Page 22 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 34
P. 22
22 Q TokohINDONESIA 34 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETItahta kerajaan agar raja yang akanmemerintah berada di bawahkendalinya. Untuk mencapaitujuannya, kerap kali penjajahmenjatuhkan pilihan kepada orangyang tidak atau belum semestinyaberada pada puncak kekuasaan. Juga,Suhardiman memaparkan bahwakemunculan dua pemimpin bangsa—Soekarno dan Soeharto—pasca erakemerdekaan, diwarnai olehpertumpahan darah.Tetapi yang menarik, menurutSuhardiman, kemunculan keduanyasama-sama diakui sebagai pemimpinberkaliber internasional, tidak pernahmencalonkan diri atau ataumengupayakan diri menjadi presiden.Sejarahlah yang telah meminta ataumengondisikan mereka untuk menjadipresiden.Kemunculan Soekarno sebagaipresiden, ditandai dengan revolusipanjang yang memakan korban hartadan jiwa yang tidak sedikit. Bahkan,beberapa tahun setelah proklamasikemerdekaan 17 Agustus 1945,bangsa Indonesia masih harusmembayar mahal kemerdekaan yangtelah direbut itu dengan korban jiwayang cukup banyak, yaitu sampaiQ SUHARDIMANtahun 1949, ketika kerajaan Belandaresmi mengakui kedaulatan Indonesia.Naiknya Soeharto ke tampukkepemimpinan negara juga ditandaidengan pertumpahan darah.Pertumpahan darah antar sesamabangsa sendiri ini terjadi karenasaudara sebangsa yang menganutpaham komunis (PKI) hendakmengganti Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945, dan menjadikanIndonesia sebagai negara komunis.(Kudeta G-30-S/PKI, tahun 1965).Ramalan JoyoboyoTentang sejarah perjalanan bangsaIndonesia, pujangga besar Joyoboyo,telah memaparkan ramalannya.Beberapa ramalannya terbuktikebenarannya, di antaranya, mengenaipejajahan kulit putih Belanda diIndonesia dan penjajahan Jepangselama 3,5 abad. Dalam halkepemimpinan bangsa, Joyoboyo telahmenggambarkan bahwa setelah lepasdari penjajahan Jepang, bangsaIndonesia akan dipimpin oleh satriokinanjoro dan satrio kinayungan.Figur pemimpin seperti itu, menurutSuhardiman tampak pada sosok BungKarno dan Bung Hatta. Keduapemimpin tersebutadalah satrio yangdalam perjuangannyatelah mengalamikeluar-masuk penjara.Selanjutnya Joyoboyomeramalkan bahwapemimpin bangsasetelah itu, satrio singmukti lan wibowo.Sosok yangdiramalkan Joyoboyoditemukan pada diriPak Harto.Bagaimanakahsosok pemimpinIndonesia di masadatang, danbagaimana pulaproses kenaikannya?Mengenai hal ini,Joyoboyo telahmemprediksi bahwapemimpin bangsayang ketiga adalahseorang satriopiningit, yaitupemimpin yangdipingit Tuhan.Karena merupakanfigur yang dipingit,maka sosok pemimpinmasa depan itu,sering menjadipertanyaan yang amat menggoda danmemancing para politisi dan pengamatuntuk mereka-reka.Joyoboyo telah memberi gambaranberdasarkan rangkaian (akhiran) namadari para pemimpin bangsa di masalalu, masa kini dan masa datang—notonogoro. Akhiran, no, telah diambiloleh Soekarno. Akhiran, to, sudahdiambil oleh Soeharto. Berdasarkanuraian suku kata ini maka pemimpinketiga kelak adalah pemimpin yangsuku kata akhir namanya, no. Mungkinyang sudah diambil oleh SusiloBambang Yudhoyono. Karena tigapresiden sebelumnya: B.J. Habibie,KH Abdurahman Wahid dan MegawatiSoekarnoputri. Tetapi Suhardimanmengabaikan Yudhoyono sebagai satriopiningit yang diramalkan Joboyo.Joyoboyo juga menyatakan bahwakemunculan satrio piningit akandiawali oleh goro-goro (gejolak).Suhardiman (1996) mengingatkanbangsa ini waspada menghadapikemungkinan tersebut. Goro-gorotersebut memang terjadi menjelangdan sesudah kejatuhan Pak Harto.Tetapi Suhardiman sudahmengingatkan goro-goro (kekacauan)tidak sampai menimbulkanBOBY SUHARDIMAN BERSAMA ISTERI DAN PUTERA-OUTERNYA Q mti/dokkel