luther tekun memenuhi semua peraturan melebihi para biarawan lainnya. Ia banyak berpuasa, berdoa, dan ‘menyiksa diri’ untuk menjadi paling saleh dan paling tekun di antara semua para biarawan. Ia mengaku dosanya di hadapan imam setidaknya sekali seminggu. Dalam setiap ibadah doa, Luther mengucapkan 27 kali doa Bapa Kami dan Ave Maria. Ia juga membaca Alkitab dengan rajin dan teliti. Semua itu diperbuatnya untuk mencapai kepastian tentang keselamatannya.Luther bergumul bagaimana memperoleh seorang Allah yang berbelas kasih. Karena, gereja mengajarkan bahwa Allah adalah seorang hakim yang akan menghukum orang yang tidak benar dan melepaskan orang yang benar. Sementara Luther merasa tidak mungkin menjadi orang yang benar. Sehingga ia pasti mendapat hukuman dari Allah. Meski sebagai biarawan telah berusaha menjadi orang benar (kudus), tapi pergumulan rohaninya itu tidak kunjung mendapat jawaban (kepastian). Luther pun menceritakan pergumulannya kepada Johann von Staupitz, pimpinan biara di Erfurt. Johann von Staupitz menasihatinya agar tidak terlalu me- GEREJA: Basilika Santo Petrus di Vatikan, Roma. berindo-doc