BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    24.9 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    BerandaLorong KataKetulusan yang Tidak Butuh Balasan

    Ketulusan yang Tidak Butuh Balasan

    Tentang kasih yang memberi tanpa mengikat.

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi
    “...”
    Lama Membaca: < 1 menit

    Orbit RelasionalEksistensial-Kreatif

    Ada kasih yang tenang karena tidak menuntut. Ia memberi bukan karena ingin dilihat, tapi karena memberi adalah caranya bernapas.

    Inti Makna Tulisan
    Ketulusan sejati adalah kasih yang memberi tanpa menghitung, tanpa berharap kembali. Ia lahir dari jiwa yang telah penuh, bukan dari rasa ingin diisi.

    Ketulusan sejati tidak bergantung pada hasil. Ia tidak menimbang apakah kasihnya disambut atau diabaikan. Ia tidak menagih perhatian, tidak menuntut pengakuan, tidak menghitung timbal balik. Karena bagi jiwa yang sudah jernih, memberi adalah bentuk keseimbangan — bukan transaksi.

    Sering kali yang membuat kasih terasa berat bukan karena cinta itu sendiri, melainkan harapan tersembunyi di baliknya: harapan untuk dipahami, dibalas, atau dianggap penting. Begitu harapan itu dilepaskan, kasih berubah menjadi halus dan ringan.

    Ketulusan yang tidak butuh balasan bukan berarti pasrah buta. Ia tetap sadar, tetap merasa, tapi kesadarannya sudah tidak berpusat pada dirinya sendiri. Ia memberi karena ingin sesuatu tetap hidup, bukan karena ingin sesuatu kembali.

    Dalam Sistem Sunyi, memberi tanpa pamrih bukan bentuk kelemahan, melainkan tanda kedewasaan batin yang telah menemukan sumbernya sendiri. Seseorang yang tulus tidak kekurangan; ia melimpah dari dalam, sehingga yang keluar darinya selalu cukup.

    Kasih seperti ini jarang terlihat, karena ia tidak mencolok, tidak berbicara, tidak menuntut dikenang. Tapi justru di situlah kekuatannya: ketika kebaikan tidak lagi bergantung pada siapa yang melihat, melainkan pada siapa yang sadar bahwa memberi itu sendiri sudah menjadi doa.

    Catatan

    Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: / Lorong Kata – TokohIndonesia.com.

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

     

    Kuis Kepribadian Presiden RI
    🔥 Teratas: Habibie (25.4%), Gusdur (17.6%), Jokowi (14.6%), Megawati (12.2%), Soeharto (10.2%)
    Artikulli paraprak

    Populer (All Time)

    Terbaru