Page 18 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 34
P. 18
18 Q TokohINDONESIA 34 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETIProf Suhardimanseorang nasionalissejati. Pada usiasenja, sudahmenginjak 82 tahun,pria kelahiran Soloini tidak pernahberhenti berpikiruntuk kemajuanbangsanya.Suhardiman punyakemampuan melihathal-hal yang belumdiketahui orangbanyak. Suhardimanmemiliki ketajamannaluri dankemampuanmenganalisa hal-halyang akan terjadi.Dia ingin orang lainmenyadari tentangkemungkinanterburuk yang bakalmenimpa bangsanyaagar bisa dicegahsedini mungkin.B angsa Indonesia dalam pemikiran Suhardiman ha- rus semakin yakin bahwa Pancasila merupakan pandangan hidup, ideologi,jiwa, doktrin dan perilaku bangsaIndonesia di dalam kehidupanbermasyarakat dan bernegara. Diamengamati bahwa dengan banyaknyapartai politik semakin banyak pulaasas, paham, iodeologi dan doktrinyang bisa menumbuhkan hambatandan ancaman yang membahayakanperjuangan bangsa Indonesia dalammempertahankandan mengisi kemerdekaan. Wujudberbagai hambatan itu berupadisintegrasi dan instabilisasi nasional.Dia merujuk pada pemberontakanGestapu/PKI, tanggal30 September1965.Suhardiman, dalam bukunya:Pembangunan Politik Satu Abad(1966), menilai pemerintahan OrdeBaru bertekad untuk melaksanakanPancasila dan UUD 1945 secaramurni dan konsekuen yang bersumberdan bermuara pada konsep manusiaIndonesia seutuhnya. Acuannya,manusia dan masyarakat karya yangmengejawantahkan diri sebagaimanusia-masyarakat religius, pejuangdan pekerja yang utuh. Dari sinidiharapkan warga negara berjuangdan bekerja atas dasar semangatswakarya untuk diabdikan bagikepentingan masyarakat dan bangsa.Menurut Suhardiman perlu adapembaharuan paham, budaya dansistem politik yang secara berangsurangsur mengeliminir berbagai pahambudaya, dan sistem politik yang tidaksesuai dengan Pancasila. Dalamtahapan ini, upaya pembinaankehidupan politik masih dilakukanuntuk menciptakan stabilitas nasional,dengan menitikberatkan dimensikeamanan ketimbang dimensidemokrasi, sehingga mampumenunjang akselerasi pembangunanekonomi.Namun dia menghendaki hasilpembangunan politik dan birokrasijangan mematikan demokrasi. Tahapmodernisasi bertujuan menciptakankerangka landasan pembangunanbidang politik yang ditandai semakinmantapnya Pancasila, tidak sajamenjadi dasar negara, patron andguiding ideology, melainkan jugamenjadi ideologi nasional yangoperasional dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa danbernegara.Menurut Suhardiman, disadari atautidak, sebenarnya ideologi nasionaltersebut telah menjadi etos bagi‘Nasionalisme Baru’ yang memangdiharapkan berkembang menuju kearah kemapanan. Jika konsekuendengan tujuan ini, pembangunanpolitik Indonesia diarahkan padadimensi pemeliharaan terhadapseluruh organisasi politik danorganisasi kemasyarakatan yang ada.Dalam hal ini, mekanismekepemimpinan politik lebih merupakanperpaduan antara birokrasi dandemokrasi politik.Suhardiman melihat pembangunanpolitik sebagai prasyarat penting bagipengembangan Demokrasi Pancasilasecara optimal. Karenanya, sistem danmekanisme kepemimpinan politikmenuntut porsi yang lebih besar bagipemekaran demokrasi politik, dalamproses tersebut membutuhkanprinsip-prinsip pemerintahan yangdemokratis. Hanya dengan jalan ini,menurut Suhardiman, pengaruhnegatif berkecamuknyainternasionalisme administrasi yangberasal dari negara-negara adikuasapada era perdagangan bebas di abadke-21, bisa diredam.Suhardiman memprediksi bahwamasyarakat karya mandiri akanberproses selama 25 tahun, antaratahun 2019 sampai 2044. Dengandemikian, mulai awal tahun 2045,satu abad kemerdekaan, bangsaIndonesia akan sudah berada dalamwujud Masyarakat Purna, masyarakatdapat merasakan kehidupan adildalam kemakmuran dan makmurdalam keadilan.Suhardiman berasumsi bahwabangunan politik Indonesia ditopangoleh tiga pilar pokok, yaitu:Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus1945; Dekrit Presiden 5 Juli 1959;dan Supersemar 1966. Dan yangterpenting adalah bangunan politiktersebut senantiasa berada di atasfondasi yang kuat, yaitu UndangUndang Dasar 1945. Sebagai catatan,UUD 1945 sekarang, bukan lagi UUDyang utuh seperti pada masa awalkemerdekaan dan di era Orde Baru.UUD 1945 sekarang telah mengalamiempat kali amandemen.Sebagai seorang profesor dan pakarpolitik, Suhardiman benar ketikamenjabarkan tahapan-tahapanpembangunan politik yang padadasarnya bertujuan meletakkankerangka landasan pembangunanbidang politikyang memiliki tiga pilar utama: (1)Pilar Demokrasi. Pembangunan pilardemokrasi dalam bingkaipembangunan politik terarah padaupaya meningkatkan dinamika,kreativitas, partispasi serta fungsipengawasan oleh Parpol danorganisasi sosial kemasyarakatan. (2)Pilar Kepastian Hukum. Pembangunanpilar ini diarahkan pada upayamemberikan perlindungan danpengayoman bagi pencari kebenarandan keadilan. (3) Pilar KewibawaanKekuasaan Negara. Pembangunanpilar ini bertujuan meningkatkankewibawaan kekuasaan negara, baikdi tingkat supra dan infrastruktur.Etos Nasionalisme BaruQ SUHARDIMAN