The Journalistic Biography

✧ Orbit      

BerandaSistem SunyiYang Tidak Lagi Bertanya
resonansi

Yang Tidak Lagi Bertanya

Tentang kedewasaan batin yang lahir dari ketenangan menerima misteri.

Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

✧ Orbit      

Litani Sunyi
Lama Membaca: < 1 menit

Orbit PsikospiritualMetafisik-Naratif

Ada masa di mana kita terus bertanya, berharap menemukan makna di setiap kejadian. Namun ada juga saat di mana kita berhenti. Bukan karena sudah tahu segalanya, melainkan karena akhirnya sadar: tidak semua harus dijelaskan untuk bisa dimengerti.

Inti Makna Tulisan
Kedewasaan bukan tentang mengetahui segalanya, melainkan tentang mampu hidup tanpa harus tahu segalanya. Yang berhenti bertanya bukan kehilangan rasa ingin tahu, tapi telah menemukan kedamaian di tengah ketidaktahuan.

Pertanyaan adalah bagian dari perjalanan kesadaran. Ia membuat manusia berpikir, menimbang, mencari arah, mencoba memahami. Namun semakin dalam seseorang berjalan, semakin ia menyadari bahwa sebagian besar pertanyaan tidak memiliki jawaban pasti. Dan justru di situlah kedamaian mulai tumbuh.

Yang tidak lagi bertanya bukan berarti berhenti belajar. Ia hanya berhenti memaksa makna dari segala hal. Ia membiarkan hidup berbicara lewat caranya sendiri. Lewat kehilangan, lewat waktu, lewat keheningan yang tidak memerlukan kata. Karena tidak semua yang penting harus dijawab; beberapa hal cukup diterima agar bisa dirasakan sepenuhnya.

Kedewasaan batin adalah kemampuan untuk hidup di tengah misteri tanpa gelisah. Manusia yang matang tidak lagi sibuk mengatur arah takdir, karena ia tahu bahwa apa pun yang datang adalah bagian dari bentuk kasih yang tidak selalu ia pahami. Ia tidak lagi mendesak waktu untuk menjelaskan, karena ia percaya bahwa penjelasan bukan yang membuat hidup tenang. Penerimaanlah yang membuatnya utuh.

Ketika seseorang berhenti bertanya dengan mulut, jiwanya mulai mendengar dengan cara lain: lewat kepekaan, lewat ketenangan, lewat kesadaran yang halus. Di sana, ia menemukan bahwa hidup tidak butuh banyak teori, hanya butuh kehadiran yang penuh. Yang dulu menjadi pertanyaan kini menjadi keindahan yang diam, dan itu sudah cukup.

Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)

Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.

Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.

Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.

Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.

Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.

Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.

 

 

Kuis Kepribadian Presiden RI
🔥 Teratas: Habibie (24.9%), Gusdur (17.5%), Jokowi (16.1%), Megawati (11.5%), Soeharto (10.1%)

Ramai Dibaca

Terbaru