Page 21 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 34
P. 21


                                    THE EXCELLENT BIOGRAPHY 34 TokohINDONESIA Q 21Prof Suhardimanmemaparkanpemikirannya bahwaproses regenerasi didalam pembangunanpolitik dapat dibagidalam empat kurunwaktu. Generasipertama mulai erakemerdekaan 1945sampai tahun 1970;regenerasi kedua1970-1995;regenerasi ketiga1995-2020; danregenerasi keempat2020-2045.R egenerasi kepemimpinan bangsa dimaksudkan oleh Suhardiman untuk mence- gah kemungkinan gejolak sosial yang dapat mengancam stabilitas nasional, khususnyastabilitas politik. Regenerasi pertamadalam periode antara 1945-1970,dikenal sebagai era kepemimpinansipil, pemerintahan jatuh dan bangun.Regenerasi kedua antara 1970-1995disebut Suhardiman sebagai erapemantapan stabilitas yang dinamis.Maka tidak heran di dalam era inibanyak kader militer berperan dalampemerintahan. Pembenaranketerlibatan mereka di panggungpolitik (MPR/DPR) dan pemerintahanalasannya untuk mengubah perjalanansejarah yang penuh dengan gonjangganjing selama kurun regenerasipertama (1945-1970).Suhardiman di dalam bukunya,Pembangunan Politik Satu Abad, yangditulis tahun 1996, memang memberiperiodesasi regenerasi kedua sampaitahun 1995. Artinya memasukiregenerasi ketiga, 1995-2020,kepemimpinan bangsa bisa berjalanmulus. Tetapi regenerasi ketika tidakberjalan seperti yang dipikirkan dandigagas oleh Suhardiman, sehinggaterjadi pergantian kepemimpinan yanggonjang-ganjing tahun 1998. Danregenerasi berikutnya (2020-2045)juga akan keluar dari relnya, sehinggaperlu dilakukan periodesasi baru.Era kepemimpinan ketiga yangdigambarkan Suhardiman ketika itu,ditandai sebagai era kepemimpinansipil. Era yang memiliki ciri khasprofesionalitas dan persaingan bebas.Pada era ini bangsa Indonesia akanmemasuki era perdagangan bebasASEAN, tahun 2003, dan eraperdagangan Asia Pasifik (APEC) padatahun 2020. Era kepemimpinankeempat (2020-2045), digagas olehSuhardiman sebagai era kemandiriandan era pemeliharaan potensi dankekayaan bangsa, khususnyaPancasila dan UUD 1945. Pada eraini, yaitu satu abad setelah proklamasikemerdekaan, bangsa Indonesia akanmencapai masa kejayaan atauIndonesia Raya Tiga.Suhardiman ketika itu (tahun 1996)melihat perbedaan mengenai konsepdan proses regenerasi dan suksesi.Hal ini telah menimbulkan perbedaanpendapat tentang momentum yangterbaik dan paling memungkinkanditinjau dari kepentingan nasional,regional dan internasional. Perbedaanitu menyangkut mengenai kapankahsaat terjadinya regenerasi/alihgenerasi secara tuntas, dan suksesitanpa menimbulkan gejolak sosialyang dapat merugikan kepentinganmasyarakat, bangsa dan NKRI. Soalperbedaan itu, menurut Suhardiman,masih bisa diatasi selagi Pak Hartomasih hidup, karena kekuatan dankewibawaan Orba memang bertumpupadanya.Suhardiman telah mengingatkansejarah pergantian kepemimpinan didalam perjalanan politik di bumiNusantara, sejak era kerajaan (prapenjajahan), penjajahan, sampai erakemerdekaan yang selalu ditandaidengan pertumpahan darah.Pertumpahan darah ini, menurutSuhardiman, terjadi di sampingkarena ambisi pribadi maupunkelompok yang terlalu berlebihan, jugadisebabkan oleh masuknya pihakketiga.Di era kerajaan masuknya pihakketiga di dalam upaya perebutankekuasaan sering menjadi pemicupertempuran di kalangan anggotakeluarga kerajaan sendiri, sehinggamemakan korban tidak sedikit darirakyat yang tidak bersalah. Pada masapenjajahan, pihak ketiga adalahpenjajah yang sering masuk dalampertikaian antar keluarga pewarismimpinan Bangsa impinan BangsaP E R S P E K T I F QSUHARDIMAN REMIS LAWAN GM UTUT ADIANTO Q mti/dok
                                
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25