Page 12 - Majalah Berita Indonesia Edisi 03

BERITA UTAMA14 BERITAINDONESIA, September 2005Apa pandangan Anda tentangkesepakatan perdamaian RI-GAMyang telah ditandatangani di Helsinki, 15 Agustus 2005?Sebetulnya saya juga pernah mengikuti dialog dengan GAM pada saatPresiden Abdurahman Wahid. Justrupada saat Gus Dur lah pertama sekalidicanangkan untuk mencari solusi damaiantara pemerintah RI dan GAM.Ditandai dengan ditandatanganinyakesepahaman yang disebut waktu itu jointof undestanding dengan GAM. Saat itutahun 2000. yang kebetulan saat itu sayaduduk sebagai salah satu anggota delegasiRI untuk berunding dengan GAM diJenewa, Swiss.Ada perbedaan tegas antaraperundingan Jenewa dan perundingan Helsinki jika dilihat darihasil yang dicapai?Saya dapat mengatakan, ada perbedaan antara kesepahaman dan jedakemanusiaan di zaman pemerintahanMegawati yang disingkat CoHA (Cessation of Hostilities Agreement) atauKesepakatan Penghentian Permusuhan)dan kesepakatan Helsinki di era pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyonoyang mengarah pada terciptanya perdamaian.Saya memang dapat melihat secarajelas, perbedaan antara jeda kemanusiaandan kesepakatan Helsinki. Sekali lagi sayakatakan bahwa Helsinki mempunyaikualitas yang lebih tinggi dan satu hasilkesepahaman antara pemerintah RIdengan GAM yang lebih berkualitasdibanding dengan jeda kemanusiaan danCoHA.Kenapa Helsinki berkualitas, karenaanggota perunding yang duduk di pihakpemerintah RI itu adalah para menteri.Dulu saya hanya kolonel dengan empatkolonel lainnya. Wewenang memutuskanitu tidak ada. Kami harus melapor duluke atasan Polkam dan lain sebagainya.Nah sekarang ini langsung oleh menteri yang diwakili oleh Menko Polhukamyang dikendalikan langsung oleh WakilPresiden. Jadi, apapun yang akan diputuskan oleh Delegasi RI itu akan segeradi putuskan.Karena kesepakatan Helsinki adalahupaya yang ketiga kalinya, setelah JedaKemanusiaan dan CoHA, saya melihatada jalinan atau rasa percaya yang lebihdari kedua belah pihak. Pemerintah RIpercaya pada pihak GAM, sebaliknyaGAM juga percaya kepada RI karenasudah ada pengalaman tiga kali perundingan serupa.Bagaimana Anda memprediksisituasi di Aceh saat ini, dan masadepan Aceh, pascakesepakatanHelsinki?Saya melihat, setelah penandatanganan kesepakatan di Helsinki, situasi diAceh jauh lebih baik dari sebelumnya.Kedua belah pihak mampu menahanemosi dan menahan diri sehingga semuapihak termasuk juga masyarakat Acehsendiri sangat menyambut baik perdamaian itu.Pada saat kesepakatan Helsinki ditandatangani, saya tengah berada di Aceh.Saya melihat itu dengan seksama bahwamasyarakat menyambut dengan penuhsuka cita perdamaian itu.Bayangkan 29 tahun orang itu sudahdewasa.Itulah umur rakyat Aceh dalam suasana hidup yang tidak tenteram. Bahkanterjadi tumpah darah terhadap anakbangsa. TNI/Polri kan anak bangsa jugadan mereka jadi korban di sana dikarenakan adanya perlawanan bersenjata.Rakyat Aceh harus menanggungresiko itu begitu juga dengan phak GAM.TNI/Polri, GAM dan rakyat Aceh itu kanwarga negara Indonesia semua.Sehingga dengan adanya kesepahaman semuanya menerima denganbagus. Karena siapa sih yang tidak inginmengakhiri penderitaan yang panjang.Seperti orang yang barus dapat rezeki luarbiasa itu.Tapi ini akan bisa betul-betul terwujud apabila kedua belah pihak jujurmelakukan itu. Sikap saling percayaAda Saling Percayapada Kedua PihakTokoh masyarakat Aceh, Sulaiman AB, mengaku gembira atastercapainya kesepakatan damai antara Pemerintah RI danPimpinan GAM, di Helsinki, Finlandia.Dalam kaca mata mantan anggota delegasi Indonesia dalamperundingan dengan GAM di Genewa, Swiss, di era AbdurrahmanWahid pada tahun 2000 ini, keberhasilan perdamaian RI-GAM diHelsinki berkat adanya rasa saling percaya antara kedua belah pihakterhadap satu sama lain.Berikut petikan lengkap wawancara Presiden Komisaris PT.Bank Century Tbk. dengan wartawan Berita Indonesia,Haposan Tampub0lon dan M. Subhan, pada satu kesempatan, belum lama ini.Sulaiman AB. Sulaiman AB.BERINDO-WILSON EDWARD