Page 30 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 36
P. 30


                                    30 Q TokohINDONESIA 36 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITERAS NARANGtokoh masyarakat, dankepala-kepala sukuDayak, lebih tepat biladisebut tuntutan baru,agar masyarakat Kaltengdiberikan kesempatanuntuk “mengatur” dirinyasendiri. Atau dalambahasa lain, pimpinanatau Gubernur Kaltengsebaiknya berasal dariKalteng sendiri.Kalteng pahamkekayaan alamnya bukanhanya kayu melainkanbanyak barang tambanglain seperti emas ataubatubara. Dengandemikian, harapannya,apabila putra daerah yangtampil memimpin, potensikekayaan alam akanmudah direalisirmewujudkankesejahteraan warga.Keinginan ini dahulusangat sulit terpenuhi,sebab, kepemimpinanKalteng sangat ditentukanoleh keinginan pemerintahpusat. Padahal terbuktipusat tak pernah yakinakan potensi dankemampuan sumberdayamanusia lokal. Dan, pusatsendiri masih memilikibanyak kepentingankhusus di Kalteng.Untung saja adareformasi yangmemunculkan sistempemilihan kepala daerahlangsung. Setiap putradaerah seperti TerasNarang memilikikesempatan untukmenyejahterakan wargaKalteng. Berpasangandengan Achmad Diransaat maju dalam Pilkada23 Juni 2005 lalu Terasberpinsip, akan lebihmemikirkan danmengutamakankepentingan masyarakatKalteng dalam segala hal.Prinsip tersebutdiinspirasi oleh ketokohantiga mantan GubernurKalteng, yang sangatdiidolakan Teras, yaituTjilik Riwut (periode tahun1957-1966), RynoutSilvanus (1967-1978), danWilly A. Gara (1978-1983).Ketiga putra daerah darisuku Dayak ini selamamemimpin sangat pedulipada kemajuandaerahnya. Sebagai misal,mereka pernahmembangun asramamahasiswa asalKalimantan di Jakarta,agar banyak mahasiswayang mampu sekolahdengan biaya Pemprov.Setiap mahasiswa takperlu berpikir menginapdimana bila sekolah diJakarta. Mereka, setelahlulus, kelak dapat kembalike daerah asal menjadikader pembangunan.Ketiga tokoh itumempercayai bahwa kuncikemajuan Kalteng terletakpada pendidikan danpemberian kesempatan.Advokat dan PengacaraRakyatTeras Narang saatsekolah di Banjarmasinhobi memacu sepedamotornya sekencangkencangnya. Sampaisampai ia pernahmenjuarai sejumlahkejuaraan balap motor.Demikian pula ketikakuliah di Jakarta masihmengikuti sejumlah lombabalap motor. Hobi itu barubenar-benar berhentisetelah terjun menjadipengacara. Ia beralih kelomba motor modellingyang digerakkan denganremote control.“Untuk refreshingmanakala pikiran sudahlelah,” ujar Teras yangsenang mengendaraisendiri mobil mewahmiliknya.Teras sejak kecilmemang sudah hidupberkecukupan.Keluarganya tergolongterpandang di Kalimantan.Ada sejumlah figur ataualasan yang membuatTeras terjun hinggamencintai bidang hukum.Pertama Ayahnya,Waldemar August Narang,yang suatu ketikamengajukan sebuah kasushukum perdata untukdiselesaikan denganbantuan seorang advokatsenior di Jakarta,bernama Gani Jemat.Ayahnya yang bermukimdi Kalimantan, menugasiTeras yang masih kuliahtingkat awal di FakultasHukum UKI Jakarta,untuk terus menghubungiJemat. Dari berbagaipertemuan Teras tertarikakan kemandirian danpenampilan advokatsenior itu. Semakin seringbertemu semakin kuatkeinginan Teras menjadipengacara.Figur kedua adalah PakHasni yang turutberpengaruh besarmembentuk jati diri TerasSang Pangeran Dayak membawa tamunya Wapres Jusuf Kalla dekat dengan pemangkuadat Dayak. Q mti/dokMelakukan panen padi bersama Pr
                                
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34