Page 23 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 34
P. 23
THE EXCELLENT BIOGRAPHY 34 TokohINDONESIA Q 23kemunduran.Suhardiman sudahmengingatkan bahwa goro-goro iniharus diatasi, dan mau tidak mau,harus dihadapi dan dikendalikanagar jangan sampai menimbulkankorban yang lebih besar.“Kita harus mengupayakan agarproses kelahiran seorangpemimpin di masa datang tidakmenyebabkan ibu pertiwimengalami pendarahan. Menjadicatatan bagi kita bahwapendarahan tersebut biasanyamemakan korban rakyat kecilyang tidak berdosa,” tulisSuhardiman, tahun 1996.Reformasi mulai bergejolak akhir1997 dan memuncak tahun 1998.Konsentrasi kekuasaanterutama, menurut UUD 1945,terletak pada presiden, baiksebagai kepala negara, kepalapemerintahan, mandataris MPRmaupun sebagai PanglimaTertinggi ABRI (TNI). Suhardimansudah memberi isyarat bahwakelompok antikemapananmengarahkan sasaran tembak merekakepada lembaga kepresidenan danpribadi Pak Harto.Secara tidak langsung Suhardimansudah memberi isyarat bagi PakHarto, sebagai king maker (penentupermainan), dapat menentukan siapayang menjadi Presiden, WakilPresiden dan Panglima ABRI.Suhardiman mengibaratkan duniabisnis, Pak Harto menghadapi SidangUmum MPR 1998, bebas memilihtetap menjadi Presiden atau—PresidenKomisaris, Presiden Direktur atauKing Maker di belakang layar.Suhardiman telah menyarankan PakHarto menjadi king maker di belakanglayar seperti peran yang dimainkanoleh Lee Kuan Yew di Singapura danDeng Xiaoping di China. Banyak pihakyang mengatakan belum melihat calonyang pantas menjadi presiden,bilamana Pak Harto duduk di belakanglayar. Tetapi menurut Suhardiman,dulu tidak ada orang yang tahuSoekarno, dan kemudian Soeharto,akan menjadi Presiden. Jadi hal initidak perlu terlalu dirisaukan, apalagiP E R S P E K T I F QIBU SAPARINAH SUHARDIMAN Q mti/doksaat ini sudah ada penuntun yangberpengalaman.Waktu itu, Suhardimanmenginginkan Pak Harto mencarikader penggantinya secara arif. Kalautidak dicari sekarang, tulisSuhardiman, nanti dalam prosesdialektis, kader pengganti yangmuncul sendiri, malah bisa merusaktatanan yang ada karena tidakterbimbing. Dan, persiapan ke arahini terasa sangat penting, karena diamelihat berbagai organisasi, baikorganisasi kemasyarakatan,sosial politik, keagamaan, baikorganisasi yang mengagungkan dirinyasebagai yang paling demokratis telahmengalami kericuhan, kalau tidakdisebut kegagalan, dalammelaksanakan kaderisasi dan suksesidi dalam tubuh organisasi tersebut.Suhardiman juga melihat bahwaaktivitas Koalisi Pelangi (kelompok antikemapanan) sudah mengarahkansasaran tembaknya kepada Pak Harto.“Hal ini harus segera dialihkan,” tulisSuhardiman. Caranya? Ada beberapacara dapat dilakukan, antara lain,berhalangan sementara atau tidaktampil sementara, danmempercayakan secara konstitusionalkepada Wakil Presiden. Namun,apapun dan bagaimanapun situasi dankondisi yang ada, kepemimpinan PakHarto sebagai pemegang remotecontrol kekuasaan. (Nyatanya, PakHarto memilih tetap jadi Presiden, danhanya tiga bulan kemudian, 21 Mei1998, meletakkan jabatan). U mti/shSUHARDIMAN BERSAMA KEPONAKAN DRS SUWARDI (DUDUK) DAN PROF THOMAS SUYATNO (KANAN) Q mti/dok