
[DIREKTORI] Dia seorang tokoh terkemuka dalam jagat seni pertunjukan Indonesia. Seorang skenografer pertunjukan yang berperan besar di balik layar. Roedjito, dipanggil Mas Djito, seniman kelahiran Purworejo, Jawa Tengah, 21 Juni 1932 meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta, Jumat, 26 September 2003, pukul 00.20 WIB. Seniman berpenampilan bersahaja tetapi selalu memancarkan pikiran besar.
Kesederhanaan itulah prinsip Mbah Djito dalam mengarungi samudera hidupnya. Tercermin nyata dari kondisi rumah yang dihuni, hanya seluas 2,5×3,5 meter persegi. Tapi dalam rumah kecil itu, bertumpuk tujuh ribuan buku dalam berbagai bahasa. Dia skenografer pertunjukan terkemuka, yang memilih hidup sederhana. Baginya, uang bukan segala-galanya. Ada atau tidak ada uang, dia selalu mengerjakan sesuatu dengan kesungguhan yang sama.
Mbah Djito mengawali kipranya dalam latar kesenian, saat masih kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Ketika itu, ia bertemu dengan beberapa seniman, seperti sastrawan Asrul Sani, dan sutradara film Usmar Ismail dan pelukis Oesman Effendi. Bergaul denga para seniman itu, membulatkan tekadnya meninggalkan bangku kuliah. e-ti/tsl, dari berbagai sumber