Page 10 - Majalah Berita Indonesia Edisi 01
P. 10
BERITA UTAMA12 No.1/Th.I/Juli 2005Ketahanan bangsa inirupanya benar-benardiuji. Masalah datangsilih berganti. Belumtuntas persoalan wabahpolio yang menyerang anak-anak Balitadi beberapa daerah seperti Sukabumi,Jawa Barat, kini terungkap fenomenagunung es penyakit busung lapar diNTB, NTT, dan Jatim.Dan, laksana petir di siang bolong,berita busung lapar itu membuat kagetseluruh anak negeri yang sejatinyamakmur ini. Tak terkecuali mediamassa nasional.Di antara berita busung lapar yangdiekspos media massa nasional, adayang menarik pada berita Koran Tempo(9/6). Mengutip pernyataan KepalaBadan Koordinasi Keluarga BerencanaNasional (BKKBN), Sumaryati Arjoso,surat kabar yang baru berganti formatini menegaskan bahwa busung laparakibat sistem yang macet.Menurut Arjoso, kejadian luar biasa(KLB) busung lapar di beberapa wilayahIndonesia bukan melulu akibat kelaparan atau gizi buruk, tetapi jugadisebabkan sistem kemasyarakatantidak lancar atau macet.“Sistem kemasyarakatan tak bisadipisahkan dari perilaku yang terjadi.Masak ada yang kurang makan atausama sekali tidak bisa makan tetangganya tidak membantu,” ujar Aryoso, diSukabumi, Jawa Barat.Arjoso juga menyatakan, busunglapar di Indonesia tidak menjadi indikasi adanya masyarakat yang tidaksejahtera atau miskin. Sebab, saat inijumlah keluarga prasejahtera dansejahtera golongan satu dengan masalah ekonomi hanya 30 persen. “Malahcatatan di BPS angka kemiskinan di Indonesia hanya 16 persen,” kata Arjoso.Menteri Negara PemberdayaanPerempuan Meutia Farida Hatta, sebagaimana dikutip Indosiar.com (13/6)juga berpendapat demikian.Putri Proklamator Kemerdekaan RIdan mantan Wakil Presiden RI, Mohammad Hatta, itu mengingatkanBusung LaparAkibat Macetnya SistemBusung lapar yangmelanda Balita Indonesiamerupakan akibat dariketidakpekaan pemimpindan telah melunturnyarasa kepedulian sosial dinegeri ini.