Dunia tidak meminta kita untuk tetap sama, ia hanya menguji apakah kita bisa tetap utuh saat segalanya berubah.
Keteguhan bukan berarti tetap sama, melainkan tetap jernih di tengah apa pun yang berubah.
Ia dulu takut pada perubahan. Setiap kali sesuatu bergeser — pekerjaan, lingkungan, bahkan cara orang berbicara — ia merasa tertinggal. Perubahan membuatnya cemas: bukan karena ia tidak siap, tapi karena ia belum pernah diam cukup lama untuk mendengar dirinya di tengah yang bergeser.
Sampai satu masa, hidup benar-benar berputar cepat. Sesuatu yang ia anggap pasti tiba-tiba berakhir; rutinitas yang ia kenal berubah bentuk. Dan di tengah kekacauan itu, untuk pertama kalinya ia berhenti melawan.
Ia tidak lagi berusaha membuat segalanya seperti dulu. Ia hanya duduk, memperhatikan bagaimana hal-hal yang ia genggam perlahan berubah, dan di situ ia menemukan sesuatu yang aneh: bukan ketakutan, tapi ketenangan yang pelan tumbuh dari penerimaan.
Ia sadar, yang membuat perubahan menakutkan bukanlah pergeserannya, melainkan keinginan untuk mempertahankan yang seharusnya sudah selesai. Ketika ia berani melepaskan kendali itu, hidup mulai terasa lebih alami.
Kini, setiap kali sesuatu bergeser — teman pergi, pekerjaan berubah, dunia makin cepat — ia tidak terburu-buru mengejar yang hilang. Ia memilih hadir, menyapa perubahan seperti kawan lama. Karena ia tahu, yang tenang bukan yang tak berubah, tapi yang tidak lagi takut kehilangan bentuknya.
Tulisan ini merupakan bagian dari Fraktal Sistem Sunyi: pecahan gagasan yang mengurai pola batin dan praktik kesunyian dalam bentuk pendek dan terfokus. Setiap fraktal memantulkan prinsip inti Sistem Sunyi dalam skala kecil, sebagai cara merawat kesadaran yang bertahap dan terus kembali ke pusat.
Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)
Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.
Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.
Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.
Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.
Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.
Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.



