Page 19 - Majalah Berita Indonesia Edisi 03
P. 19
BERITAINDONESIA, September 2005 21Presiden Susilo meminta masukan dari para mantanmanggala Pancasila untuk menemukan kembalisimpul yang terpendam.Lancar, akrab, dan penuhkekeluargaan. Memasukiruangan, Presiden SusiloBambang Yudhoyono (SBY)menyapa dengan ramah paratamunya, 43 bekas manggala nasionalBP-7. Dia didampingi Menko PolhukamWidodo AS dan Sekretaris Kabinet SudiSilalahi.Silaturrahmi 13 Juni lalu, merupakankelanjutan pertemuan pertama, 22 Februari. Waktu itu, Presiden SBY memintamereka menyiapkan makalah yang intinya mengandung saran-saran untukmembangun kembali bangsa ini dalamkurun waktu lima tahun ke depan.Menanggapi permintaan Presiden,para eks manggala yang bergabung didalam Lembaga Pengkajian Pancasila danKesadaran Berbangsa (LPPKB), menyusun makalah singkat, berjudul:“Membangun Kembali Bangsa Indonesia(Rebuilding the Nation)”.Makalah itu mengandung pokokpokok pikiran sebagai masukan bagipenyusunan kebijakan pemerintahanPresiden SBY. Mereka merangkumnya didalam;”Nation and Character Building,Konstitusionalisme, dan Etika KehidupanBernegara.Dari aspek karakter bangsa, parasesepuh itu mengritik tindakan sebagiananggota masyarakat, termasuk para elitpolitik, yang seolah-olah lupa pada jatidiri bangsanya, yaitu Pancasila. Dariaspek konstitusional, kurangnya kepatuhan dan kesadaran hukum masyarakat dan pejabat pelaksana hukum,sehingga dambaan akan terselenggaranyakeadilan masih jauh dari realitas. Merekajuga melihat berbagai peraturanperundang-undangan yang tidak konsisten satu sama lain, terutama denganprinsip dan nilai Pembukaan UUD 1945.Dari aspek etika kehidupan bernegara, mereka melihat maraknya euforiakebebasan yang dianggap sebagai esensidemokrasi. Orang bebas berbicara namunmengabaikan kesantunan dan keadaban.Ketua LPPKB, Soeprapto, MEd. memaparkan, bangsa Indonesia sudahmemiliki potensi kekuatan yang andaluntuk menanggulangi segenap tantangan, yakni Pancasila dan UUD 1945.Pancasila, sebuah landasan yangkokoh dan penuntun yang dinamis bagibangsa ini untuk mencapai cita-citanya.Ideologi negara itu mengandung nilainilai yang hidup, memberi harapan danmemiliki kemampuan untuk mengantisipasi perkembangan jaman.Menurut Soeprapto bangsa Indonesiasemestinya bersyukur karena memilikiUUD 1945 yang orisinil, disusun oleh thefounding fathers dengan arif dan bijaksana, berdasarkan ekologi negara, sejarahbangsa, struktur sosial, serta budaya dansistem nilai yang berkembang dalammasyarakat.LPPKB mengutip disertasi doktoralSusilo Bambang Yudhoyono sebelummenjabat Presiden RI, untuk mengatasikrisis segenap komponen bangsa harusmempunyai komitmen kuat melaksanakan secara konsisten delapan kesepakatan dasar.Pertama, Pancasila dasar negara,ideologi nasional dan falsafah bangsa.Kedua, UUD 1945 cermin jati diri dankepribadian bangsa. Ketiga, NKRI sebagai kesepakatan final. Keempat, Bhinneka Tunggal Ika wujud konsep pluralistik. Kelima, menolak ekstrimismekiri. Keenam, menolak ekstrimismekanan. Ketujuh, menolak separatisme.Ketujuh, menolak terorisme.Di dalam pertemuan itu, SBY meJATI DIRI Yang Terabaikan TerabaikanA mandemen UUD 1945 oleh MPR masa bakti1999-2004 masih menuai kritik. Sejumlahtokoh menilai, amandemen itu kebablasan dankarenanya harus dikembalikan kepada naskahaslinya. Tokoh lainnyaberpendapat berbeda, UUD 1945 hasilamandemen perlu diperbaiki tapi tidak adaalasan kembali ke naskah asli.Tuntutan pengembalian UUD »45 ke naskahasli tercetus dalam Apel Kesetiaan di TuguProklamasi (11/8). Hadir dalam acara itu, antaralain, mantan Presiden Abdurrahman Wahid,mantan Ketua DPR/MPR Kharis Soehoed,mantan Menteri Keuangan Frans Seda, WakilKetua DPR Soetardjo Soerjogoeritno, tokoh≈Petisi 50∆ Ali Sadikin, Ketua DPP PDI-P GuruhSoekarnoputra, Ketua Partai Keadilan danPersatuan Indonesia Edi Sudradjat danKoordinator Gerakan Jalan Lurus, Sulastomo.Ketua Panitia Apel Kesetiaan, Saiful Sulunmengingatkan betapa banyak masalah yangmendera Indonesia dewasa ini, sepertikemiskinan, pengangguran, gangguankeamanan, utang luar negeri dan korupsi. Diatas itu semua, katanya, persoalan yang palingkrusial adalah amandemen UUD»45 yangkebablasan.Soenardi dari Gerakan Rakyat Marhaen yangmembacakan Ikrar Kesetiaan kepada NKRI,Pancasila dan UUD»45, meminta agar diadakanpeninjauan ulang terhadap berbagai UU yangmerupakan turunan dari UUD »45 hasilamandemen.Guruh Soekarnoputra dalam pidatonyamenyatakan, seandainya Bung Karno dan BungHatta masih hidup akan menangis karena apayang diproklamasikan pada 17 Agustus «45 telahdiobrak-abrik. ≈Kita perlu memurnikan Pancasiladan UUD »45,∆ tandasnya.Ali Sadikin menyoroti peranan asing yangmendorong amandemen UUD∆«45. Menurutnyainfiltrasi asing sudah mulai sejak Indonesiamerdeka, tepatnya ketika Wapres Bung Hattamengeluarkan Maklumat X November 1945.Di lain pihak, dalam sebuah seminar diJakarta, pertengahan Agustus, seperti dikutipMedia Indonesia, pengacara senior AdnanBuyung Nasution mengakui UUD »45 hasilamandemen perlu diperbaiki namun jikadikembalikan ke UUD «45 yang asli sangat tidaklogis. Tuntutan itu diwarnai nostalgia atausindroma pada kekuatan otoriter dan totaliteryang pernah dinikmati pada masa lampau.Buyung membenarkan, amandemen UUD «45membawa perubahan yang mendasar sepertimembatasi masa jabatan presiden, memperkuatkedudukan DPR, menambah pasal-pasal hakasasi manusia dan mengurangi kewenanganMPR, konstitusi hasil amandemen ini masihmemilki kelemahan yang perlu diperbaiki.Namun, ≈MPR waktu mengamandemen tidakmemiliki konsep ketatanegaraan yang jelastentang arah dan tujuan yang ingin dicapaidengan amandemen itu,∆ ujarnya. ■ SPAMANDEMEN UUD «45 KEBABLASAN ?ngakui perlunya aktualisasi Pancasila diera reformasi. Indonesia tidak bolehtercabut dari jati dirinya; Pancasila, UUD1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.Reformasi adalah kesinambungan danperubahan.Perhatian Susilo cukup besar kepadaLPPKB. Praktiknya, Widodo membukaakses via Deputi VI yang menanganimasalah kesatuan bangsa.■ SHSoeprapto. Soeprapto.(BERITA NASIONAL)