BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    32.2 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    BerandaSistem SunyiOrang yang Menaruh Kembali Barang di Swalayan ke Rak yang Benar Saat Berubah Pikiran
    jejak-luar

    Orang yang Menaruh Kembali Barang di Swalayan ke Rak yang Benar Saat Berubah Pikiran

    Tentang memilih rapi daripada mudah, meski tidak ada yang melihat

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

    ✧ Orbit      

    Lama Membaca: 2 menit

    Di swalayan, orang sering mengambil sesuatu lalu berubah pikiran. Banyak yang meletakkannya di rak terdekat, di atas tumpukan roti, atau di antara snack yang tidak berkaitan. Tapi sesekali, ada seseorang yang kembali ke lorong semula, mencari tempat tepatnya, dan mengembalikan barang itu dengan pelan sebelum mengambil yang lain atau pergi.

    Di ruang publik seperti swalayan, waktu terasa cepat. Orang berjalan sambil mengecek daftar belanja, menjawab pesan singkat, atau sekadar tergesa ingin pulang. Tidak banyak yang berpikir panjang tentang satu botol yang tidak jadi dibeli. Di banyak mata, itu hal kecil yang “pasti nanti dibereskan petugas”.

    Tapi ada orang yang memilih lain. Ia memegang barang itu sebentar, lalu sadar ia tidak membutuhkannya. Bukannya diletakkan sembarangan di rak susu padahal tadi ia ambil dari bagian bumbu, ia kembali beberapa langkah. Kadang sampai satu lorong. Ia melihat posisi semula, menyelipkan barang dengan rapi, lalu melanjutkan belanja.

    Tidak ada alasan besar. Tidak menunggu ada orang melihat. Tidak merasa sedang menjadi warga teladan. Bagi dirinya, ini hanya perkara konsistensi kecil: kalau sudah diambil dari tempatnya, kembalikan ke sana.

    Dalam Sistem Sunyi, kita mengenal tindakan yang mengacu pada ketertiban batin lebih dulu, bukan penilaian luar. Orang ini bergerak dalam napas itu, tapi tidak dengan intensi filosofis. Ia hanya menjalani kebiasaan sederhana.

    Beberapa sikap terasa dekat dengan dasar Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.

    • tidak menyulitkan orang lain padahal bisa memilih mudah
    • menghargai keteraturan ruang tanpa penonton
    • bertindak benar walau tidak ada konsekuensi jika tidak melakukannya
    • memahami bahwa “orang lain yang membereskan” bukan alasan
    • menjaga kebiasaan baik melalui gerak kecil, bukan pidato besar

    Tidak ada tepuk tangan di lorong itu. Tidak ada kamera. Tidak ada yang menandai momen. Bahkan mungkin tidak ada yang sadar. Tetapi barang itu kembali ke tempatnya, dan dunia kecil di rak swalayan itu tetap teratur.

    Kadang, yang membuat hidup terasa bersih bukan aturan, tapi pilihan sederhana yang dilakukan tanpa suara.

    Kutipan
    Setiap ketertiban dimulai dari satu keputusan kecil yang tidak diumumkan.

    Catatan

    Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.

    Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

    Populer (All Time)

    Terbaru