Page 22 - Majalah Berita Indonesia Edisi 04
P. 22
BERITA UTAMA22 BERITAINDONESIA, Oktober 2005Riska Hardianti (5) taksempat memeluk bonekaDora yang diidamidamkannya semenjak iamasuk rumah sakit 15 September lalu. Gadis kecil lucu kesayangankeluarga itu keburu menghembuskannapasnya yang terakhir di Rumah SakitSulianti Saroso. Ya, mendengar namarumah sakit ini semua orang pun mengerti apa yang menimpa si kecil malangitu. Riska diduga menjadi korban virus fluburung yang disebut juga H5N1 itu.Riska adalah korban keenam daritujuh kasus kematian akibat flu burungdi Jakarta yang baru tercatat sementaraini. Kecemasan warga semakin meningkat dari hari ke hari. Apalagi Departemen Kesehatan sejak Senin, (19/9),menetapkan seluruh wilayah Indonesiasebagai kejadian luar biasa (KLB) fluburung.Keputusan itu dikeluarkan MenteriKesehatan menyusul ditemukannya 19unggas yang diduga mengidap virus H5N1di Kebun Binatang Ragunan. Untuksementara, selama 21 hari, Kebun Binatang Ragunan ditutup untuk umum. Semua karyawannya yang diketahuiselalu bekerja di dekatkandang-kandang unggassegera diperiksa.Dampaknya sangat besar bagi berbagai segi kehidupan masyarakat. Selain ketakutan dan kekhawatiran di masyarakat,perekonomian turut terganggu. Saat ini, penghasilan para pedagangayam bahkan menurunsampai 70 persen.Sejak kasus ini meledak Juli lalu (Ingat kasuskematian tiga anggota keluarga Iwan Siswara-Red),peternak unggas dan babiningkatkan laboratorium dan kemampuan dokter agar bisa mendeteksi pasienflu burung sejak dini.Belum siapKasus flu burung sebenarnya sudahterdeteksi sejak tahun 2003. Saat itu,merebaknya kematian unggas secaramisterius di berbagai provinsi ditanggapidengan ‘santai’ bahkan cenderung ditutup-tutupi pemerintah. Kendati diChina kasus yang sama terjadi danpemerintahnya sudah menyatakan adanya wabah flu burung. Baru pada Januari2004, Departemen Kesehatan RI menyatakan secara terbuka wabah flu burung (avian influenza/AI). Kala itu, virusAI belum diketahui menginfeksi manusia.Alasan pemerintah untuk tidak transparan ketika itu memang cukup masukakal. Pemerintah khawatir masyarakattakut mengkonsumsi produk-produkunggas seperti daging dan telur, sehinggaakan merugikan peternak.Kenyataannya, hal itu terjadi saat ini.Banyak orang yang kini tak lagi mengkonsumsi daging unggas dan telurnya,membuat peternak ayam mengeluh omzetnya menurun drastis.Banyak pihak lantas mempertanyakan kinerja pemerintah yang lambandan tidak antisipatif dalam menanggulangi penyakit ini sampai sekarang,mengingat wabah tersebut sudah terjadisejak 2003.Kendala yang dihadapi pemerintahmemang tidak sedikit, mulai dari aspekhukum, kurangnya sarana dan prasarana,terbatasnya jumlah petugas teknis dansedikitnya jumlah dokter hewan yang ada.Selain itu, kendala kelembagaan ikutmempersulit penanganan flu burung.Saat ini, di daerah tidak ada perangkatdinas peternakan. Padahal keberadaannya sangat diperlukan untuk bekerjasamadengan Pemda.Kasus flu burung di Indonesia telahmemasuki Stadium 3 karena sudah menular ke manusia. Namun sampai saat ini,para ahli di Depkes belum menemukanindikasi penularan antar manusia.Menyusul ditetapkan KLB secaranasional, kecemasan semakin merajaleladi kalangan masyarakat. Penderita dankeluarga penderita bahkan seringkali dikucilkan warga sekitarnya yang khawatirketularan. Untuk menghindari perlakuan seperti itu, pihak rumah sakitdalam memberikan keterangan kinilebih berhati-hati dan seringkali menyamarkan nama orang-orang yangdiduga (suspect) terinfeksi flu burungdengan inisialnya saja. ■ RHmenderita kerugian materiil yang sangatbesar. Ketika virus ditengarai bisa ditularkan ternak babi, ratusan babi pundimusnahkan. Begitu pula kini pemusnahan unggas, terutama burung danayam, semakin sering dilakukan.Saat ini, kasus flu burung bukan lagidianggap sebagai wabah endemi, melainkan ‘pandemi.’ Pandemi adalahpenyakit yang menginfeksi manusia diberbagai negara di dunia. Hal ini bahkanmenjadi pembahasan World Health Organization (WHO) dalam sidangnya diKaledonia Baru, (19/9).Indonesia sendiri telah menyiapkanrencana darurat National Influenza Pandemic Preparadness Plan yang akandiajukan kepada dunia internasionaluntuk memberikan kontribusi sebagaipersiapan menghadapi pandemi fluburung.Menurut Dirjen Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan INyoman Kandun, seperti dikutip harianSinar Harapan, 23 September 2005,Pusat Kontrol Penyakit Menular (CDC) diAmerika Serikat akan membantu meKepak Maut,VIRUS PILEKDepkes menetapkan seluruh wilayah Indonesiasebagai kejadian luar biasa (KLB) flu burung.Pemerintah masih bertindak setengah-setengah.RISKA HARDIANTI: RISKA HARDIANTI: Akhirnya meninggal dunia. RISKA HARDIANTI: