Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 04
P. 24


                                    BERITA UTAMA24 BERITAINDONESIA, Oktober 2005• 9 Juli 2005, 9 Juli 20059 Juli 2005 Talitha Nurul Azizah (1). Puteri bungsu Iwan Siswara. Meninggaldi Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita, Jakarta Barat.• 13 Juli 2005 13 Juli 200513 Juli 2005, Iwan Siswara Rapei (38). Meninggal di RS Siloam Gleneagles,Tangerang. Dirawat sejak 5 Juli.• 14 Juli 2005 14 Juli 200514 Juli 2005, Sabrina Nurul Aisyah (8). Puteri Sulung Iwan Siswara. Meninggaldi RS Siloam Gleneagles, Tangerang, setelah dirawat selama 16 hari.• 10 September 2005, Rini Dina Prihartiningsih (38). Meninggal di RSInternasional Bintaro, Tangerang.• 14 September 2005, Mutiara Gayatri (7). Meninggal di RS Penyakit InfeksiSulianti Saroso.• 17 September 2005, Firdaus Heru Priambodo (9). Keponakan Rini Dina.Dirawat RS Sulianti Saroso. Sedang mendapat perawatan intensif.• 18 September 2005, 18 September 2005 Windy Lisa (3 bulan). Dirawat di RS Sulianti Saroso.• 19 September 2005, Rosnani Ningsih (3 tahun 7 bulan). Masih dalam observasidi RS Sulianti Saroso.• 20 September 2005, Abdul Mutolib (39). Pedagang asongan di Kebun BinatangRagunan. Masih taraf observasi di RS Sulianti Saroso. Anik Setiorini (28).Pengasuh bayi satwa di Kebun Binatang Ragunan. Dari pemeriksaan sampeldarah yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI, diduga terjangkit virus flu burung.• 21 September 2005, Riska Hardianti (5). Dirawat di RS Sulianti Saroso.Meninggal dan dimakamkan di Cilacap, Jawa Tengah. Hasil sampel darahnyauntuk sementara negatif flu burung.• 26 September 2005, 26 September 2005 Karwati (30). Dirawat di RS Sulianti Saroso. Meninggaldan dinyatakan positif terkena flu burung.■ RHBurung dari ChinaGuan Yi, seorang virolog Hongkongmenemukan kasus kematian ribuanburung-burung migran di DanauQinghay, China, secara misterius.Pemerintah China tidak pernah terbukaakan penyebab kematian burungburung itu. Namun, berkat pertolongansalah satu kontaknya di China, Guanberhasil mendapatkan sampel dari 100burung yang mati itu. Hasilnya,kematian burung-burung itu akibat virus H5N1 yang menyebabkan fluburung.Namun, seperti ditulis TIME edisi 26September 2005, hasil penelitiannyayang mengejutkan adalah burungburung yang kebal dari efek virus tersebut akan menjadi pembawa. JikaH5N1 itu menetap di dalam tubuh burung migran, terbayanglah resiko virusitu tersebar melintasi samudera danbenua sepanjang rute yang dilaluiburung-burung pembawa. Maka, takberlebihan jika Direktur Jenderal WHOLee Jong-wook mengatakan bahwamasalah kesehatan yang paling seriusyang harus dihadapi dunia adalah avianflu (flu burung).Peneliti burung dari Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia (LIPI) Noerdjitodan Ibnu Maryanto menyatakan, kemungkinan burung migran sebagai pembawa virus memang ada, namun tidaksemua jenis burung. Selain itu, merekamenyarankan segera melakukan penelitian secara ilmiah untuk lebih memastikan.Burung-burung migran datang ke Indonesia dalam tiga gelombang, masingmasing dari negara bagian utara yangsedang musim dingin, dari kawasan Tibet dan Australia.Sementara itu, hasil penelitian Profesor Wasito dari Universitas GajahMada (UGM) berhasil mengetahui bahwa lalat bisa menjadi pembawa virusflu burung. Namun, menurutnya, jikalalat pembawa virus hinggap di atasmakanan yang ditelan manusia, tidakakan terjadi penularan. Sebab, virusH5N1 menular melalui mukosa(pernapasan).Kalau tangan menyentuh bendayang dihinggapi lalat pembawa virustidak dicuci bersih dan dipakai mengusap hidung, hal itulah yang bisamenularkan virus flu burung. Penelitian ini diakui Profesor Wasitomasih akan diperdalam. Namun disarankan agar masyarakat menjagakebersihan. ■ RHKRONOLOGIS KORBAN FLU BURUNG(JULI √ SEPTEMBER 2005) (JULI √ SEPTEMBER 2005)Kasus flu burung menjadipembahasan World Health Organization (WHO) dalam sidangnya di Kaledonia Baru, (19/9).Wabah ini menyerang peternakanunggas di seluruh Asia. Pertama kaliditemukan, terjadi di China.Sejauh ini, kasus pada manusiadisebabkan kontak langsung manusiadengan unggas. Namun para ahli kesehatan memperingatkan bahwa virustersebut dapat bermutasi sehingga bisamenular antar manusia, sehingga akanmenjadi pandemik global.Banyak negara maju mulai menyimpan Tamiflu, obat yang terbuktiefektif bagi manusia untuk melawan fluburung. Namun banyak negara miskindi Asia Tenggara, dimana pandemikmungkin akan menyebar, sama sekalitidak memiliki cadangan, atau hanyamemiliki sedikit.Dua dari tiga pandemik globalberasal dari Asia. Flu Asia (1957-1958)pertama kali diidentifikasi di China danFlu Hongkong (1968-1969), masingmasing menewaskan satu juta orang.Flu Spanyol (1918-1919 menewaskan40 juta orang dan menjangkiti 20-40persen populasi dunia. ■ RHWHO Tentang Flu Burung
                                
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28