Page 60 - Majalah Berita Indonesia Edisi 07
P. 60
LINTAS MEDIA60 BERITAINDONESIA, Januari 2006Segitiga Perang BintangKepala Polri (Kapolri) Sutantosudah didesak PresidenSusilo Bambang Yudhoyonountuk meraih “big bang”ketiga, yakni untuk secepatnya menangkap dan menghukum parakoruptor kelas kakap. Sebelum ini, Sutantosudah terbukti sukses menggulung terorispenjahat kemanusian sang “demolotionman” Dr Azahari bin Husin di Malang (9/11), dan menggerebek pabrik ekstasi dansabu-sabu terbesar ketiga dunia di Cikande, Serang, Banten (11/11).Mantan Kabareskrim Mabes Polri Suyitno Landung, oleh Polri sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaanpembobolon Bank BNI. Bahkan Polrisudah meminta Kejaksaan Agung supayamemasukkan Landung dalam daftar namayang dicegah bepergian ke luar negeri,demi memudahkan pemeriksaan lanjutan.Landung akhirnya ditahan.Mantan Kapolri Da’i Bachtiar adalahatasan langsung Landung saat itu. Adakecurigaan, kendati sudah dibantahberkali-kali bahkan menyatakan siapuntuk diperiksa, secara pipeline Da’i patutdiduga ikut terlibat menerima pembagiandana suap yang digelontorkan oleh paraterdakwa yang sudah divonis penjara,Andrian Waworuntu dkk.Isu SeragamMajalah-majalah berita berskala nasional terbitan ibukota cenderung mengangkat tema besar “perang bintang” inisecara seragam dalam laporan utamamenjelang penghujung bulan Desember.”Tempo memaparkan bagaimana “BilaJenderal Tersandung BNI”. Gatra memprediksi, “Jenderal Polisi Di Ambang Bui”,sementara Forum mempertanyakan,“Kapan Suyitno CS Menyusul Andrian?”Tempo melaporkan Suyitno Landungtelah menjadi tersangka dan mengaku menerima upeti berupa mobil Nissan X-Trail.Mobil itu adalah pemberian kawan lamanya,Ishak, yang telah ditetapkan tersangka.Tempo menyebutkan inilah kasus korupsi pertama di era reformasi yangmenyeret jenderal bintang tiga. Walaudemikian Tempo masih menyisakan retorika lain, apakah polisi serius menelisikpara petingginya, bagaimana dengan parajenderal polisi yang lainnya, dan, ataukahlangkah Sutanto ini tak lebih sebagai upayasaja pembersihan orang-orang Da’i dariMabes Polri.Yang pasti babak akhir perang bintangdi lingkungan Mabes Polri sudah semakinsengit dan mengerucut. Sutanto sudahbertekad akan membuka kasus BNI sampai ke akar-akarnya. Suyitno yang turuttersandung mengaku stres dibuat olehkasus yang membelit. Mantan Kapolri Da’iBachtiar hingga saat ini masih belumtersentuh sedikti pun.Menyeruaknya kasus pembobolan LCBank BNI Cabang Kebayoran Baru senilaiRp 1,7 triliun, yang mengkristalhingga menyeret-nyeretnama-nama mantan pucuk pimpinan tertinggilembaga Polri, berawaldari disidiknya satu persatu para mantan penyidikPolri yang sebelumnyamenangani kasus ini.Penyidik yang diberi wewenang oleh negara untuk menyidik termasukmenetapkan seseorangmenjadi tersangka, kini,gantian menjadi pihakyangdisidik dan ditetapkan sebagai tersangka sekaliguspenghuni “hotel prodeo”.Setelah Kombes IrmanSantoso dan Brigjen SamuelIsmoko, misalnya, menyusulkemudian nama Suyitno Landung. Bukan mustahil Suyitnobekerja sendirian. Namun sebagai bawahan yang baik tentulah dia selalu melaporkan setiappekerjaan kepada atasan,sekaligus meminta arahan, petunjuk, danACC lanjutan dari”‘sang bos’ saat itu Da’iBachtiar.Jika logika ini berjalan linier tentulahnama Da’i bakal turut pula terseret untukmemperindah “nyanyian merdu” dariIrman Santoso sebelumnya. Irman pernahmengatakan komandannya juga turutmenikmati aliran dana dari para pembobolBNI.Kisah 2 Lawan 1Gatra menyebut, antara Da’i dan Suyitno sebagai dua sahabat kental. Merekasama-sama lulusan Akademi Kepolisian RIAngkatan tahun 1972, setahun lebih seniordari Sutanto yang Angkatan tahun 1973.Sutanto yang sendirian itu, seangkatandengan Presiden RI Jenderal (Purn) SusiloBambang Yudhoyono (dari matra Darat),KSAL Laksamana Slamet Soebiyanto(matra Laut), dan KSAU Marsekal JokoSoeyanto (matra Udara).Malahan, mereka berempat adalah lulusan terbaik di angkatannya yang berhakmenerima penghargaan Adi Makayasadari Presiden Soeharto.Da’i banyak menjalankan karier dilingkungan reserse. Bintangnya begitucemerlang hingga dipercayamenjadi orangpertama di TriJenderal PolisiSemakin terkuaknya kasus pembobolan Bank BNI sebesarRp 1,7 triliun melahirkan efek domino yang mengarahkepada segitiga perang bintang antara tiga jenderal polisiaktif: Jenderal Polisi Sutanto, Jenderal Polisi Da’i Bachtiar,dan Komisaris Jenderal Polisi Suyitno Landung.