Page 23 - Majalah Berita Indonesia Edisi 04
P. 23


                                    BERITAINDONESIA, Oktober 2005 23(BERITA UTAMA)Rini Dina Prasetya (37) sudahtiada. Kematiannyamengguncang kembaliketenangan di tengahmasyarakat yang sempatmereda sejak kematian Iwan Siswaradan kedua puterinya. Rini ditengaraipositif mengidap flu burung dan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium di Hongkong, virus yang menjangkitinya berasal dari hewan. Artinya,di Indonesia belum ada mutasi dari virus ini yang bisa menularkan dari manusia ke manusia.DNA virus Rini mirip dengan DNAvirus yang merenggut nyawa Iwan Siswara Rapei di Tangerang, Juli lalu. BahkanMenteri Kesehatan Siti Fadilah Suparimenyebutkan virus yang ada di Indonesia mirip dengan virus flu burung yangada di China.Namun demikian, dipastikan virusyang menyerang Rini dan Iwan berasaldari dalam negeri. Sumbernya masihbelum diketahui dan masih dilacak melibatkan virolog. Padahal sudah ada enamorang yang meninggal karena virus ini,yaitu Iwan Siswara, Sabrina dan Talitha(puteri Iwan), Rini Dina, Riska Hardiantidan Karwati.Berkaitan dengan penutupan sementara Kebun Binatang Ragunan, DirjenPeternakan Departemen Pertanian meminta semua kebun binatang di Tanah Airdiperiksa untuk mengantisipasi penyebaran flu burung. Beberapa kebun binatang segera tanggap dan memeriksaunggas koleksinya. Saat ini, diketahuiterdapat 29 kebun binatang di seluruh Indonesia yang terdaftar di PerhimpunanKebun Binatang Seluruh Indonesia(PKBSI).Begitu sulitnya mencari sumber penyebaran virus maut itu. Sementaradugaan pun berkembang. Diantaranyadugaan bahwa virus itu dibawa olehburung lokal liar maupun burung-burungyang tengah bermigrasi dari China danmampir di wilayah Indonesia.Hal itu langsung ditanggapi parapencinta unggas. Menurut DirekturBirdLife Indonesia Sukianto, sepertidikutip harian Kompas, 23 September2005, tuduhan itu belum terbukti karenaburung migran belum melewati Jawa.Bulan September, burung-burung itubaru tiba di pulau Sumatera. Sementaramerebaknya kasus flu burung, terutamadi Jawa, sudah terjadi beberapa pekanyang lalu.Hampir senada, Ketua Pelestari Burung Indonesia Dr Made Sri Prana,berharap tidak ada yang membuat pernyataan berimplikasi besar jika tidakdidasarkan penelitian ilmiah.Menurutnya, jika timbul persepsisalah terhadap burung migran yangrutin mengunjungi wilayah Indonesiasetiap tahun, bisa jadi masyarakatakan ramai-ramai membantainya.Hal itu malah akan menimbulkanprotes dunia internasional kepada Indonesia.Mencari AsalSang PembawaSampai saat ini belum diketahui dengan pastidari mana sumber virus flu burung di Indonesia.Lalat dan burung migran menjadi dugaan.FLU BURUNG: FLU BURUNG: Menyebabkan kerugian peternak unggas. Satwa yang terinfeksi di KB Ragunan, dimusnahkan. FLU BURUNG:
                                
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27