Page 41 - Majalah Berita Indonesia Edisi 08
P. 41
BERITAINDONESIA, 10 - 23 Februari 2006 41(LENTERA)Kan, yang membedakan orang–orang juga. Bagi saya tidakada masalah mau merayakannya setiap hari di rumah. Masalahkita mau apakan momentum itu?Apa yang pribadi mesti lakukan untuk hidupnya? Apatujuannya? Target mau ke mana? Kita jalankan itu sesuaidengan target kebutuhan dan keinginan kita sendiri. Kitamerayakan ini bukan untuk orang lain. Saya merayakan iniuntuk diri saya sendiri sebagai ekspresi spiritualitas pribadisaya. Ini momentum untuk introspeksi dan evaluasi diri. Tentusaja terkait dengan tujuan saya nanti di hari akhirat.Apakah Anda menganggap penting perayaan TahunBaru Hijriyah?Apapun itu semua orang punya kepentingan masing-masing.Kalau menganggap event ini tidak penting, saya pasti tidakhadir di sini. Tapi karena saya menilainya sangat penting,makanya saya turut merayakannya. Dan saya ingin selalu hadirdalam perayaan Tahun baru Hijriyah di Ma’had Al Zaytun.Saya datang ke sini dengan landasan niat dan tujuan yangbaik. Tentu saja, saya sangat berharap akan memperolehsesuatu yang baik juga. ■ AFArtis cantik Dewi Sandra adalah salah seorang yang selaluberusaha hadir dalam setiap acara peringatan TahunBaru Hijriyah di Ma’had Al Zaytun, termasuk padatahun ini. Kepada wartawan Berita Indonesia, Amron, sipembawa Obor Olimpiade di Italia, beberapa waktu lalu, itumenuturkan tentang makna perayaan Tahun Baru Hijriyah.Berikut petikannya.Bagaimana Anda memaknai perayaan Tahun Baru1 Muharram 1427 Hijriyah di Ma’had Al-Zaytun ini?Saya merasa, kita sebagai orang Islam yang mencintai agamakita, merayakan tahun baru adalah hal yang positif. Bagi sayapribadi merupakan keharusan merayakan Tahun Baru Hijriyahdi Ma’had Al Zaytun.Saya juga rindu bersua dengan para santri di Ma’had AlZaytun. Saya ingin melihat perkembangan pendidikan di siniseperti apa. Setiap saya kembali ke sini saya merasa senangkarena tempat ini memang hebat. Punya keistimewaantersendiri dan punya satu visi yang sangat maju.Setiap kali saya berkunjung ke sini, saya pasti mendapatkanbanyak masukan yang bagus dari Syaykh Ma’had sendiri, dariUmmi, dan dari para santri Ma’had. Lingkungan di sini sangatpositif.Kita mengenal Tahun Baru Hijriyah dan Tahun BaruMasehi. Adakah makna khusus dari dua tahun baruitu bagi Anda sendiri?Buat saya pribadi bukan masalah perayaannya, tapimasalahnya adalah perjalanannya. Maksudnya, apa yang perlukita siapkan dalam memasuki tahun baru berangkat dariperjalanan waktu selama satu tahun yang telah kita lewati.Intinya, apakah yang ingin kita tingkatkan dan perbaikiselama satu tahun ke depan. Jadi, bukan soal perayaannya.Merayakan tahun baru boleh secara biasa-biasa saja, malahboleh juga tidak ngapain-ngapain. Di bawah pohon pun tidakmengapa. Namun hal terpenting adalah kita harus introspeksidiri untuk menakar apa saja kekurangan-kekurangan kita,untuk selanjutnya kita perbaiki dan tingkatkan.Jadi tidak perlu ada dikotonomi antara merayakanTahun Baru Islam dan Tahun Baru Masehi?DEWI SANDRA“MOMENTUM INTROSPEKSI DIRI”Duta Besar Palestina untuk IndonesiaRIBHI Y. AWAD“PELOPOR DI DUNIANYA”Ma’had Al Zaytun adalah menaragading sekaligus contoh konkretpendidikan ideal di Indonesia. Al Zaytunsemestinya menjadi aset kebanggaanmilik, dan membanggakan, Indonesia.Menurut saya, Al Zaytun dapat disebutsebagai Pelopor di Dunianya, karenapondok pesantren ini memiliki sistemyang bagus sekali serta komprehensif.Jenjang pendidikan yang diselenggarakanMa’had begitu lengkap dan terpadu,mulai dari SD sampai tingkat perguruantinggi.Satu hal yang patut digarisbawahi,pesantren ini begitu mandiri. Selainbergerak di bidang pendidikan, Ma’hadjuga membiaya program pendidikannyadengan memberdayakan sektor-sektoryang dianggap potensial menyumbangkanuang. Bagi saya, itu adalah suatu yangharus diajungi jempol.Dalam hubungan Al Zaytun denganpemerintah Indonesia, dalam kesempatan ini, saya ingin mengemukakanbahwa saya berkeyakinan pemerintah Indonesia tidak berlaku kikir terhadappesantren ini. Pemerintah Indonesiasemestinya merasa bangga dengan kehadiran Ma’had Al-Zaytun di tengahtengah kita semua. ■ AF