Page 62 - Majalah Berita Indonesia Edisi 07
P. 62


                                    BERITA SOSIAL62 BERITAINDONESIA, Januari 2006UUsianya memang masih sangat muda.Namun di tengah pasang surut kehidupanbangsa, Yayasan Dana Sejahtera Mandiri(Damandiri) tergolong cukup gesit diarena pengentasan kemiskinan. Berkiprahsecara resmi sejak 15 Januari 1996,Damandiri memulai pengabdiannyadengan dana yang disisihkan oleh parakonglomerat dari keuntungan Rp 100 jutake atas. Sasarannya, para keluarga miskinyang tidak dicakup oleh programInpres Desa Tertinggal (IDT).Memang angka kemiskinan selama dua dasa warsa lebih berhasildipangkas dari 70 persen menjadi 12persen tahun 1994. Namun mulaidari angka tersebut penurunanmelambat, bahkan cenderung terhenti. Karena itu pemerintah melakukan terobosan, meluncurkanprogram IDT. Persoalannya, program tersebut hanya mencakup22.000 desa, padahal ketika itu diIndonesia ada 65.000 desa. Itulahalasannya kenapa HaryonoSuyono—Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN—kurangpuas dengan program IDT yangdijabarkan Bappenas.Peta kemiskinan yang dijabarkanBKKBN jauh lebih rinci ketimbangyang dibuat Biro Pusat Statistik(BPS). Padahal peta BPS menjadiacuan Bappenas. Lantas Haryonomemberanikan diri bertanya kepadaPresiden (mantan) Soeharto: “Apakah 43.000 desa sisanya harusmenunggu giliran?” Pak Harto balikbertanya: “Maksud kamu bagaimana?” Haryono menjelaskan: “Program IDT tidak akan bisa membantukeluarga miskin di 43.000 desa lainnya.”Haryono menambahkan di dalam proses pemberdayaan ekonomi rakyat, mereka harus diajari menabung dan berusaha kecil-kecilan. Program tersebut bisasegera dilaksanakan di 43.000 desa tanpaharus menunggu giliran.Pak Harto menerima argumen Haryono. Secara kebetulan, para konglomeratsudah mulai bicara masalah kemiskinan,dan mereka prihatin atas melambatnyapenurunan angka kemiskinan. Lantas PakHarto mengajak mereka bicara untukmencari jalan keluar.Haryono diminta Pak Harto mendekatipara konglomerat, mengajak merekamendukung program pengentasan kemiskinan diluar IDT. Ajakan Haryonomendapat sambutan. Bersamaan denganitu BKKBN meluncurkan program pemberdayaan keluarga kecil yang bahagiadan sejahtera. Lalu, Haryono menyusunprogram di mana para akseptor KB diajarimenabung.Dalam rancangan BKKBN, dana yangditabung dijadikan modal bersama untukdimanfaatkan secara bergulir oleh parapenabung. Hampir tidak mungkin. Kendalanya para keluarga peserta KB umumPENGABDIAN DAMANDIRIPengentasan kemiskinan tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah.Karena itu perlu partisipasi masyarakat yang berkemampuan.nya miskin. Ternyata, dana yang dibutuhkan untuk 43.000 desa sangatbesar. Pak Harto menemukan jalan keluar, modal awal tabungan disumbangkanoleh para pengusaha. Tetapi Pak Hartodiminta memimpin yayasan yang mengumpulkan dan mengelola sumbanganmereka. Maka didirikanlah YayasanDamandiri dengan akte notaris yangditandatangani oleh Pak Harto, Haryonodan pengusaha papan atas Sudwikatmono.Setelah semuanya jelas, gerakanmenabung mulai diluncurkan 2Oktober 1995, pada 10,3 juta peserta KB, dikenal sebagai programTakesra atau Tabungan KeluargaSejahtera. Ternyata tidak mudahmembagi 10,3 juta buku tabungan.Soalnya harus mencari dan mencocokkan akseptor miskin atautidak. BNI hanya mampu membagisejuta buku sebulan. Karena itudigilir selama 10 bulan. Karenasemua mendapat giliran, tidakterjadi gejolak. “Selalu ada jawaban,bulan depan,” tutur Haryono kepada BERITA Indonesia.Bank membagikan kartu tabungan berisi 1 dolar AS dan Rp20.000. Kalau mengisi sendiri Rp20.000, boleh pinjam Rp 200.000.Jika pinjaman sudah dilunasi,tabungan bertambah Rp 20.000,dan boleh pinjam dalam jumlahlebih besar. Pada era hura-hura(reformasi) tahun 1998, jaringan iniberantakan. Pinjaman tidak kembali. Kelompok KB tidak bisa dibinalagi karena sudah bubar. Sekarangsulit dihidupkan kembali.Namun Damandiri tetap mengabdipada kemanusiaan. Dananya dikelolaoleh Bank BNI, disalurkan ke kelompokkelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)dalam bentuk Kredit Usaha KeluargaSejahtera (KUKESRA). Sedangkan tabungan dan peminjaman dikelola PTPos Indonesia. ■ SH10 TahunKegiatan transaksi di BNI.
                                
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66