Page 11 - Majalah Berita Indonesia Edisi 07
P. 11


                                    BERITAINDONESIA, Januari 2006 11Sumber: Investor Daily (5/12)Pertumbuhan Ekonomi : 5,5%-5,7%Inflasi : Dua digit hingga Q3, akhir tahun 8-9%Suku Bunga SBI : Semester I, 13-14%, akhir tahun 8-9%Kurs Rupiah : Rp 9.500/dolar ASPertumbuhan Kredit Bank : 15-20%Pertumbuhan Industri : 6,8%Konsumsi Turun : 20-30%Investasi : Pemerintah dominanIHSG Tumbuh : 15-17%November, sudah 21 perusahaan melakukan PHK terhadap 7.724 karyawan,sebagian besar karyawan pabrik tekstil,5.832 orang.Tim ekonomi yang dipimpin Boedionomenumbuhkan harapan pulihnya perekonomian nasional. Mereka dituntutmengubah haluan kebijakan agar benarbenar berpihak kepada rakyat, dan kompak menggerakkan sektor riil. PrioritasBoediono haruslah mendorong investasi,mengatasi masalah pengangguran, memangkas kemiskinan, dan meniadakanekonomi biaya tinggi.Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia(Apindo), Djimanto, mengatakan kepadaKompas (6/12), semua kebijakan ekonomi baik fiskal, moneter maupun ekonomi mikro harus diarahkan untukpenciptaan lapangan kerja, menunjangsektor riil, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa meningkat. Tanpa fokus kearah itu tekad pemerintah menekanpengangguran menjadi 5,1 persen danmengejar pertumbuhan ekonomi 6%tahun 2006 tidak akan berhasil.Harapan serupa dikemukakan olehKetua Umum Kadin Indonesia, Moh. S.Hidayat. Dunia usaha nasional menungguterobosan riil dari Boediono dan timekonominya. Mereka harus menyiapkaninsentif bagi sektor riil, jika kebijakanuang ketat kembali diterapkan. “Denganbegitu, akan ada keseimbangan antarakebijakan makro dan mikro,” kata Hidayat kepada Bisnis Indonesia (8/12).Silang PendapatTak seluruh pelaku dan pengamatekonomi optimis pada Tim EkonomiBoediono. Ekonom dari Indef, Aviliani,menyebut langkah SBY mengubah timdilakukan setengah hati, tidak beranisecara total. SBY, kata Aviliani, sekedarcari aman, dan ini tidak banyak membawa pengaruh positif, khususnya disektor riil.“Indef sebetulnya melihat pentingnyapergantian dilakukan pada menteri diposisi sektoral, misalnya, mendatangkaninvestasi dan yang mampu membukalapangan kerja. Pergantian kali ini tidakakan membawa angin segar bagi sektorriil,” kata Aviliani kepada Bisnis Indonesia (6/12).Silang pendapat juga terjadi menanggapi ajakan Presiden untuk mengembalikan kepercayaan publik kepadaaparat pemerintah. Kata Presiden, kepercayaan publik (public trust) sangatpenting agar langkahnya ke depan bisalebih mantap. Soalnya, setahun laluseperti terbuang sia-sia. Dunia usahamenanggapi ajakan tersebut, dengandesakan bagi Presiden untuk melakukanpembenahan total birokrasi. InvestorDaily (21/12) mengutip Sofjan Wanandi(Ketua Umum Apindo), dan OentoroSurya (Presdir PT Arpeni Pratama OceanLine), bahwa kepercayaan publik hancurkarena ulah sebagian birokrat yangmenyalahgunakan jabatan sehinggamenimbulkan ekonomi biaya tinggi.Namun Menkeu Sri Mulyani secaraterbuka menuding dunia usahalah yangmenyuburkan praktik korupsi denganmenyuap aparat birokrasi. “Praktikmoney politics dan penyuapan dalamskala kecil hingga besar terhadap aparatbirokrasi dan politisi, selalu melibatkanpengusaha terutama konglomerat,” kataSri Mulyani Indrawati kepada Bisnis Indonesia (12/12).Sri meminta kalangan pengusaha tidaksemata-mata menyalahkan pemerintahsoal parahnya korupsi di Indonesia.Praktik yang disebutnya sebagai prilakuburuk di lingkungan swasta ini dapatmemicu terjadinya konflik kepentingan didalam penentuan kebijakan pemerintah,penyalahgunaan regulasi pemerintah,serta persaingan tak sehat di kalanganpengusaha.Tahun KeajaibanMemasuki tahun 2006, Tim EkonomiBoediono berjanji mengembangkanstabilitas makro ekonomi, meningkatkaninvestasi dan lapangan kerja, serta memperhatikan kepentingan rakyat kecil. Timtersebut juga akan berupaya keras memangkas ekonomi biaya tinggi dan hambatan birokrasi.Tim Ekonomi 2006: Menko Perekonomian Boediono, Menkeu Sri MulyaniIndrawati, Menperin Fami Idris, Menperdag Marie Pangestu, MenpertanAnton Apriantono, Menakertrans ErmanSuparno, dan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta. Dibawah komando Boediono, Tim Ekonomimerasa yakin bisa kompak menjalankankebijakan, menjaga konsistensi kebijakanterdahulu, serta membangun koordinasiantar lembaga secara lebih baik.Boediono sudah menyiapkan konsepkebijakan pemulihan ekonomia. Secaraumum, katanya, kondisi ekonomi masihPREDIKSI PEREKONOMIAN 2006PREDIKSI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA2005-2006 (%)RAPBN 2006 5,8 6,2Bank Indonesia 5.3-5.6 5.0-5.7IMF 5,8 5,8Bank Dunia 5,4 6,0ADB 5,6 5,72005 2006
                                
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15