Page 44 - Majalah Berita Indonesia Edisi 97
P. 44
44 BERITAINDONESIA, Edisi 97L ENTERALenteraDi akhir perkataannya, Luther mengangkat tangannya dengan salut tradisional bak seorang kesatria yang memenangkan pertarungan.Kaisar Karel V ingin menepati janjinya kepada Luther sehingga sebelum rapat menjatuhkan keputusan atas dirinya, Luther diperintahkan untuk meninggalkan rapat. Pada 26 Mei 1521, dikeluarkanlah Edik Worms yang berisi antara lain: Luther dan para pengikutnya dikucilkan dari masyarakat; segala karangan Luther harus dibakar; dan Luther dapat ditangkap dan dibunuh oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun juga.Sementara Luther diperkenankan meninggalkan ruang sidang, ia menyingkir melintasi hutan, tapi tiba-tiba ia disergap oleh pasukan berkuda dan bersenjata. Luther diculik untuk disembunyikan di istana Wartburg atas perintah Frederick yang Budiman. Di istana ini Luther tinggal selama sepuluh bulan dengan memakai nama samaran Junker Georg. Kesempatan ini digunakan Luther menerjemahkan Perjanjian Baru dari bahasa Yunani (naskah asli PB) ke dalam bahasa Jerman.Sementara Luther disembunyikan di Istana Wartburg terjadilah huru-hara di Wittenberg. Carlstadt muncul ke depan. Ia menilai bahwa Luther tidak berusaha untuk menghapus segala sesuatu yang berbau Katolik Roma. Carlstadt menyerang hidup membiara dan menganjurkan agar para biarawan menikah. Dia pun melayani misa dengan pakaian biasa dan roti serta anggur diberi kepada umat. Perubahan-perubahan ini memang didukung Luther. Tetapi kemudian Carlstadt dipengaruhi oleh nabi-nabi dari Zwickau yang bersifat radikal. Mereka menyerbu gedung-gedung gereja, menghancurkan altar-altar gereja, salib-salib, patung-patung, dan sebagainya. Huru-hara ini tidak dapat dikendalikan oleh Frederick yang Budiman. Luther secara diam-diam keluar dari istana menuju Wittenberg pada 6 Maret 1522 untuk menghentikan huru-hara itu. Luther berkhotbah selama delapan hari di Wittenberg untuk meneduhkan suasana kota. Luther menyampaikan delapan khotbah, yang kemudian dikenal sebagai “Khotbah-Khotbah Invocavit”. Dalam khotbah-khotbah tersebut, ia menekankan apa yang dipandangnya sebagai keutamaan dari nilai-nilai inti Kristen seperti kasih, kesabaran, karya amal, dan kebebasan, serta mengingatkan warga untuk memercayai fi rman Allah dan bukan melakukan kekerasan untuk menghasilkan perubahan yang diperlukan. Ia mengecam tindakan kekerasan dan radikal itu. Menurut Luther pembaharuan gereja tidak dapat dilakukan dengan kekerasan atau dengan jalan revolusi. Luther menghardik Carlstadt sehingga pergi ke Swiss.“Tahukah kamu apa yang dipikirkan Iblis ketika ia melihat manusia menggunakan kekerasan untuk menyebarkan Injil? Ia duduk dengan tangan terlipat di balik api neraka, serta berkata dengan tatapan ganas dan seringai mengerikan: ‘Ah, betapa bijaksananya orang-orang gila ini memainkan permainanku! Biarlah mereka melanjutkannya; aku akan menuai keuntungannya. Kubersuka dalamnya.’ Tetapi ketika ia melihat Firman berlari dan bergulat sendirian di medan pertempuran, maka ia bergidik dan gentar karena ketakutan,” kata Luther.Dampak dari campur tangan Luther segera dirasakan. Setelah khotbah keenam, Jerome Schrurf, yuris Wittenberg, menulis kepada sang elektor: “Oh, sukacita apa yang telah disebarkan Dr. Martin di antara kita! Kata-katanya, melalui belas kasih ilahi, sedang membawa kembali orang-orang yang tersesat setiap hari ke jalan kebenaran.”Kemudian, pada 1525 terjadi lagi pemberontakan petani di bawah pimpinan Muntzer. Luther mengecam dengan keras pemberontakan ini. Ia mengajak agar para bangsawan memadamkan pemberontakan ini. Dengan demikian Luther memisahkan dirinya dengan golongan-golongan radikal. Setelah pemberontakan itu, Luther menikah dengan Katharina von Bora, seorang bekas biarawati, pada tahun yang sama.Reformasi Luther berkembang dengan pesat. Namanya bukan saja terkenal di Jerman tetapi juga di pelbagai penjuru negeri. Pada tahun 1537 Luther menulis suatu karangan yang berjudul “Pasal-Pasal Smalkalden” yang menguraikan pokok-pokok iman gereja reformatoris. Untuk keperluan jemaat dan pemimpin gereja (pendeta), Luther menyusun Katekismus Kecil dan Katekismus Besar. Ia meninggal pada 18 Februari 1546 dalam usia 62 tahun di Eisleben.Ch. Robin Simanullang,dari kuliah umum Pendeta Prof. Douglas Lynn Rutt, PhD “The Pro testant Reformation: What Was It About and Why Is It Important?” di Al-Zaytun, 14 November 2017, dan berbagai sumber, di antaranya, buku Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Gereja, yang ditulis Drs. F D Wellem, M.Th dan diterbitkan BPK Gunung Mulia, Jakarta 1999 halaman 168-175.