Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 08
P. 43
BERITAINDONESIA, 10 - 23 Februari 2006 43(LENTERA)pangan, pangan dan anggarannya masihbergantung pada impor dan hutang luarnegeri. Menghadapi kenyataan ini AlZaytun berpartisipasi ikut menjawabtantangan yang dihadapi bangsa Indonesia dengan memilih strategi pemberdayaan pendidikan, dengan menghadiahkan sebuah Universitas dengan berbagaiskala prioritas fakultas yang terdiri dari:Fakultas Pertanian, Teknik, Kedokteran,Teknologi Informasi, dan Bahasa. Konseppenyediaan pangan yang aktual hanyadapat terlaksana melalui pendidikan yangterprogram untuknya. Bangsa Indonesiaakan dapat bergerak dengan leluasa jikatelah memiliki strategi praktis dalammengatasi pangan dan pertanian. Memangini adalah urusan perut yang sangatmenentukan hidup matinya bangsa.Al-Zaytun sangat yakin dengan prioritaspilihan fakultas yang berhubung kaitdengan food and agriculture, sebabpangan dan pertanian akan terus menjadisebuah industri produktif terbesar di duniaabad XXI ini, dan memainkan perananlebih dari 50% dari total aktivitas individudi setiap negara. Food and agricultureakan terus mempekerjakan banyak manusia, mengembangkan lebih banyakteknologi dan menghubungkan produsendengan konsumen dengan berbagai produk dan layanan baru. Food and agriculture akan terus meningkat dan berkembang dari green revolution menjadi genrevolution di seluruh dunia.Negara-negara maju telah dan terusmenata food and agriculture merekadengan sangat terprogram. AS, Jerman,Perancis, Inggris, Italia dan RRC merupakan deretan negara yang telah kokohdan terus memperkokoh persediaan pangan dan agrikultur mereka melalui program pendidikan yang sangat memesona.Mestinya kita ummat dan bangsa yangselalu membawa pesan Ilahi, agar kitaserius menyediakan pangan aktual, dapatmendahului bangkit beraktivitas untuk itu,dan mampu berbuat ihsan untuk ummatmanusia dari produk aktitivitas kita itu.Namun apa boleh buat kenyataannyaterbalik secara ekstrim.Barisan masyarakat pendidikan tinggiIndonesia yang memiliki prioritas fakultasyang berhubung kait dengan food and agriculture, mestinya memantapkan kerangka pikir dengan manajemen moderndengan visi mengangkat Indonesia menjadi bangsa dan negara yang freedom fromwant –bebas dari kekurangan persiapanpangan, sehingga dalam memasuki abadXXI ini kita mampu bersama-sama negaralain masuk ke dalam program besar duniayaitu: sustainable human development –pembangunan manusia yang berkesinambungan. Kemantapan pangan bagi suatubangsa/negara merupakan simbol kesejahteraan yang bermakna tercukupinyapangan, papan, dan terjangkaunya usahapencapaian kesihatan dan kemantapanekonomi.Masuki Zona Damai dan DemokrasiPerubahan diplomasi antarbangsa setelah berakhirnya perang dingin antarakomunisme yang dipimpin oleh Uni Soviet(blok Timur), dan Barat yang dipimpinoleh Amerika Serikat, yang dimenangkanoleh Barat, kini blok Timur dan blok Baratmenjadi tidak ada. Amerika yang semakincanggih memainkan diplomasi antarbangsa rupanya terus menggiring kekuatan bekas blok Timur menjadi satukubu, yang sangat boleh jadi usaha itudiarahkan kepada terbentuknya kekuatan(diplomatik dan militer). Indikasi ke arahitu sedang terjadi dan berjalan.Negara-negara Utara telah tampil dengan kekuatan ekonomi, politik, diplomasi, dan militer secara terpadu. Kekuatannegara-negara maju dalam diplomasiantarbangsa telah membentuk “Zone ofPeace and Democracy”. Dalam kaitankekuatan Utara, cenderung diarahkankepada Selatan, dimana kekuatan Selatandidominasi oleh negara-negara sedangberkembang dan miskin yang sebagianbesar penduduknya adalah muslim.Indonesia dalam hal ini masuk dalamblok Selatan, yang mayoritas penduduknyamiskin, terbatas pendidikan, dan muslim.Dalam kaitan Utara Selatan, oleh Utara,Selatan (yang muslim ini) diposisikanlayaknya sebagai blok komunis pada masaperang dingin, yang diletakkan sebagai“lawan” yang harus “diperangi”, dengandikampanyekan sebagai “teroris”. Isu itusedang diarahkan kepada Indonesia.Dalam kaitan hal tersebut jika bangsa Indonesia tidak arif menghadapinya akanmenjadi malapetaka di kemudian hari.Karenanya, pertanyaan kita ajukan: Sebagai suatu bangsa yang ditakdirkan hidupdi belahan Selatan dan mayoritas muslim,dan menjadi sasaran isu “teroris”, apa yangharus diperbuat?Menjawab hal tersebut sekali lagi kitaharus kembali memperkokoh kerangkapikir yang tertuang dalam strategi pemberdayaan pendidikan. Kita harus mampuberbuat sekuat tenaga mempersiapkanbangsa ini menuju keseimbangan intelektual dengan saudara-saudara kita ummatmanusia penghuni belahan Utara (negaramaju). Hanya dengan pendidikan yangtepat yang menghasilkan keseimbanganintelektual sajalah yang akan dapat membawa bangsa ini menjadi kokoh dalamsegala bidang. Yang pada gilirannya kitadapat bersama negara dan bangsa-bangsalainnya masuk dalam “Zone of Peace andDemocracy” mewujudkan perdamaian dankesejahteraan dunia secara bersama.Dalam hal ini peranan dan tanggungjawab masyarakat pendidikan Indonesiamenjadi sangat jelas. Keseriusan danketekunan menangani perwujudan keseimbangan intelektual menjadi tanggungjawab bersama masyarakat pendidikan Indonesia, terlebih masyarakat pendidikantingginya. Karenanya, pendidikan Indonesia dalam langkahnya harus bersifat global/international education yang dapatmembawa peserta didiknya arah pikir global thinking yang memilikiglobal solidarity dan globalsetting . Dengan demikianberbagai tantangan antarbangsa dapat kitahadapi dengan pendekatan antarbangsa.Kita semua yang termasuk dalam masyarakat pendidikan Indonesia samasama berharap dan berusaha denganberbagai program dan tahapan pencapaiannya, kiranya dapat menghantarkan Indonesia yang kita cintai inimenjadi Indonesia Jaya, dan IndonesiaMust be Strong.*Pidato 01 Muharram 1427 H di MasjidRahmatan Lil ‘Alamin Kampus Al-Zaytun, padatarikh 01 Muharram 1427 H/31 Januari 2006 M