Page 25 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 36
P. 25


                                    merasakan tentu rakyat. Tekadinilah yang selalu dia dengungdengungkan.Prasarana Nadi UtamaKonsep penyebaran penduduk diKalimantan Tengah menurut TerasNarang belum berjalan. Untukkawasan transmigrasi sengajadipilih tempat yang jauh. Paratransmigran bisa menanam apasaja, bisa bertani apa saja, tetapimereka tidak mampu membawahasil produksinya ke pasar. Merekaterkendala oleh infrastruktur,keadaan alam, seperti sungai yangmakin lama makin dangkal.Akibatnya, produksi merekamembusuk di halaman rumah.Inilah yang dianggap sebagaitantangan baginya. Dari 12 visi danmisi yang dijanjikan, Teras Narangmemberi prioritas pada empat hal:prasarana jalan seperti jembatan,pelabuhan udara, pelabuhan laut,dermaga sungai dan terminal bis.Itu yang dia genjot dulu, terutamauntuk jalan dan jembatan.Ketika mulai duduk di kursigubernur, sebanyak 85 persen darijalan negara sepanjang 1.714kilometer dalam keadaan rusakberat. Jadi yang bisa dinikmatihanya 15 persen. Tahun 2006, diabersyukur, karena doa orangbanyak, Teras Narang bisamemperkecil kerusakan itu, dari85% jadi 63%. Untuk tahun 2007pengurangan jalan negara yangrusak sekitar 20%-25%, jadi sisasekitar 40%. Tahun 2008 sampai2009, dia mengharapkan jalannegara tersebut semuanya dalamkeadaan memadai. Maka empatprovinsi di Kalimantan—KalimantanTengah, Selatan, Timur dan Barat—bisa menyatu.Kebetulan Gubernur Teras Narangdipilih menjadi koordinator regionalKalimantan dari Forum KerjasamaPembangunan Regional Kalimantan.Teras Narang malah mengubahnyamenjadi Forum KerjasamaRevitalisasi dan PercepatanPembangunan di Kalimantan.Dia punya asumsi jika judulnyatidak diubah dengan “kerjasama”forum itu tetap sekadar jadi tempatkongko-kongko. Kalau dia yang jadikoordinator, dia tidak mau forumitu jadi sekadar tempat kongkowkongkow. Dia inginkan forum itupunya target, lantas mencanangkan,tahun 2009, Trans Kalimantanharus selesai. Dia tidak ingin TransKalimantan merupakan sebuahmukjizat, tetapi hak rakyatKalimantan untukmendapatkannya. Sebab hasil bumidan hasil hutan Kalimantan bisamembuat bangsa ini untungbanyak, dan bisa dimanfaatkanuntuk bayar utang.Infrastruktur merupakan nadiutama dalam percepatan pembangunan dan peningkatankehidupan masyarakat. Kalauprasarananya jelek, kata Teras,siapa pun yang jadi pimpinantakkan mampu untukmengentaskan kemiskinan.Makanya dia bekerja all out, habishabisan. Dan ini jadi obsesi yangtidak pernah berhentididengungkannya untuk dicapai.Revitalisasi adalah penajamanproyek yang sudah ada. Banyakproyek yang sudah ada, tetapi tidakmampu dimaknai atau membuatnyamenjadi vital dan bermakna. Karenaapa, karena dulu konsep itu hanyasekadar membangun. Dulu konsepitu basisnya program. Jadi kalaupimpinan sudah mampumembangun, itu sudah prestasi.“Tetapi saya bilang tidak bisa. Yangdibangun harus bermanfaat untukkepentingan rakyat banyak,” kataTeras Narang.Dia memberi contoh padaKalimantan Tengah, untukperkebunan besar, rakyatmemperoleh anggaran Rp 14 triliun.Targetnya, sampai tahun 2010,membangun lebih kurang 152.000hektar untuk perkebunan karetrakyat dan 450.000 hektar untukperkebunan sawit rakyat. Inisepenuhnya milik rakyat, bukanmilik konglomerat A atau B.Menurut Teras Narang,pengusahanya hanya pengembangalias developer. Karena anggarannyadiperoleh dari bank, dengan kredit.Tetapi kreditnya dengan bunga yangsangat rendah. Sekarang kreditkomersial sekitar 16 persen pertahun, mereka diberi 10 persen,sisanya enam persen disubsidi olehnegara. Dan, masyarakat pemiliknya(anvalis) perkebunan besar. Jadiperkebunan-perkebunan yang adamenjadi anvalis, dan merekadevelopernya, mereka yangmembangun plasma-inti. Plasmainti di sini, bukan intinya yang kedepan, tetapi plasmanya, rakyatnya.Itu bagian dari pemberdayaanmasyarakat sampai 2010 untukmembuat mereka lebih bermakna.ˆ mti-crs-ht-shT O K O H U T A M A QTHE EXCELLENT BIOGRAPHY 36 TokohINDONESIA Q 25Teras Narang di ruang kerjanya. Q mti/ht
                                
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29