Page 35 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 34
P. 35


                                    THE EXCELLENT BIOGRAPHY 34 TokohINDONESIA Q 35karena tingkat industrialisasi masih rendah. Leninmengemukakan juga pentingnya peranan partai pelopor yangmilitan, yang terdiri dari ‘profesional revolutionaries’ untukmemimpin kaum proletar. Lenin dan para pengikutnyamenekankan bahwa imperialisme harus diganyang karena diahanya memperpanjang hidup kapitalisme. Pemikiran Marx mengenai suasana yang penuhkontradiktif di dalam masyarakat, pencapaian tujuan denganjalan kekerasan dan revolusi radikal, penekanan kebebasanpribadi demi kepentingan bersama, ditafsirkan secaraberbeda-beda oleh para pengikut atau para pengagumnya.Pemikiran Marx ini kemudian direvisi dan diubah sertadisesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat.Eduard Bernstein misalnya, berpendapat bahwa tujuandapat dicapai tanpa revolusi, tanpa perubahan secara radikal.Perubahan dapat dilakukan secara damai melalui jalanparlementer dan atas dasar hak pilih umum. Diamenghendaki perubahan secara progresif evolusioner.Pemikiran yang dikemukakan oleh Bernstein ini disebutdengan revisionis, karena sangat menyimpang dari konsepperlunya revolusi.Banyak tokoh reformis yang berusaha menyesuaikan ajaranMarx dengan lingkungan masyarakatnya. Sebagai contohadalah Milivan Jilas dari Yugoslavia. Ia menerjemah-kan danmenjabarkan ajaran Marx, yang dijabarkannya sesuai dengankondisi yang dialami dan dibutuhkan di Yugoslavia. Diadipandang sebagai orang sosialis yang agak ‘nasionalis’.Negara-negara Eropa Timur pun, rata-rata telah memodifikasikomunisme sedemikian rupa, sehingga mere-ka disebutsebagai ‘negara sosialis’ (bukan lagi komunis).Di Republik Rakyat China, diktator proletariat disebut‘diktator demokrasi rakyat’, sedangkan Partai KomunisChina (PKC) merupakan elite intelektual seperti yang dimaksudkan oleh Lenin. Diktator demokrasi rakyat tersebutdianggap benar-benar demokratis, karena merupakankediktatoran mayoritas atas minoritas. Sedangkan PartaiKomunis China dianggap paling memahami kepentinganrakyat, karena kedudukannya sebagai pemimpin kelasproletar.Meskipun demikian, semenjak Deng Xiao Ping, pengaruhkapitalisme berupa ekonomi pasar yang lebih terbuka telahmulai merasuki negara China. U mti/tum-wesluruskan. Ini Gestapu danGestok, apa bedanya?Jikalau Gestapu, lengkapGestapu/ PKI, Gerakan 30September PKI. KalauGestok, itu militer.Sekarang ada perempuananggota DPR yang merasabangga menjadi anak PKI.Itu yang saya katakankomunis gaya baru (KGB).Harus hati-hati. Komunistidak akan pakai benderaPKI, bodoh, orang sudahtahu sekian lama kok.Mereka bisa masuk melaluiberbagai cara. Malahbeberapa bulan yang laluterjadi di Bogor.MTI: Antara lain denganberedarnya baju bergambarpalu arit?SHD: Ya, pokoknya dalamdoktrin komunis tidak adaistilah gagal. Kalau gagalpasti akan diulangi lagi.MTI: Melihat percaturanglobal yang ditandaikebangkitan ekonomi Cina,akankah terjadi era perangdingin baru?SHD: Kalau saya melihatyang akan masuk orang kulit kuning. Jadi yang menguasai adalah kulit kuningseperti Jepang, Singapura,Hongkong, Korea Utara,Korea Selatan. Sekarangada Cina overseas yangmenguasai. Nah, ini ‘kanmenyeluruh. Jadi nantinyaperebutan kekuasaan antarakuning sama Yahudi. Yahudiini juga merayap ke manamana. Amerika itu yaJahudi. Jadi itulah, kitajuga harus memperhatikanCina yang pesat sekalikemajuannya. Janganmenolak, begitulah.MTI: Itu berartiperseteruan kapitalis dankomunis sudah pupus?SHD: Kita sekarangmenganut sistem multipartai, masing-masingpunya ideologi. Ada yangliberalis, ada yang ini, itu.Jadi sekarang, Pancasilabukan lagi satu-satunyaazas. Demokrasi kita jugasudah menyimpang jauhdari Pancasila. ‘Kerakyatanyang dipimpin oleh hikmatkebijaksanaan dalampermusyawaratan. Kemarinperwakilan tapi sekarangnggak lagi, sudah pemilihanlangsung. Ini kan sudahmenyimpang dari Pancasila.Demokrasi kita itu adadua, pemilihan langsungdan tidak langsung. Pemilihan langsung itu di manarakyat, seperti zaman Belanda, kelurahan itu dipilihrakyat, itu masih ada. Tapisekarang terdiri dari beriburibu pulau, bagaimana?Memilih RT nya saja belumbisa. Konsep negara kesatuan kita tidak murni lagi.Sekarang ada perwakilandaerah yang diketuai olehGinanjar yaitu DPD. Ini kansemacam federal. Jadinegara kesatuan kita tidakseperti dulu lagi.MTI: Lebih mengarahkepada semi parlementer?SHD: Ya. Juga mengenaikekuasaan. Dulu yang lebihberkuasa adalah presiden.Sekarang tidak lagi,bahkan DPR kini lebihberkuasa dari presiden.MTI: Kita juga sudahmelaksanakan otonomidaerah. Komentar Anda?SHD: Otonomi inikebablasan, demokrasi kitajuga kebablasan.MTI: Negara kan haruspunya visi, bukan visipartai, bukan pula visipresiden. Apalagi GarisGaris Besar Haluan Negaratidak ada lagi. TanggapanAnda?SHD: Memang sekarangyang menonjol adalah visikelompok, golongan, visipartai. Berapa jumlah partaisekarang? Jadi kuncinyaadalah bagaimana agarmasing-masing pemimpinmenempatkan diri sebagaipemimpin bangsa. Mulaisekarang para tokoh-tokohkita harus sepakat kembalike UUD 45. Mereka harusmenjadi tokoh Indonesiamurni bukan tokoh golongan, bukan tokoh partai.Tapi rupa-rupanya, kita kanblack out leadership yangsekarang ini. Perjalanannyamemang sulit. Masingmasing tokoh kita harusmau meninggalkan partainya. Misalnya, saya memangpimpinan SOKSI tapi harustetap menjadi milik bangsa.Jadi beda dalam mengambilkeputusan.MTI: Konsep Andatentang kepemimpinan ituseperti apa?SHD: Menurut saya, adalima peran seorang pemimpin. Pertama, ia harusmampu menjadi seorangbapak, mengondisikansedemikian rupa sebagaiseorang bapak, sehinggawalau tanpa mengkomando,anak buah sudah ngerti.Kedua, seorang pemimpinjuga harus bisa menjadiwali, mewakili kepentinganyang di wakilinya. Ketiga,seorang pemimpin harusmenjadi seorang guru,mendidik anak didiknyauntuk maju ke depan.Keempat, seorang pemimpinjuga harus bisa menjaditeman. Kelima, seorangpemimpin juga harusmampu sebagai komandan.Seorang komandan itu, jikaanak buahnya berjasa harusdiberikan balas jasanyayang setimpal denganjasanya. Jangan pilih kasih.Tapi kalau salah, juga harusdihukum sesuai dengantingkat kesalahannya. Umti/sh-tum-wesW A W A N C A R A QTHE EXCELLENT BIOGRAPHY 34 TokohINDONESIA Q 35
                                
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39